•◉ EPISODE 17 - 2 ◉•

108 18 1
                                    

Aku terbangun di sebuah kamar yang sudah lama sekali tidak kulihat. Yeah kamar Arven Lee. Dan lagi seperti biasanya dulu. Woojin Lee, Hyung-nya Arven sudah berteriak-teriak dari luar untuk membangunkanku. Aku tersenyum mendengarnya. Rasanya sudah lama sekali aku tidak merasakan saat seperti ini lagi.

Segera aku pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tidak sabar untuk menceritakan segalanya tentang berbagai hal pada Jaesung. Tapi apakah Jaesung sudah tau mengenai pertukaran tubuhku dengan Arven? Rasanya Arven pasti lupa menceritakan tentang hal tersebut karena waktu kami yang singkat saat melakukan pertukaran tubuh.

Sesampainya di sekolah aku melihat pemberitahuan yang masuk pada ponselku. Itu adalah pesan singkat dari Arven yang menjelaskan tentang Han Jaesung yang sudah mengetahui tentang pertukaran tubuh kami. Dan mengapa ia bisa mengetahuinya secara kebetulan. Wah Arven ternyata menyempatkan dirinya untuk mengirimiku pesan dan menjelaskan, padahal ia harus segera menemui Yuna.

Langsung saja aku segera menuju tempat parkir di sekolah Arven. Tak butuh waktu lama beberapa saat kemudian sebuah mobil kuning terparkir di dekat tempatku berdiri. Aku pun menghampiri mobil itu dan bersandar di depannya menunggu Han Jaesung keluar dari mobilnya.

"Hei, Arven! Sedang apa kau di situ?" tanya Jaesung terlihat kebingungan bercampur kesal ketika keluar dari mobilnya.

Aku hanya tersenyum saja sambil melihatnya menghampiriku.

"Darimana kau tau aku suka yogurt hm?" tanyaku pada Jaesung ketika ia sudah berada dihadapanku.

Jaesung menatapku dengan terkejut. Ia memiringkan kepalanya sambil memperhatikanku. Kurasa ia tidak percaya bahwa Arven berhasil membujukku untuk kembali bertukar tubuh dengannya.

"Richie Bang...?" ujarnya masih tidak percaya.

Aku menganggukkan kepalaku masih sambil tersenyum.

"Kudengar kau sukses dalam pentas seni drama itu? Kudengar Rycelle juga berakting dengan baik sebagai Kim Jihae? Dan kudengar kau merindukanku sebagai Hyung-mu?" tanyaku sengaja meledek Jaesung.

Lalu ia menendang kakiku tiba-tiba membuatku menjerit karena terkejut dan menatapnya heran.

"Kau menyebalkan. Tapi terima kasih sudah membantuku berhasil dalam dramaku. Lain kali jangan terlalu jahat pada Arven, mengerti? Aku tidak menyangka kau benar-benar memukul Arven dalam dunia astral itu," ujar Jaesung.

Aku tertawa mendengar ucapannya. Rupanya ia masih membela Arven setelah yang dilakukannya. Kurasa itu berarti ia dan Arven sudah benar-benar berbaikan tentang masa lalunya. Itu berarti aku dan Arven impas saling membantu dalam pertukaran tubuh kami.

"Kau mau bertemu wujud asliku, Jaesung?" tanyaku.

Ia terkejut menatapku, "Eh bertemu Richie Bang? Richie Bang yang asli? Dan bukan dalam tubuh jelek ini?"

Aku tertawa mendengar ia mengatakan tubuh Arven ini jelek.

"Ya, tentu saja. Tubuh Richie Bang yang asli. Tubuh seorang idol yang kau banggakan itu. Yang sedang di pinjam Arven sementara."

"Oh aku iri sekali dengan Arven... Bagaimana cara kita bertemu?"

Aku melirik-lirik lingkungan sekitar sekolah tersebut dan menemukan cafe yang sudah kurencanakan dengan Arven. Lalu aku menunjuk cafe tersebut dari jauh untuk menunjukkannya pada Jaesung. Setelah mengikuti arah pandangku Jaesung pun mengerti.

"Oh beruntung kita sama-sama tinggal di Gangnam. Kapan kau bisa bertemu denganku? Bukankah jadwalmu sangat padat setelah album comeback-mu itu?"

"Tenang saja... Aku dan Yuna sudah selesai melakukan segala kesibukan. Saatnya kita beristirahat sementara. Bisakah kau besok jam 9 pagi bersama Arven ke sana? Aku dan Yuna akan menunggu di sana juga. Dan kita akan bertemu berempat. Dengan tubuh yang asli."

Jaesung tersenyum sambil menganggukkan kepalanya padaku. Ia mengacungkan jari kelingkingnya padaku untuk berjanji akan pertemuan kita besok.

"Kau seperti anak kecil," gumamku sambil menautkan jari kelingkingnya. "Aku sudah pasti datang."

"Kau saja yang sudah tua, Hyung..."

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang