•◉ EPISODE 14 ◉•

99 22 1
                                    

Hari demi hari pun terus berlalu. Entah sudah berapa lama aku dan Richie tidak saling berhubungan. Kami juga sudah tidak pernah bertemu lagi dalam mimpi. Kehidupanku tentu saja sudah cukup baik. Han Jaesung juga kedengarannya begitu bersemangat mempersiapkan pertunjukkannya. Tapi aku terus melihat berita-berita buruk mengenai Richie dan Yuna. Semenjak album duet mereka diluncurkan, keadaan mereka malah memburuk akibat adanya skandal yang ditimbulkan Addison Noona.

Ah bagaimana ya keadaan Yuna? Aku sedikit khawatir pada Richie. Namun aku sangat khawatir pada Yuna. Entah mengapa aku seakan malah bisa di bilang sangat merindukan Yuna. Apakah Yuna juga memikirkan keadaanku di sini? Aku tersenyum miris memikirkan hal tersebut. Tidak mungkin juga Yuna memikirkan siswa biasa sepertiku. Kau terlalu banyak mengkhayal, Arven...

Tanpa sadar aku mengetuk-ngetukkan jariku di meja dengan gelisah. Meski aku berada pada tubuhku sendiri selama ini tapi pikiran dan hatiku masih tertinggal di tubuh Richie. Aku menjalani hariku pada tubuhku ini seperti robot. Meski kami hanya bertukar tubuh selama 2 hari entah kenapa ternyata aku belum bisa lepas dari tubuh Richie. Aku masih memikirkan keadaan pada posisinya.

"Hei, Arven! Kau baik-baik saja?" tanya Ahyong yang tiba-tiba datang menghampiriku bersama Valen. Mereka duduk di dekat tempatku.

Belakangan ini aku sudah kembali terbiasa bermain bersama Ahyong, Valen, dan Jaesung lagi seperti sejak awal sebelum kegagalan drama Jaesung saat itu. Beberapa kali aku melakukan kesalahan, aku sudah mulai terbiasa mengucapkan kata 'maaf'. Dan mereka dengan mudahnya memaafkanku karena nada ucapanku yang begitu tulus tiap kali mengucapkannya.

"Kau terlihat tidak baik hari ini Arven. Ada yang sedang kau pikirkan?" tanya Valen dengan khawatir sambil memperhatikan wajahku.

"Eh yeah, aku baik-baik saja. Hanya saja aku merasa sedikit mengantuk dan gugup karena Jaesung sedang mengambil nomor undiannya untuk tampil entah pada urutan ke berapa," ujarku tidak sepenuhnya berbohong. Aku hanya tidak bisa menceritakan soal pertukaran tubuh pada mereka. Ahyong dan Valen tidak mengetahui tentang hal itu. Tapi aku masih curiga Jaesung mengetahuinya. Ia terlihat aneh seperti menyembunyikan sesuatu.

"Oh tenanglah, mau dia tampil diurutan ke berapa pun aku yakin sekarang Jaesung sudah mengerti caranya dan ia percaya diri karena bantuanmu," hibur Ahyong sambil tertawa senang.

"Ya, benar. Aku tidak menyangka kau bisa menebus kesalahanmu dengan lebih baik," tambah Valen.

Eh... Aku yakin mereka saat ini sedang memuji sosok Richie yang pernah meminjam tubuhku. Aku seringkali merasa buruk karena sementara aku membuat masalah pada tubuh Richie, dia malah memperbaiki masalahku. Dan aku benar-benar khawatir pada keadaan Yuna.

"Kau tenang saja Arven Lee. Jaesung bermain drama dengan Rycelle Son sebagai Kim Jihae. Kau tau kan akting Rycelle Son juga sangat baik seperi Jaesung bahkan daya ingatnya juga bagus," ujar Valen lagi.

Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum kecil.

"Oh itu Jaesung dan Rycelle!" ujar Ahyong sambil melihat ke arah depan kelas kami.

Aku mengikuti arah pandangnya dan menemukan Jaesung dan Rycelle Son di depan. Ahyong dan Valen langsung menghampiri mereka dan menanyakan urutan mereka. Sedangkan Jaesung sendiri malah menghampiriku dan duduk dihadapanku sambil menatapku dengan serius. Aku balas menatapnya dengan tatapan heran.

"Aku ingin berbicara denganmu. Bagaimana kalau di lapangan?" tanyanya. Aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban atas pertanyaannya.

Kami pun segera berjalan keluar kelas menuju lapangan di luar gedung sekolah.

"Ingin membicarakan tentang hal apa?" tanyaku dengan penasaran pada Jaesung ketika kami sudah berada dilapangan.

Ia mulai berjalan dan duduk di sebelahku, di bangku di pinggir lapangan.

"Aku merindukan sosok Richie," ujarnya pelan namun sukses membuatku tercengang. "Aku tau kami baru kenal selama 2 hari. Tapi... ia berbeda denganmu Arven."

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang