SWITCH SOUL ft.Straykids

•◉ EPISODE 15 ◉•

Sudah beberapa hari kulewati tanpa berhubungan dengan Arven sama sekali. Beberapa kali aku mengalami astral projection tapi aku tidak mencari Arven lagi. Begitu pun sebaliknya, Arven tidak pernah muncul dihadapanku lagi. Namun ada hal yang aneh. Seringkali aku merasa sedikit khawatir, apakah Jaesung berhasil dengan pertunjukkan dramanya? Tidak mungkin aku bertanya pada Arven... Aku sudah bilang tak akan berurusan dengannya lagi. Tapi sejujurnya belakangan ini aku merasa bersalah dan tidak nyaman juga jika memikirkan tentang pertukaran tubuh kami. Setelah berkali-kali rekamanku dengan Yuna, ia seperti tidak menyukaiku. Aku jadi berpikir apakah dampak yang diberikan Arven sebesar itu? Padahal dulu Yuna sangat memujaku. Tapi sekarang ia sudah bersikap biasa saja.

Begitu album kami di rilis pun saat aku mengajaknya berpesta ia tidak mau. Ia malah menolaknya dengan mudah. Ia terlihat tidak berminat denganku lagi. Apakah Arven benar-benar lebih baik dariku? Richie adalah seorang yang egois? Benarkah itu? Aku merasa aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan. Tapi mungkinkah hal itu menyakiti orang lain? Dan saat aku menjadi Arven, meminjam tubuhnya. Saat itu memang aku masih sombong namun aku mau mengakui potensi yang dimiliki Jaesung. Dan aku bahkan merasa nyaman saja ketika Chilla begitu ramah padaku. Hal itu tak akan terjadi jika aku menggunakan tubuh asliku yang sudah menjadi idola.

"Ah, Richie kita sudah sampai," ujar Manager Kwon padaku ketika kami sudah sampai di depan gedung Stay Entertainment.

Aku mengalihkan pandanganku pada seluruh wartawan dan penggemarku yang sudah menunggu kedatanganku di depan gedung. Hanya untuk mengorek informasi tentang duetku bersama Choi Yuna. Ah kalau begini ceritanya aku sudah tidak semangat seperti beberapa hari yang lalu lagi.

Manager Kwon turun dari mobil ini dan membukakan pintu untukku. Kenapa dia begitu repot membukakan pintu mobil? Aku bisa melakukannya sendiri. Beberapa penggemar dan wartawan mulai mendekat. Untungnya beberapa pengawal sudah siap di luar mobil untuk menjagaku. Tapi tetap saja beberapa dari mereka menarik-narik Manager Kwon yang berusaha menjagaku. Aku terdiam memikirkan semua hal yang terjadi belakangan ini. Rasanya menjadi murid biasa jauh lebih menyenangkan.

Beberapa kali aku mencoba mengabaikan kondisi Manager Kwon yang tertarik-tarik. Tapi lama lama aku kesal juga melihatnya. Kurangkul Manager Kwon sambil tetap berjalan menuju gedung Stay Entertainment. Ia melihatku dengan tatapan bingung sembari berjalan bersamaku dalam rangkulanku. Namun aku membiarkannya saja dan tidak membalas tatapan bingungnya. Karena aku sendiri pun juga bingung dengan sikapku kali ini.

"Terima kasih, Richie..." ujar Manager Kwon dengan tulus. Aku hanya bergumam pelan saja sebagai jawabannya.

Ketika sampai di dalam gedung, para pengawal langsung menutup pintu dan berjaga-jaga di depan gedung itu. Selalu saja jika skandal tentangku mereka seheboh itu. Kulepaskan rangkulanku pada Manager Kwon. Baru saja aku hendak berjalan ke kantor Ceo Stay yang memanggilku, tiba-tiba saja Yuna datang dan memelukku. Ia memelukku tepat saat kami masih bisa terpotret dari luar. Aku bisa mendengar suara jepretan kamera yang memotret kami. Tubuhku membeku, apa yang dilakukan Yuna ini? Saat aku hendak melepaskannya ia malah memelukku lebih erat.

"Diamlah, aku tau cara mengatasi semua ini..." perintahnya pelan namun cukup tegas dan membuatku mengerti akan suatu hal. Ia mengorbankan dirinya untukku.

"Mengapa kau melakukan hal ini?" tanyaku kesal.

Jika ia memelukku maka semua orang akan berpikir bahwa seorang Choi Yuna menyukai Richie Bang dan memaksa Richie untuk berduet dengannya. Tentu saja nama Richie akan naik lagi, namun mungkin akan banyak yang tidak menyukai Yuna.

"Aku tau kau lemah, kau takut terjatuh Richie Oppa. Kini kuperlihatkan padamu, jika benar-benar menyayangiku kau tak akan takut terjatuh seperti yang kulakukan saat ini padamu. Tapi sekarang aku melakukannya untuk Arven, bukan kau."