❤️ Happy Reading ❤️
Tak banyak yang mereka lakukan selain saling diam menunggu Yerin yang masih di periksa oleh dokter, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Pikirannya terlalu kalut untuk sekedar mengucapkan sepatah kata, terutama Kim Taehyung. Lelaki ini tidak mau diam, yang dia lakukan hanyalah berjalan mondar-mandir di depan pintu putih yang masih tertutup rapat.
Tak ada tanda-tanda seseorang akan keluar di sana. Sampai akhirnya suara pintu terbuka membuat beberapa orang yang menunggu di lorong sontak menoleh.
"Hyung Bagaimana keadaan Yerin?? Apa dia baik-baik saja?." Taehyung berhamburan menghampiri Yoongi, yang baru keluar dari ruangan Yerin.
"Sepertinya Yerin memuntahkan sedikit air beracun itu, jadi tidak ada yang perlu di khawatir dan juga untung saja kita langsung membawanya ke rumah sakit."
"Hyung aku tanya apa dia baik-baik saja?" Taehyung berteriak frustrasi, pupil matanya bergetar memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi, Taehyung tau efek samping dari bunga Lili dia tau persis apa yang akan terjadi jika keracunan bunga tersebut.
Mendapat teriakan dari Taehyung, Yoongi hanya menatap lelaki Kim itu dingin. Ia tak bisa memastikan itu, Yerin baru menunjukkan tanda-tanda awal keracunan dan tanda-tanda lainnya akan muncul setelah tiga puluh enam sampai tujuh puluh dua jam. Dan setelah itu barulah Yoongi bisa menyimpulkan bagaimana kondisi tubuh Yerin.
Meskipun begitu, Yoongi berharap Yerin baik-baik saja.
"Tenangkan dirimu. Kau boleh masuk dan melihat bagaimana keadaan Yerin." Yoongi meremas pundak Taehyung kemudian berlalu pergi.
Yoongi melonggarkan sedikit dasi yang melilit di lehernya lalu membuka satu kancing paling atas, setelan yang ia kenakan tak serapi tadi, lengan kemeja di gulung sampai siku di tambah lagi rambutnya yang sedikit basah karena keringat, bahkan saking daruratnya Yoongi lupa memakai jas putih miliknya, jas putih yang biasa di gunakan dokter pada umumnya. Yoongi mengusak rambutnya, membuat beberapa perawat dan pasien wanita yang ada di lobi terhenyak.
Merasa di perhatikan, Yoongi berhenti berjalan dan balas menatap perawat yang ada di meja resepsionis, yang masih menatapnya tanpa berkedip.
"Hei! Perawatan Kim anda baik-baik saja?" Yoongi menjentikan jarinya di depan wajah Kim Sowon.
"Ahh..Ne saya baik-baik saja." Sowon segera tersadar dan kembali berkedip, ia sempat salah tingkah karena ketahuan memperhatikan Yoongi secara terangan-terangan.
"Mereka semua kenapa menatapku?" Ucap Yoongi pelan, dia sedikit memajukkan tubuhnya dan menahan lengannya pada meja resepsionis.
"Anda sangat mencolok dokter Min." Jawab Sowon sambil menunduk, ia tak berani kalau menatap Yoongi dalam jarak sedekat ini.
"Begitukah?" Yoongi mengambil satu cup Ice Americano yang ada di atas meja, kemudian meminumnya. "Kali ini siapa yang mentraktir ini?" Manik mata Yoongi beralih menatap se-nampan Ice Americano dan se-nampak Sandwich.
"Kakak dari pasien Lee Yeonhee."
"Maksudmu Lee Taeyong?."
"Ya. Setelah dia kembali ke Korea, dia sering sekali datang ke sini." Sowon tersenyum simpul, Sowon nampak prihatin jika mengingat bagaimana Lee Taeyong selalu bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk sekedar melihat keadaan adiknya. Katanya dia ingin, dia lah yang pertama Yeonhee lihat saat sadar nanti."Dia selalu berterima pada para perawat, yang selalu mengecek keadaan adikny, dan sering sekali mentratir kami makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Prologue You&Me [End]
FanfictionJeon Jungkook-seorang pria yang berhasil debut sebagai penyanyi solo di usia muda, ketampanan dan suara merdunya berhasil memikat orang banyak. Namun tidak ada yang tahu bahwa dia hidup di halik bayang-bayang kecelakaan sahabat masa kecilnya, rasa b...