•◉ EPISODE 6 ◉•

136 23 1
                                    

"Kau sudah kembali?" tanya seorang perempuan yang sore itu tiba-tiba saja berdiri di depan pintu dorm Richie.

Aku melihat ke arah perempuan itu dengan bingung. Mengapa setelah Addison Kim mengajak Richie kencan kini seorang Choi Yuna juga sedang menunggunya di depan dorm-nya? Apakah Richie sedang diperebutkan oleh dua perempuan ini?

"Ke mana saja kau hari ini? Bukankah kau bilang kau mau mengajakku keluar setelah hari liburanmu tiba? Apa kau berbohong padaku? Aku telah menunggumu mengabariku, oppa!" ujar Yuna sambil menatapku dengan kesal.

Benarkah Richie berjanji akan menghubunginya? Sementara itu aku malah berkencan dengan Addison Kim. Oh kenapa aku merasa bersalah? Tidak, ini bukan salahku. Apa salahnya bersenang-senang seharian selama aku menjadi selebriti? Kapan lagi aku merasakan kehidupan seperti ini?

"Maaf, aku bertemu dengan Addison Kim sebentar hanya untuk mengurus album comeback kami saja. Tak ada kejadian yang spesial," jawabku berusaha semanis mungkin pada Yuna.

Yuna terlihat sangat terkejut mendengar jawaban dariku. Apa aku salah? Tidak kan? Tentu saja tidak karena aku dan Addison Kim kan hanya membicarakan masalah album comeback kami jadi ia tak akan marah bukan?

"Album... Comeback? Duet?"

Aku mengangguk sambil tersenyum mendengar pertanyaannya. Perlahan aku mendekatinya hendak mengusap rambutnya. Tapi ia menepis tanganku. Kupikir seorang Choi Yuna lebih mudah didekati daripada Addison Kim?

Yuna meringis kecewa sambil menatapku. Ia terlihat begitu tersakiti. Apa aku salah bicara lagi? Mengapa ia terlihat sangat sedih dengan apa yang kukatakan? Aku pun membalas tatapannya dengan bingung.

"Kau mau duet dengan Addison Eonni? Apa aku tidak salah dengar? Bukankah... Kau berjanji untuk melakukan duet denganku suatu saat nanti? Kau bilang, jika kau ingin melakukan album duet dengan seseorang kau akan melakukannya denganku saja. Tidakkah kau ingat? Apa kau sudah melupakannya?"

Mata Yuna mulai berair. Aku terpaku menatapnya dengan bingung. Kupikir aku hanya akan bersenang-senang sebentar dengan tubuh Richie. Tapi apa yang telah kulakukan ini? Entah kenapa tubuhku menjadi kaku. Aku hanya bisa menatap Yuna yang berusaha menahan air matanya.

"Aku sudah menanti begitu lama. Semua sudah kulakukan agar aku bisa sejajar denganmu. Agar aku bisa mengalahkan Addison Kim. Agar aku bisa menjadi perempuan tercantik di Seoul. Aku menunggu saat pertama kali kau mengajakku melakukan album duet bersama seperti janjimu. Dan sekarang... Mungkin kau sudah lelah menunggu oppa. Aku mengerti, maafkan aku terlalu berharap padamu."

Setelah berkata begitu Yuna hendak pergi meninggalkanku. Tapi aku langsung menggenggam tangannya. Perasaan apa ini? Aku tidak pernah merasa sangat bersalah seperti ini. Meski aku telah melakukan kesalahan pada Han Jaesung di sekolah saja, aku tidak pernah merasa bersalah sedalam ini. Melihat Yuna yang meneteskan air matanya sambil menatapku membuatku melupakan semuanya.

Aku lupa bahwa aku hanya sedang meminjam tubuh Richie. Kutarik Yuna ke dalam pelukanku sore itu. Jauh di dalam hatiku aku tau aku ingin meminta maaf padanya. Tapi ternyata rasa gengsi itu masih tersisa. Aku belum mau meminta maaf padanya. Hampir sama seperti rasa bersalah yang kurasakan pada Han Jaesung hanya saya kali ini lebih dalam.

Yuna hanya terdiam saja tanpa membalas pelukanku. Ia mendorongku sesaat kemudian.

"Aku sudah tau kau selalu seperti ini. Aku sudah semakin biasa dengan sifat oppa. Kau selalu mementingkan dirimu sendiri. Aku tau mengapa kau begitu ingin duet dengan Addison Eonni. Kau ingin namamu lebih terkenal lagi setelah kalian duet. Sama seperti dia, kau tidak jauh berbeda darinya oppa."

SWITCH SOUL ft.StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang