•◉ EPISODE 13 - 2 ◉•

97 19 0
                                    

"Richie... Sejujurnya aku sengaja melakukan semua hal tersebut. Aku berharap kau bisa merubah sifatmu pada Yuna. Aku mengerti kau orang yang sangat menggunakan logika dan tidak peduli dengan perasaan Yuna tapi ia sangat mempedulikanmu. Dan aku juga akan berusaha merubah sifatku sendiri. Aku berjanji akan meminta maaf pada Han Jaesung," jelas Arven sambil menatapku. Ya teruslah kau banyak bicara Arven, lagipula kita akan segera berpisah.

"Aku tak butuh nasihat darimu, bodoh! Selamat tinggal..." jawabku sambil tersenyum sinis untuk terakhir kalinya.

Cahaya tersebut pun semakin menyilaukan. Lalu aku merasa aku tertidur beberapa saat sebelum aku benar-benar terbangun. Rasanya nyaman sekali, seperti pulang ke tempat di mana seharusnya aku berada. Aku mengerjapkam mataku perlahan, berusaha beradaptasi dengan cahaya kamarku yang redup. Perlahan aku beranjak dari ranjang mewahku.

Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Rasanya sudah lama sekali aku tidak pulang. Aku tersenyum melihat wajahku yang asli di cermin ruang tengah. Akhirnya aku kembali! Aku bisa kembali ke tubuhku yang asli. Aku tidak mau bertukar tubuh dengan Arven lagi.

Baru saja aku hendak mengambil ponselku bel pintu luar dorm ini berbunyi. Aku melangkah ke arah pintu dan berusaha melihat siapa yang datang. Kulihat dari cctv di luar, di sana Yuna berdiri menungguku membukakan pintu.

Aku menghela nafasku dengan kesal. Baru saja aku kembali ke tubuhku, aku hampir lupa bahwa aku memiliki sebuah masalah yang cukup besar. Kubuka pintu dorm tersebut perlahan.

"Masuklah..." ujarku pada Yuna dengan malas.

Yuna sedikit terkejut mendengar nada bicaraku. Ia melangkah masuk ke dalam dorm.

"Ada apa?" tanyaku sambil memberi isyarat padanya untuk ikut duduk di sofa bersamaku.

"Aku ingin mengajakmu untuk mulai membicarakan album comeback kita, Oppa," jelasnya sambil duduk di sebelahku.

Aku menatap Yuna dengan kesal karena ia mengatakannya dengan santai.

"Kenapa kau tidak menghentikanku saat aku ingin membatalkan duetku dengan Addison Kim? Aku tau kau benar-benar ingin berduet denganku dan aku juga begitu tapi kejadian itu sudah terlanjur terjadi bahwa aku menerima ajakan Addison. Tapi kau tidak menghentikanku untuk membatalkannya?" tanyaku dengan kesal.

Yuna menatapku dengan terkejut.

"Oppa... Aku tidak menyangka kau kembali seperti sifat awalmu saat ini? Ternyata benar apa kata Arven ya? Bahwa kalian bertukar tubuh dan sekarang kau telah kembali. Selama ini aku tidak percaya ceritamu, sekarang aku percaya."

Kini gantian aku yang terkejut mendengar ucapan Yuna. Jadi ia percaya pada apa yang Arven ceritakan?

"Arven menceritakan hal itu padamu?" tanyaku bingung.

"Iya, Oppa... Dan aku merasa dia lebih baik darimu. Aku memang ingin berduet denganmu. Tapi aku tidak memaksamu sama sekali, aku hanya mengatakan apa yang ingin kukatakan tentang penjanjian kita. Meski kau tau Arven-lah penyebabnya tapi kau memarahiku juga?" tanya Yuna sambil mendengus kesal dan melihat ke arah lain. "Dan lagi kalau kau pikir kau akan bertukar tubuh dengan Arven, kenapa kau tidak mempersiapkannya lebih dulu? Kau sendiri juga bersalah, Oppa!"

Mendengar ucapannya aku mulai tertegun. Benar juga apa kata Yuna. Aku juga ikut bersalah dalam kejadian ini tapi aku terus menyalahkan orang lain. Padahal sejak awal aku yang memaksa Arven untuk bertukar tubuh. Kalau semua ini sudah terjadi, jika aku berada di posisi Arven mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama seperti yang Arven lakukan.

"Sudah ya Oppa, lain kali saja kita membicarakan tentang album duet ini. Kabari aku saat Oppa siap," ujar Yuna lagi terlihat benar-benar kesal. Ia beranjak dari sofa dan langsung melangkah keluar dorm ini. Sementara aku hanya bisa memperhatikannya dengan khawatir.

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang