Happy reading 😄
"A..apa maksudmu?"
"Kau itu sebenarnya suka padaku atau tidak sih??."
"Menurutmu? Kau pikir mudah bagiku mengatakan bahwa aku menyukaimu?"
"Menurutku itu mudah, kau tinggal bilang kalau kau juga suka padaku."
"Itu menurutmu!! Persepsi seseorang itu berbeda-beda. Kalau menurutku itu juga mudah, akan aku katakan itu dari dulu." Eunbi melipat tangan di depan dada, menatap Jungkook intens.
Jungkook berdeham, jadi sejak kapan Eunbi mulai menyukainya? Jungkook jadi penasaran. Apa itu perlu ia tanyakan sekarang? Atau ia harus menyimpan pertanyaan itu dan tanyakan kepada Eunbi lain kali saja?.
"Padahal kau yang lebih dulu mengatakan kau suka padaku." Jungkook menegakkan punggungnya, ia bersandar pada kursi mobil dengan telapak tangan yang di jadikan bantalan untuk kepalanya.
"Kapan aku mengatakannya?."
Eunbi jadi panik sekarang, apa dia pernah mengatakan suka pada Jungkook? Kapan? Apa saat liburan di Vila keluarga Eunwoo? Saat itu Eunbi cukup pening karena pengaruh minuman, dia terlalu banyak minum bir. Di tambah lagi setelah minum bir Eunbi malah lanjut minum wine di taman bersama Jungkook. Jadi ia tidak begitu ingat apa yang dia bicarakan dengan Jungkook hari itu.
"Tidak ingat? Itu artinya kau hanya main-main mengatakan itu. Ah...bukan, kau memang berniat main-main waktu itu. Padahal saat itu kau berbohong tentang perasaanmu tapi itu terasa manis menurutku. Untuk sejenak aku berharap itu nyata." Tanpa melirik ke arah Eunbi Jungkook kembali menyalakan mesin mobilnya.
"Hei!! Kau marah lagi karena masalah itu?." Dengan takut-takut Eunbi bertanya pada Jungkook.
Jungkook diam saja, lelaki ini lebih memilih fokus kejalanan dari pada membalas ucapan Eunbi.
"Jung..." Lirih Eunbi. "Kau ingin aku meminta maaf lagi? Kalau itu maumu, baik akan ku lakukan. Kau pernah menyuruhku berlutut di depanmu...." Eunbi menutup matanya sejenak, ia tak menyangka kalau dirinya akan mengatakan ini.
Tujuan awalnya adalah menaklukkan hati Jeon Jungkook dan membuat lelaki itu bertekuk lutut di hadapannya. Membuat lelaki itu tak bisa lepas darinya, akan tetapi sekarang malah sebaliknya. Malah Eunbi yang merasa begitu, ia yang sepertinya tak bisa lepas dari Jungkook.
"Ppffttt...." Jungkook yang dari tadi mati-matian menahan tawa akhirnya tertawa lepas. Ia melirik Eunbi sambil mengusap bagian bawah matanya.
"Kau menganggap permintaanku serius waktu itu?." Tanya Jungkook, sesaat setelah lelaki ini berhenti tertawa.
"Aku tidak mungkin menyuruhmu melakukan itu Eunbi-ya. Tapi...." Jungkook memikirkan kembali ucapan Eunbi. "Ah...lebih baik mencium pipiku dari pada berlutut di hadapanku. Bagaimana? Itu mudah bukan?." Jungkook mengetuk-ngetuk pipinya dengan jari telunjuk.
"Aish...." Eunbi mendesis kesal. Seharusnya Eunbi jangan mengatakan itu tadi, bukankah hanya meminta maaf secara tulus saja sudah cukup? Jika orang itu tak mau memaafkan kita....ya sudah, yang terpenting kita sudah meminta maaf dengan tulus kan?
"Kalau tidak mau tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksamu kok." Jungkook menghela nafas kecewa, lagi pula Jungkook tak terlalu berharap banyak.
"Hanya ciuman singkat di pipi?"
"Eum...terserah. Lama juga boleh, tapi kalau tidak mau melakukannya tidak apa-apa, lupakan saja permintaan konyolku itu."
~Sebagian cerita di hapus untuk kepentingan penerbitan~
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Prologue You&Me [End]
FanfictionJeon Jungkook-seorang pria yang berhasil debut sebagai penyanyi solo di usia muda, ketampanan dan suara merdunya berhasil memikat orang banyak. Namun tidak ada yang tahu bahwa dia hidup di halik bayang-bayang kecelakaan sahabat masa kecilnya, rasa b...