"Kau berulah lagi????." Lagi-lagi Ryuna berteriak membuat kedua orang lainnga yang ada di mobil mau tidak mau harus menutup telinga jika tidak ingin telinga mereka terasa sakit. "Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Kemarin kau memberinya coklat dan sekarang keripik kentang lalu apa lagi? Kau akan membuatkan dia makan siang?."
Mata Eunbi berbinar setelah mendengar kata-kata terakhir Ryuna. Itu ide yang bagus kenapa ia tidak kepikiran itu sebelumnya ya?.
"Usulan yang bagus eonni, mungkin lain kali aku akan mencobanya."
"YA!! Itu bukan usulan bodoh!!."
"Aku akan membuat dia menyukaiku sampai-sampai dia tidak bisa lepas dariku hahahaha." kata-kata Eunbi di akhiri dengan tawa jahat, membuat Ryuna dan Joon young bergidik ngeri.
Itu terlalu kejam.
"Lalu setelah dia menyukaimu kau akan pergi meninggalkannya begitu?."
Eunbi terdiam.
"Jangan lakukan hal merepotkan, bukankah kau tidak suka itu?."
"Ini pembalasan dariku eonni. Aku masih belum bisa memaafkan dia yang mencuri ciuman pertamaku seenaknya."
"Tapi berkat itu kau bisa lepas dari para body guard kakekmu." sahut Ryuna tanpa dosa. "Kau harus sedikit berterima kasih padanya."
Eunbi mendecak kesal, ia tak percaya sekarang Ryuna malah membela Jungkook.
"Aku tidak suka ciuman pertamaku di curi oleh orang asing."
"Yang menciummu itu artis terkenal loh? Kau tidak merasa beruntung?."
"Beruntung? Ya ampun eonni semenjak kejadian itu hidupku jadi tidak tenang. Padahal ketika SMA aku selalu memimpikan kehidupan kuliah yang tenang dan damai. Aku hanya perlu fokus pada tugas yang di berikan dosen bukannya mendengar gosip murahan dari mahasiswa lain."
"Lalu kenapa kau tidak menuruti kakekmu dan kulaih saja di London. Pasti jika kau pergi ke London kau tidak akan bertemu dengan Jungkook, kehidupan kuliah yang kau inginkan pun pasti akan terwujud."
Lagi-lagi Eunbi terdiam, membayangkan jika ia menuruti keinginan kakeknya-pergi ke London. Apa yang akan terjadi? Yang pasti ia tidak akan bertemu dengan lelaki yang bernama Jeon Jungkook jika ia pergi ke London.
🌸🌸🌸
Keesokan harinya, Eunbi datang ke apartemen Jungkook. Eunbi menepati janjinya, tentu saja."Apa udaranya memang sendingin ini?" Jungkook tak henti-hentinya menggosok-gosok kedua telapak tangan, masih tak terbiasa dengan udara pagi yang menurutnya sangat dingin.
"Sekarang naiklah."
"Naik sepeda ini? Ah...cuaca seperti ini enaknya rebahan di kasur."
"Tidak olahraga tidak ada Camilan." Eunbi menarik lengan baju Jungkook yang hendak kembali ke atas. Hei! bukankah kemarin Jungkook sendiri yang tak sabar ingin berolahraga dengannya? Tapi kenapa sekarang jadi begini?
"Aku tidak peduli, pokoknya aku ingin menghangatkan tubuhku sekarang." Jungkook menepis lengan Eunbi dengan mudah. Sedangkan Eunbi hanya mendecak kesal, gadis Hwang ini masih setia duduk di atas sepedanya.
"Oke, terserah." ucap Eunbi tanpa ekspresi, dia langsung mengayuh sepedanya menjauh dari apartemen Jungkook.
Jungkook terdiam di tempat, sepertinya lelaki ini tak jadi naik ke atas karena ia sadar, bahwa dirinya sudah membuat Eunbi kecewa.
"Aish..." Jungkook naik sepeda dengan terburu-buru, mengejar Eunbi yang ternyata sudah pergi cukup jauh.
"Yang kalah harus mentraktir makan."
~Sebagian part di hapus untuk kepentingan penerbitan~
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Prologue You&Me [End]
FanfictionJeon Jungkook-seorang pria yang berhasil debut sebagai penyanyi solo di usia muda, ketampanan dan suara merdunya berhasil memikat orang banyak. Namun tidak ada yang tahu bahwa dia hidup di halik bayang-bayang kecelakaan sahabat masa kecilnya, rasa b...