SWITCH SOUL ft.Straykids

•◉ EPISODE 16 ◉•

Han Jaesung, sukses sekali dalam dramanya. Ia bahkan sudah berhasil membujuk orang tuanya untuk mendaftarkan dia di universitas yang dia inginkan. Aku tidak menyangka sedikit bantuan dari Richie dapat membantu Jaesung selangkah lebih mendekati impiannya.

Aku juga sudah tidak mendengar kabar buruk lagi tentang Richie, Yuna, dan Addison. Berita mereka hilang begitu saja termakan waktu. Kuharap Richie sudah tidak marah padaku. Justru belakangan ini aku mendengar nama Yuna sudah semakin bersinar seperti dulu. Bahkan Addison yang makin lama seperti terkalahkan oleh Yuna. Sedangkan nama Richie masih tetap saja sama dari dulu.

Namun, ada satu berita yang membuatku penasaran. Yuna dikatakan tidak ingin terlalu dekat dengan Richie sejak kejadian itu. Kuharap ia tidak marah pada Richie karena ia menyadari sifat Richie yang memang jauh berbeda dariku.

Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang? Sejak tadi sore, seperti biasanya aku berniat ke tempat Richie dan meminta pertukaran pada tubuhnya sekali lagi saja. Tapi lagi lagi aku tidak berani. Padahal Jaesung sudah memintanya sejak beberapa minggu yang lalu. Dan aku sudah sangat merindukan Choi Yuna.

Aku menatap tangan-tangan roh fisikku. Lalu aku melirik tubuhku yang asli masih tertidur dengan nyaman di ranjangku. Aku hari ini melakukan astral projection lagi. Hendak mengunjungi Richie dan meminjam tubuhnya lagi tapi aku tidak berani.

Baru saja aku berniat mencoba memikirkan tentang Richie, ia tiba-tiba muncul dihadapanku. Maksudku roh fisiknya muncul dihadapanku. Aku menatapnya dengan terkejut. Aku pun beranjak dari dudukku untuk menghampirinya. Ia sedang menatapku sambil tersenyum canggung.

"Richie?" ujarku ragu. Kupikir aku tidak akan pernah melihatnya di sini lagi. Tapi kini ia yang muncul lebih dulu dihadapanku.

"Eh..." gumamnya pelan. Ia masih canggung namun terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Arven, pertama-tama aku ingin meminta maaf atas kesalahanku padamu terakhir kali. Setelah kupikir-pikir, kau benar. Kau bahkan juga membuat perubahan dalam diriku. Kupikir saat tubuh kita tertukar kita saling belajar banyak dalam hidup kita masing-masing. Aku benar-benar minta maaf, Arven Lee. Atas apa yang sudah kukatakan padamu dengan kasar," ujar Richie dengan tulus.

Aku terkejut mendengar semua yang dikatakannya. Kupikir ia tak akan pernah bisa berubah. Dan lagi, aku jadi teringat kata-kata Jaesung. Mungkin saja kita memang bisa bertukar tubuh untuk memperbaiki sifat masing-masing.

"Tidak apa-apa. Semua orang bisa melakukan kesalahan. Aku sendiri juga merasa telah berubah belakangan ini," jawabku sembari menepuk pundak Richie sambil tersenyum menenangkannya agar ia tidak merasa canggung lagi.

Richie ikut tersenyum padaku. Ia mengulurkan tangannya dan menungguku menyambutnya. Aku menatapnya dengan terkejut. Apa yang sedang ia pikirkan? Apakah itu berarti kita masih bisa bertukar tubuh sekali lagi saja?

"Jika aku boleh meminta tolong padamu sekali lagi saja. Aku ingin bertukar tubuh denganmu hanya untuk sehari saja. Aku ingin melihat kabar Jaesung. Dan... kau tau? Yuna sangat menginginkan keberadaanmu. Kurasa kau memang lebih pantas untuknya."

Aku masih terkejut mendengar penjelasannya. Yuna merindukanku? Tapi bagaimana mungkin? Bukankah Yuna menyukai seorang Richie Bang? Yang memang pantas untuknya, seorang aktor dan penyanyi terkenal. Kenapa ia bisa menungguku?

"Yuna tak mau bicara padaku atau dekat denganku lagi. Sebelum aku membawamu padanya. Jadi kuharap kau mau bertukar tubuh denganku sekali lagi," ujar Richie lagi seakan bisa membaca isi pikiranku.

Aku termenung beberapa saat. Benarkah Yuna bahkan mendiamkan Richie untuk bertemu denganku sekali lagi? Tak mau membuat Richie menunggu lama aku mulai menyambut uluran tangannya dengan kebingungan. Richie pun tersenyum saat aku menerima uluran tangannya.

"Terima kasih, Arven Lee. Percayalah, Yuna lebih membutuhkanmu. Ia terlihat begitu menunggumu kembali. Aku tidak bisa membujuknya, bujuklah ia agar mau berbicara denganku lagi," ujar Richie sambil tertawa kecil.