Liar

142K 2.3K 18
                                    

"Sudah, sudah cukup. Kau sudah menghabiskan dua ronde untuk pagi ini. Aku lapar lagi gara-gara kau."

"Baiklah. Mari kita mandi lalu sarapan dan kembali lagi ke kamar."

Cia mendelik. Memukul dada Nick di sisa-sisa tenaganya. Protes atas ucapannya.

"Untuk apa?"

"Ya.. kita akan bermain satu harian." Jawab Nick, bibirnya tersenyum lebar. Lucu karena Cia justru mencebik kesal.

Nick segera turun dari ranjang. Membawa Cia ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, mereka menuju dapur untuk sarapan yang sudah disiapkan para pelayan.

Begitu banyak hidangan sayuran untuk Cia konsumsi. Tanpa banyak bicara, Cia memakan makanannya dengan lahap. Mengundang Nick untuk meliriknya an tersenyum. Porsi makan istrinya sangat berubah. Begitu banyak.

Setelah beberapa menit, acara makan pagi selesai. Nick menyodorkan gelas berisi jus pada Cia. Bukannya menerima jus itu  Cia justru mengambil roti dan menaruhnya selai.

"Kau belum kenyang?" Tanya Nick heran.

"Sedikit lagi." Jawab Cia cuek. Ia lanjut memakan rotinya. Sesekali melirik Nick yang hanya memperhatikan. "Kalau aku tidak kenyang nanti tidak bisa melayanimu."

Nick hanya menggelengkan kepalanya. Merasa maklum menghadapi ibu hamil didepannya. Nick menggendong Cia setelah roti ditangannya habis. Mengajak kembali ke kamar melanjutkan kegiatan panas yang sudah terhenti tadi.

"Aku hari ini sedang sangat bersemangat. Katakan, apa yang kau inginkan dariku hari ini?"

Nick tertawa. "Aku ingin kau menggodaku hari ini. Bagaimana?" Tantang Nick. "Aku harap kau bisa."

"Kau menantangku?" Tanya Cia.

"Bisa dibilang begitu."

"Oke!"

Cia rebah. Menatap wajah Nick dengan manja. Perlahan, Cia membuka bajunya sendiri beserta bra-nya. Bebas sudah bongkahan kenyal yang menggantung didada itu. Nick hanya memperhatikan. Ingin melihat sejauh mana sisi liar istrinya itu.

"Nick, sshhh... sini tiduran di samping aku." Ajak Cia sambil menggoyang-goyangkan buah dadanya. Tangannya juga aktif melucuti celana pendeknya lalu dalaman bewarna birunya.

Tegang sudah pusaka milik Nick. Hanya dengan begitu saja, Cia sudah berhasil membumbungkan nafsunya. Tapi, Nick tetap diam, menahan. 'Shit!' Wajah Nick mengeras ketika Cia membuka pahanya lebar-lebar, membuka bibir vaginanya memperlihatkan kepada Nick. Ia Mengelus daging kecil berupa kacang disana.

"Ouuuhh.. sentuh aku, Nick. Arrrhh.. yeaahh.. auhhh.. gelihhh. Yesshhh.."

'Wanita ini, astaga!'

Nick semakin tidak tahan melihat Cia memainkan vaginyanya sendiri dengan tangan. Perlahan, Nick duduk di sisi kiri Cia. Membalas tatapan mata Cia. Bibir wanita itu terbuka lebar.

"Geliihh dan berdenyut, honey. Ayo masukkan penismu kesini. Aku sudah tidak tahan. Ahhh.. cium aku!"

"Shit! Aku juga sudah tidak tahan!"

Nick segera melepas semua pakaiannya. Merangkak mengurung Cia dibawah. Lalu, mencium bibir wanita itu dengan ganas---tangannya meraba-raba dada Cia, meremas dan memilin ujungnya. Ciuman itu semakin di perdalam, saling membelit lidah dan menggigit pelan dan gemas. Merasa Cia mulai kehabisan napas, Nick menurunkan ciumannya berpindah ke dada. Menghisap ujung dada Cia seperti bayi kehausan.

"Ahhhh.. enakkhh, honey. Terus!" Racau Cia. Hari ini, dirinya mengikuti kemauan suaminya. Menjadi wanita liar Untuknya. "Yang dibawah sana juga menanti, Honey."

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang