•◉ EPISODE 11 ◉•

99 21 0
                                    

Siang itu aku beristirahat setelah selesai jam olahraga. Sungguh melelahkan, sudah lama aku tidak berolahraga seperti ini. Maksudku memang biasanya di dorm aku juga sering berolahraga namun tidak pernah bermain berkelompok seperti ini. Lagipula aku tidak menyukai badan Arven. Rasanya bagiku lebih baik aku menggunakan badanku sendiri. Aku jadi tidak sabar bertukar kembali malam ini.

"Hei!" ujar seseorang yang kukenali suaranya sebagai suara Han Jaesung ketika aku selesai membersihkan wajahku dengan keran air yang tersedia di pinggir lapangan.

Aku pun berbalik untuk melihat ke arahnya sambil mengelap air di wajahku dengan handuk yang tersampir dileherku. Ia memberikan sebuah minuman yogurt stroberi padaku sambil tersenyum ramah. Wah sejak kapan anak ini mulai ramah padaku? Padahal aku hanya meminta maaf sekali dengan tulus. Tapi aku menyesalinya ketika melihat apa yang terjadi semalam dengan tubuh asliku karena Arven sialan.

Aku mengambil yogurt pemberian Jaesung dengan kebingungan. Benarkah dia tidak menaruh sesuatu di dalamnya?

Jaesung tertawa melihat ekspresiku saat meneliti botol yogurt tersebut.

"Tidak kumasukan apa pun. Kau bisa meminumnya dengan aman. Aku ingin berbicara denganmu," ujar Jaesung.

Aku tertawa kecil sambil mulai meminum yogurt yang diberikannya. Enak, tidak buruk. Kupikir dia mau mengerjaiku lagi.

"Ada apa?" tanyaku pada Jaesung.

"Pertama, aku ingin meminta maaf atas segala kelakuanku padamu kemarin. Lalu terima kasih, karena kau Chilla Jeon jadi mengadakan pentas seni. Yeah, aku berterima kasih pada perempuan itu juga. Tapi ia tak akan mengadakan pentas seni tersebut jika ia tidak mengenalmu. Makanya aku juga berterima kasih padamu," jelas Jaesung.

Aku menghabiskan yogurt tersebut sambil menatap Jaesung dengan heran. Kenapa hari ini dia bersikap berbeda dari kemarin? Apakah ia begitu menyayangi sahabatnya sampai-sampai melupakan permasalahan mereka dengan cepat?

"Sama sama..." jawabku singkat. "Terima kasih untuk yogurt-nya."

Baru saja aku hendak melangkahkan kakiku menuju ruang ganti baju ia memangil namaku. Maksudku namaku yang asli.

"Richie Bang," panggil Jaesung dengan santai namun berhasil membuatku menghentikan langkahku.

Aku pun berbalik dan kembali menatapnya dengan heran.

Tiba-tiba saja Jaesung tertawa kencang. Oh anak ini mengerjaiku lagi benar-benar menyebalkan.

"Kau pikir aku benar-benar memanggilmu dengan nama Richie Bang?" tanyanya di sela-sela tawanya. Tertawalah sesukamu Han Jaesung...

Aku pun hendak melangkah lagi namun kali ini ia menahan tanganku dengan erat.

"Hei, Hyung... Aku ingin kau mengajariku untuk pentas drama yang diadakan Chilla. Hanya beberapa bagian saja. Maksudku hanya untuk membantuku, sekaligus menebus kesalahanmu," ujarnya tegas.

Aku menatap Jaesung dengan sangat heran. Hari ini ia aneh sekali.

"Kau biasa memanggilku dengan panggilan Hyung?" tanyaku.

Jaesung hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja. Ia mengambil sebuah teks drama yang ada di dalam tasnya tak jauh dari tempat kami berdiri. Ia menyerahkan teks tersebut padaku. Apakah ia benar-benar kesulitan untuk menghafal naskah?

Aku mengecek tulisan-tulisan dan kalimat dalam teks tersebut dengan cepat. Menurutku menghafal sebuah adegan tidak memerlukan waktu lama. Aku pun menyerahkan teks tersebut kembali ke tangan Jaesung sambil menujuk bagian yang kuhafalkan. Jaesung terlihat kesulitan menghafalnya.

"Jangan dihafalkan seperti itu... Mulai saja," ujarku berusaha membuatnya merasa lebih santai.

"Uh... Apa?" tanyanya kebingungan.

"Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu lebih dari yang kau tau Lee Jisung. Tidakkah kau menyadarinya?" ujarku memulai kalimat dialog yang seharusnya diperankan oleh perempuan lawan mainnya Jaesung nanti.

"Aku-. Kupikir kau hanya... Apa kau bercanda!? Kau bercanda kan Kim Jihae?" balas Jaesung. Aku sudah melihatnya memasuki dialog di dalam drama.

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang