Cia menggerutu didalam kamar. Mulai detik ini, Cia akan menjuluki Nick dengan Boss mesum. Sangat mesum dan benar-benar mesum. Cia kesal. Bagaimana bisa dirinya tetap bertahan dalam pekerjaan ini? Bersama Boss mesum itu? Mr mesum, ataupun majikan mesum. Ah semua itu terdengar sama saja.
"Anzelia ... kenapa kamu memiliki Daddy mesum seperti dia?" Lirih Cia menatao Anzel yang masih tertidur. "Rasanya aku ingin keluar dari pekerjaan ini. Tapi, aku tak tega meninggalkan mu. Heemph."
Si tua bangka itu benar-benar menjijikkan!
Tidak tau harus mengerjakan apa. Akhirnya, Cia tertidur disebelah Anzelia. Memeluk gadis mungil itu dengan hangat. Menyalurkan kasih sayang yang sudah sepantasnya Anzel dapatkan dari seorang ibu. Tapi, sayang. Anzel tidak mendapatkannya.
Hari sudah sore. Anzel membuka matanya lebih dulu. Anzel menatap Cia yang tertidur pulas. Anzel mengecup pipi Cia sekilas. Laku, ia turun kebawah.
"Daddy!?" Pekik Anzel riang. Anzel langsung berlari memeluk Nick yang tersenyum ke arahnya.
"Mommy baru kamu mana sayang?" Tanya Nick setelah mengecup dahi Anzel.
"Mommy tidur. Daddy tau? Mommy tadi meluk Anzel. Anzel senang banget." Jelas Anzel dengan antusias. Bibirnya tidak luput dari senyuman.
"Hem ... begitu ya? Kalau begitu, Anzel mainlah ke taman belakang sama Bibi pelayan. Daddy mau melihat Mommy kamu, dulu."
Anzel tersenyum dan mengangguk cepat. Anzel berlari keluar. Menuju taman belakang yang indah khusus tempatnya bermain. Sementara Nick, ia berjalan menuju kamar Anzel.
"Gadis campuran itu terlihat lelah." Gumam Nick pelan. Pria dewasa itu berjalan mendekati Cia di atas tempat tidur.
"Apa aku membayarmu untuk tidur?" Suara tegas itu keluar dengan keras.
Cia terlonjak kaget. Matanya langsung terbuka dan ia duduk seketika. Disisa kesadarannya, Cia mengusap matanya memperjelas penglihatan.
"Mr!?" Kaget Cia.
"Sudah aku katakan. Panggil aku Nick!"
Cia hanya diam. Tidakkah pria itu mengerti kalau dirinya jauh lebih tua? Cia masih punya tata krama untuk terlihat sopan. Terlebih lagi Nick adalah yayasan dari kampusnya dan juga sekarang, tekah menjadi majikannya. Huh!
"Katakan! Keturunan apa kamu sebenarnya!? Wajahmu sangat asing." Nick mendekat dan duduk di depan Cia.
"Daddy ku, India dan Mommy ku indonesia." Jawab Cia pelan.
"Fantastis! Good! I like!" Nick tersenyum miring.
Ya Tuhan? Ada masalah apa dengan pria ini sebenarnya!? Gumam Cia membatin.
"Valencia Zubair!!?"
"Ah, iya?" Kaget Cia saat Nick menyentak memanggil namanya. "Ap-apa yang kau lakukan!?" Tanya Cia takut.
Cupp!
Nick mengecup bibir Cia. Melumat bibir bawahnya lalu bergantian bibir atasnya. Nick tersenyum saat melihat mata Cia membulat kaget. Ternyata bibir wanita ini manis.
"Shit!" Umpat Cia setelah Nick melepas bibirnya. "First kiss me!!" Cia menatap Nick tajam. Bukannya bersalah Nick justru tertawa keras. Lucu menurutnya melihat ekspresi Cia.
Bastard!!! Umpat Cia dalam hati.
"Maafkan aku. Aku tidak tau itu adalah ciuman pertama kamu."
"Aku mau berhenti! Keluar dari pekerjaan ini!"
"Why? Apakah karena ciuman kita tadi? Tidakkah kamu menyukainya?" Nick tertawa sumbang. "Ayolah Cia. Putri ku sangat menyukai mu. Jangan berhenti," kata Nick dengan nada kembali datar.
"Kalau begitu bersikaplah tidak kurang ajar. Kau adalah atasan ku. Pemilik yayasan kampus ku. Majikan ku! Aku di sini berniat kuliah bukan jual diri! Aku bekerja untuk keperluan ku."
Cia meneteskan air matanya. Ia kesal karena ciuman pertamanya hilang begitu saja oleh orang yang baru ia kenal. Nick Menatap Cia tanpa ekspresi. Menangis? Gadis ini menangis karena aku mengambil ciuman pertamanya? Yang benar saja!
Minta maaf bukanlah diri Nick sama sekali. Sifatnya yang arogan membuat dirinya gengsi untuk mengucapkan kata maaf. Nick hanya menatap datar Cia yang menangis keras.
"Huaaa...." jerit Cia terisak.
"Hei? Diamlah. Nanti orang menyangka aku berbuat yang tidak-tidak." Nick berbisik pelan.
"Menyangka? Kau memang melakukannya bodoh! Huaa... hiks!" Teriak Cia semakin deras. Berulang kali ia usap bibirnya dengan kasar.
"Diam atau kau ku cium lagi!?" Ancam Nick sembari Menatap pintu yang terbuka. Takut apabila ada pelayan atau Anzel masuk.
Cia diam. Namun masih terdengar isakan kecil dibibirnya. Cia menghapus air matanya kasar. Nick hanya Menatap datar. Sesekali ia mengusap wajahnya. Ya ampun? Bisakah aku menahan untuk tidak menerjang gadis ini dibawah kukunganku? Batinnya bertanya.
"Mommy sudah bangun?" Anzelia berdiri didepan pintu. Segera mungkin ia berlari memeluk Cia yang masih diam. "Mommy menangis?" Tanya Anzel polos. "Daddy!? Apa yang Daddy lakukan? Kenapa Mommy menangis? Sekarang--- Daddy minta maaf!" Perintah Anzel kesal. "Mommy jangan nangis, dong. Daddy akan meminta maaf. Tenang saja," ucap Anzel seraya memeluk Cia.
Minta maaf? Tidak! Aku tidak akan melakukannya!
"Daddy mau kembali ke kamar," ucap Nick mengalihkan.
"Tidak akan, sebelum Daddy minta maaf!" Kukuh Anzel. Cia menahan senyum dengan mengulum bibir bawahnya. Putri dari seorang Mr Nick membela dirinya sementara beliau hanya diam tidak berkutik. Cia yakin hari ini ego pria mesum itu akan runtuh dihadapan putrinya.
"Daddy tidak melakukan apapun pada Valencia, sayang. Mengertilah." Nick memberi pengertian. Namun hanya gelengan yang ia dapatkan dari Anzel.
"Mommy apakah benar?" Cia menggeleng. "Daddy mu jahat tadi sama Mommy." Adu Cia dengan tersenyum pada Anzel.
Shit! Wanita sialan!
"Daddy!?" Anzel Menatap Nick. "Anzel tidak akan makan sebelum Daddy minta maaf! Anzel mogok makan!" Anzel membuang wajahnya ke samping.
"Oke baiklah!" Nick mengalah. "Valencia, aku minta maaf. Aku mohon maafkan aku," ucap nick pada akhirnya. Sialan! Untuk pertama kalinya ia mengucapkan kata mohon pada seseorang dan itu ia tujukan pada pekerjanya sendiri!
"Baiklah. Aku maafkan."
Tunggu saja pembalasan ku nanti, Valencia. Akan ku buat kau mendesah karena ulah dari tanganku!
"Nah, Anzel ngga jadi mogok makan," Anzel terkikik. "Mommy? Ayo mandikan Anzel seperti semalam lalu ikatkan rambut Anzel."
"Baiklah, sayang." Cia mengecup kening Anzel sekilas. Sementara Nick, ia keluar tanpa melirik sedikitpun pada Cia. Kesal sekali rasanya menurunkan ego dihadapan bawahan.
"Bye..., Daddy!" Teriak Anzel ketika Nick sudah menjauh.
TBC...
1000 kata.
Oke, maaf kalau ngga suka sama ini cerita. Aku orangnya ngga maksa kok. Apalagi minta vote sama komentar. Kalau mau vote silahkan kalau tidak yauwes. Karena, ini hanya hobby meuangkan gagasan kalimat. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Daddy (selesai)
RomanceIni khusus 20+++ Seorang wanita yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika namun, tiba-tiba semuanya menjadi rumit setelah dirinya sampai di sana hingga akhirnya ia memilih mencari pekerjaan untuk membiayai sebagian kebutuhan kuliahnya. Dia Vale...