35. Afraid

509 73 13
                                    

Happy Reading ❤️

"Kakek duluan saja, nanti aku menyusul."

Sesampainya di tempat tujuan, Eunbi tidak langsung masuk. Ia ingin jalan-jalan di luar sebentar, Eunbi sama sekali tidak gugup, hal seperti ini sudah pernah ia alami sebelumnya.

Setelah beberapa menit berjalan-jalan di luar, ia melangkah menuju ballroom. Pesta ulang tahunnya di gelar secara mewah ternyata. Eunbi masih diam, mencari dimana kakeknya duduk.

Dengan langkah yang di atur sedemikian rupa, Eunbi melangkah mendekat begitu Jung Soo menatapnya, seolah menyuruh Eunbi untuk segera datang menghampirinya.

"Dia cucu yang selalu kau seritakan itu Jung Soo- ssi?" Seorang pria paruh baya yang duduk melingkar di sana bertanya pada kakek Eunbi. "Dia cantik, pasti akan sempurna jika menjadi menantuku." Lanjutnya.

"Ya dia cucuku. Tentu saja dia cantik secara kakeknya juga tampan." Jawab Jung Soo dengan bangga sambil kembali memberi isyarat agar Eunbi duduk di sampingnya.

Eunbi tak tau harus berkata apa, jadi ia hanya tersenyum simpul menanggapi perkataan teman kakeknya itu.

Setelah menyapa rekan kerja kakeknya, Eunbi menuruti apa yang kakeknya inginkan, ia duduk tanpa banyak protes pada samg kakek. Pasti detik-detik berikutnya akar berjalan membosankan bagi Eunbi.

Eunbi hampir mati bosan sekarang, padahal ini baru lima belas menit berlalu. Karena bosan Eunbi mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Namun pada akhirnya mata Eunbi malah melihat ke satu titik, yaitu dimana makanan di sajikan.

Kedua mata Eunbi berbinar dengan bahagia melihat makanan manis seperti muffin, pastry dan beberapa dessert lainnya di hidangkan di sana. Ia mengulum bibir sejenak, makanan itu di sajikan untuk di makan bukan? Pasti tidak akan ada yang protes jika salah satu dari tamu undangan ada yang memakannya.

"Eunbi- ya. Apa kau bosan? Kalau bosan kau bisa bergabung dengan cucu teman bisnis kakek di sana." Jung Soo menunjuk salah satu meja yang isinya anak muda semua, mereka semua nampak begitu akrab terbukti dari cara mereka bicara dan mereka berbincang dengan santai sambil sesekali tertawa.

Eunbi tidak yakin apakah ia bisa berbung di sana atau tidak, pasalnya ini pertama kalinya Eunbi bertemu dengan mereka.

"Aku tidak yakin bisa langsung akrab dengan mereka." Ucap Eunbi pada Jungsoo.

"Kalau tidak bertemu dan saling bicara mana mungkin bisa akrab, bergabunglah ke sana, pasti pembicaraan di sana lebih menarik untukmu. Kakek tidak tahan melihat wajah bosanmu di sini." Jung Soo terkekeh pelan.

Baiklah kalau begitu Eunbi akan pergi ke sana.

"Kau lihat lelaki yang di sana." Jung Soo menunjuk salah seorang seorang lelaki dengan setelan jas putih di sana.

Eunbi hanya mengangguk, menunggu kata-kata Jung Soo selanjutnya.

"Tadinya dia yang akan menjadi suamimu."

"A..a..apa?." Kedua mata Eunbi membulat dengan sempurna, ia menatap kakeknya tak percaya. Jadi ancaman tentang pernikahan itu tidak main-main? Eunbi kira kakeknya hanya ingin menggertak saja.

Kakeknya pasti tau bagaimana Eunbi, dia masih belum bisa mengurus rumah tangga. Jadi, Eunbi yakin kakeknya tidak akan menikahkannya begitu saja. Eunbi berpikir seperti itu awalnya.

"Dia sungguh berbakat Eunbi- ya. Di usianya yang semuda itu dia mampu mengelola perusahaan ayahnya dengan baik. Ayahnya itu lelaki yang tadi menginginkanmu menjadi menantunya. Lagi pula kakek juga tidak keberatan menikahkanmu dengan Hoseok, ah...iya namanya Jung Hoseok."

[3]Prologue You&Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang