•◉ PROLOG ◉•

607 49 5
                                    

"Ah kau mengajakku ke sini untuk mengajakku kencan ya? Oppa, sudah kubilang jangan ganggu aku lagi!" ujar seorang gadis cantik berambut panjang dihadapanku.

"Shutt! Bukan begitu Yuna. Aku ingin menceritakan mimpi anehku semalam. Entahlah, aku merasa aku bisa keluar dari tubuhku-," ucapanku lagi-lagi terpotong oleh perempuan bernama Yuna tersebut.

"Hentikan! Aku tidak mau kau cerita hantu ya, Oppa!"

Yuna mengeratkan tudung jaketnya agar wajah popularnya tidak di lihat oleh orang-orang yang berlalu lalang di sekitar kami. Oh perempuan ini selalu saja. Tiap kali aku cerita tentang mimpi, dia menganggap cerita tersebut adalah cerita hantu yang seram. Padahal aku menceritakan kelebihanku yang tidak biasa dimiliki orang-orang. Aku bisa dengan mudah melakukan Astral Projection ataupun Lucid Dream.

"Bukan hantu! Tadi malam dalam mimpiku aku menyentuh tubuh seorang laki-laki dan-."

Ekspresi Yuna membuatku menghentikan ceritaku. Yang benar saja? Aku tau ekspresi itu. Jangan bilang dia berpikir ke arah lain. Padahal maksudku menyentuh benar-benar menyentuh bukan melakukan hal-hal yang... Ah sudahlah, akan kucoba jelaskan pelan-pelan pada perempuan ini. Tak kusangka aku menyimpan rasa pada perempuan ini.

"Pikiranmu! Bahkan dalam mimpi..." ujarnya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Maksudku aku menyentuh tubuhnya dan rasanya aku seperti masuk ke dalamnya, tapi-."

"Masuk ke dalamnya!? Kau ini cerita apa sih padaku?"

Tiba-tiba saja Yuna langsung berdiri hendak meninggalkanku dari cafe ini. Oh ayolah, aku belum selesai bercerita. Jika perempuan ini keluar meninggalkanku dari cafe ini begitu saja ya sudah habislah aku tidak tau harus bercerita pada siapa. Terkadang aku heran kenapa aku bisa menyukai perempuan sebodoh dia.

"Tunggu! Jika kau tidak mendengarkanku dengan baik. Besok mungkin kau tak akan bertemu denganku lagi, atau lusa... Entahlah aku tidak tau pasti. Aku-aku merasa tubuhku akan tertukar."

Yuna mengurungkan niatnya dan hanya terdiam sambil mencerna kata-kataku. Ia terlihat berpikir begitu keras.

"Kau bercerita tentang film yang kau tonton semalam? Kau nonton dengan siapa, Oppa?"

Oh sudah kuduga! Dia benar-benar sulit sekali di ajak bicara. Terkadang aku kesal tapi jujur saja Yuna begitu cantik.

"Kau mau mengancamku? Jadi kau sedang dekat dengan idol lainnya selain aku? Apakah itu... Addison Eonni? Oh! Jangan bilang dia akan jadi sainganku untuk mendapatkanmu?" lanjut Yuna terlihat sedang berpikir sendirian. Tapi sungguh, suaranya terdengar jelas dari tempatku.

"Yeah, mendapatkanku eoh?" tanyaku sengaja menyadarkan Yuna dari pemikirannya.

"Kapan aku bilang begitu!?"

Oh sudahlah, sebaiknya aku menyerah saja. Bercerita tentang hal seperti ini pada Yuna malah membuat kami bisa bertengkar. Aku benar-benar heran dengannya. Untung saja dia benar-benar cantik. Meskipun sangat bodoh.

"Sudahlah, lupakan saja. Ayo kita kembali ke gedung StarSky Entertainment," ajakku sambil menuntunnya. Namun beberapa kali ia bersikap begitu galak padaku.

Aku tidak mengerti dengan Yuna. Terkadang ia terlihat benar-benar jujur menyukaiku atau tertarik padaku. Tapi lebih sering ia seperti jual mahal. Benar-benar lucu.

Mengenai mimpiku semalam... Yeah, aku bermimpi aneh. Maksudku lagi-lagi roh fisikku keluar dari tubuhku. Namun kali ini aku bertemu dengan seorang pengelana mimpi lainnya sepertiku. Rasanya ia terlihat jauh lebih muda dariku. Sekitar 4 atau 5 tahun lebih muda. Dan aku bisa berkomunikasi dengannya. Saat aku menyentuh roh fisiknya seperti ada sengatan listrik yang membuatku terbangun. Tapi hal itu membuatku terus penasaran.

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang