SWITCH SOUL ft.Straykids

•◉ EPISODE 14 - 2 ◉•

"Jadi... kau benar-benar mengetahui itu? Tentang pertukaran tubuhku dan Richie!? Kau mempercayainya!?" ujarku benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku pada Jaesung.

Jaesung meringis mendengar teriakanku yang begitu terkejut.

"Kau berisik, dan Richie jauh lebih tenang. Aku serius Arven, aku ingin menceritakan yang sesungguhnya padamu," ujar Jaesung. "Aku mendengarnya ketika Richie meneleponmu. Awalnya aku tidak percaya dan menganggapmu tidak waras. Tapi kemudian semuanya terasa begitu masuk akal jika tubuh kalian benar-benar tertukar. Kau tidak pernah memukulku lebih dulu jika aku melakukan kesalahan, tapi sosok Richie melakukannya. Dan Richie seperti amnesia saat meminjam tubuhmu ini. Jadi aku sekarang benar-benar percaya, Arven."

"Kau mendengar Richie meneleponku?" tanyaku heran dan Jaesung pun mengangguk dengan yakin.

"Aku mendengar semua yang kalian katakan dari dalam mobil kuningku hari itu. Tadinya kupikir Richie berbohong atau kau tidak waras. Tapi kemudian aku berpikir tak mungkin kau mengetahui nomor telepon idol seperti Richie. Lalu aku mengetesnya. Aku tau Richie Bang menyukai yogurt dan kau tidak menyukainya. Saat dilapangan aku juga sengaja mencari kesempatan agar bisa diajarkan olehnya. Dan semua itu berjalan seperti apa yang kupikirkan. Richie menerima yogurt itu dan meminumnya. Sebaliknya waktu kalian kembali pada tubuh masing-masing, kau menolak meminumnya. Lalu saat Richie mengajarkan drama padaku, semua itu benar-benar tidak mungkin dilakukan oleh seorang Arven. Perbedaan yang sangat jelas bukan?" jelas Jaesung sambil tersenyum bangga padaku.

"Kau pintar," pujiku dengan tulus. "Bagaimana mungkin kau bisa memikirkan untuk menyelidiki hal itu? Kalau orang lain mungkin sudah menganggapku gila."

Jaesung tertawa mendengar pujianku. Ia menepuk pundakku perlahan.

"Mungkin karena kebaikan Richie juga aku jadi memikirkan hal tersebut. Entahlah Arven, aku mengingatnya terus menerus saat ia mengajarkanku. Sampai saat ini aku pun mengakui bahwa aku merindukannya. Ia seperti seorang Hyung untukku."

"Aku pun tidak bisa berhenti memikirkan perasaan bersalahku padanya. Kau tau berita-berita yang menyangkut tentang Richie, Yuna, dan Addison? Itu semua karenaku. Aku merasa sangat bersalah."

"Ya, aku membaca beritanya dan mendengarnya juga. Kurasa kau memang tak salah juga Arven, Richie memang terlalu sombong dan terkadang egois. Tapi entah kenapa ia mau membantuku saat memasuki tubuhmu. Mungkin, perlahan ia bisa berubah juga. Atau dalam hatinya sebenarnya ia adalah orang yang peduli. Tapi ia tidak bisa menunjukkannya saat dirinya menjadi idol. Karena ia takut jatuh, kau mengerti maksudku?"

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku mendengar semua yang dikatakan Jaesung. Ia benar, terkadang Jaesung memang seringkali memberi nasehat padaku.

"Aku juga merindukan Yuna yang bisa kutemui hanya pada tubuh Richie. Aku seringkali berharap bisa bertanggung jawab atas kesalahanku pada tubuh Richie."

"Arven, kau tau kenapa tubuh kalian bisa tertukar? Tidakkah kau berpikir bahwa itu semua memang takdir kalian? Untuk saling membantu dalam menyelesaikan masalah dalam hidup kalian. Kalau kau tidak bertukar tubuh dengan Richie mungkin saat ini kau tak akan pernah bisa kembali berteman denganku, Ahyong, dan Valen. Begitu juga dengan Richie. Kau tidak pernah benar-benar tau dengan jelas dampak yang ditimbulkan dari perbuatanmu jika kau belum melakukannya. Maka sekarang kita akan lihat, apa yang akan terjadi pada Richie."

"Jadi maksudmu? Aku dan Richie saling membantu untuk merubah sifat kami masing-masing?"

Jaesung mengangguk sambil tersenyum menatapku. Ia kemudian melihat ke arah langit sambil berpikir.

"Aku berharap kalian bisa bertukar tubuh sekali lagi saja. Hanya untuk melepas rindu dan kelegaan di hati kita masing-masing. Pertukaran tubuh kalian terlalu mendadak. Tidakkah kau menyadari dampaknya? Aku merasa berhutang pada Richie, dan kau merindukan Yuna."

Aku mendengus pelan mendengar ucapan Jaesung, "Kau tau? Kuharap aku bisa membujuk Richie untuk melakukan pertukaran tubuh sekali lagi."