•◉ EPISODE 5 - 2 ◉•

144 31 0
                                    

Jaesung tertawa begitu mendengar penjelasanku. Ia melepaskan cengkramanku pada kerah bajunya dengan kesal.

"Kau dengar dia mulai mengigau lagi Ahyong?" tanya Jaesung pada salah satu temannya yang berambut pirang.

Seorang yang kulihat bernama Lee Ahyong menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat ke arahku dengan tawa mengejek.

"Mimpi konyolmu lagi pasti disebabkan karena kau sering membaca dongeng anak-anak sebelum tidur ya?" ejek Ahyong.

"Kalau kau salah harusnya kau minta maaf Arven! Bisa-bisanya kau menghindar dengan cara berpura-pura mengarang dongeng sebelum tidur. Wah..." ujar perempuan yang terduduk di dekat kumpulan kami. Meski ia cantik tapi rasanya ingin kujenggut saja rambutnya.

"Kalau kalian tidak percaya ya sudah! Pokoknya aku tak akan minta maaf hari ini," ujarku ketus.

Belum pernah aku merasa sekesal ini. Ayolah, seorang selebriti terkenal dan sangat digilai banyak wanita sepertiku di bully habis-habisan oleh sekumpulan remaja kekanakan? Yang benar saja... Mana bisa aku hidup tenang hari ini?

Aku pun melangkah menuju salah satu meja. Dengan emosi aku membanting tasku ke atas meja. Aku mulai duduk dengan tenang. Tapi baru saja aku duduk dengan tenang, Jaesung sepertinya belum puas saja.

"Pantaskah kau bersikap sekasar itu? Aku bisa memaklumi sifat sombongmu, tapi bahkan tak mau minta maaf!?" ujar Jaesung semakin kesal.

Ia mengambil sebuah menghapus papan tulis lalu melemparkannya ke wajahku. Yeah, penghapus tersebut tepat mengenai wajahku. Aku terdiam kaku. Ingin kupukul wajah Jaesung saat ini juga rasanya, sungguh! Tapi sebagai seorang idol, aku seringkali menahan emosi. Jadi aku masih terdiam sambil mengepal kuat kedua tanganku.

"Kau lihat wajahnya hitam karena tinta spidol di penghapus papan tulis!?" pekik seorang anak berambut coklat terang dengan tawa yang sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau lihat wajahnya hitam karena tinta spidol di penghapus papan tulis!?" pekik seorang anak berambut coklat terang dengan tawa yang sangat kencang. Sepertinya sejak tadi anak tersebut senang sekali melihatku di bully.

Bahkan hampir seisi kelas mulai menertawakanku lagi. Kudengar bel masuk mulai berbunyi tapi aku tak peduli. Baru kali ini aku tak bisa menahan emosiku lagi. Aku kesal sekali diperlakukan seperti ini. Richie Bang tidak pernah dipermalukan sejak kecil bahkan sampai saat ini.

Han Jaesung adalah orang pertama yang berhasil mempermalukan seorang Richie Bang dihadapan banyak orang. Dengan kesal aku bangun dari kursi yang telah kududuki. Aku melangkah ke depan kelas dan memukul Jaesung di rahangnya. Mendapat pukulanku ia sedikit terkejut.

"Arven! Kau memukul Jaesung!?" pekik perempuan yang ingin kujenggut tadi. "Berani sekali kau!"

"Kenapa kau memukulnya bodoh!?" tanya Ahyong dengan kesal.

Saat perhatianku teralih pada Ahyong dan ingin memukulnya, Jaesung mulai membalas pukulanku tak kalah kuatnya. Ia memukulku tepat di hidungku. Merasa tidak terima aku menendang lututnya dengan kesal. Aku bahkan tak tau apa masalah mereka pada Arven. Mengapa harus aku yang kena?

"Kenapa kau yang memukulku lebih dulu tuan sok hebat!?" ujar Jaesung lalu menghajar perutku dengan tendangan kaki kanannya.

Hal itu membuatku sedikit terhuyung ke belakang. Tapi aku mendorong sebuah meja agar mengenai kakinya. Meja itu berhasil membuat Jaesung terjatuh duduk ke belakang. Dan kami pun sama-sama terduduk di lantai dengan tatapan benci satu sama lain.

"Apa dia sudah gila? Haruskah ia mulai melukai fisik satu sama lain?" tanya laki-laki berambut coklat terang tadi.

"Entahlah Valen. Sepertinya Arven sudah gila," jawab perempuan yang ingin kujenggut tadi yang ternyata ia bernama Rycelle Son.

"Mark Seonsaengnim datang!" ujar perempuan manis di sisi ruang kelas yang bernama Chilla Jeon.

Oh sekarang aku menyesal telah menyerang Jaesung. Karena Mark Seonsaenim yang merupakan wali kelas kami ternyata sudah berdiri di depan pintu kelas sambil menatapku dan Jaesung dengan wajah kesal.

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang