Gadis manis berkulit eksotis yang kini duduk diruangan kelas yang masih sepi itu tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak, sahabatnya yang dikenal polos itu menceritakan semuanya. Tentang hal yang panas.
"Kau melakukannya dan kau menikmatinya?"
"Ya," jawab Cia.
"Lalu kau mneyesalinya, Valencia?" Tanyanya kembali.
"Ya, Liana. Tapi, itu memang sangat enak." Suara Cia mengecil diakhir.
Liana menggelengkan kepalanya. Ia membuka tutup botol untuk minum. Tenggorokannya merasa kering karena tawanya tadi. Setelah minum, Liana kembali fokus pada Cia yang menunduk.
"Setelah melakukan itu apa yang terjadi?" Tanya Liana penasaran. Pagi ini Liana sudah seperti pembawa acara yang banyak bicara dan bertanya.
"Canggung. Dia kira aku marah. Padahal, aku hanya malu."
Liana mengangguk-angguk. "Baiklah. Kau menyukai cara dia bercinta dan mungkin kau sedikit candu tapi kau malu mengatakannya. Sebenarnya apa yang membuatmu malu?"
"Liana.. .." Cia mendesah lelah. "Kami sudah tidak ada canggung lagi setelah malamnya dia memberi pengertian. Hanya saja...," ucapan Cia menggantung.
"What?"
"Tidak. Lupakan saja." Jawab Cia resah.
"Oke. Kau melakukannya sudah dua minggu yang lalu dan kau baru menceritakannya padaku sekarang. Aku ingin bertanya, setelah kalian melakukan itu, apakah besoknya kalian melakukannya juga?"
"Tidak. Dia hanya memelukku saja."
"Kenapa?" Tanya Liana menautkan alisnya.
"I don't now!" Cia mengangkat bahunya acuh. Cia memalingkan wajahnya kearah pintu. "Ssst! Ganti topik. Sudah ada yang datang.
Nanti kita ke kantin, Li. Aku yang traktir. "
"Oke!"
***
"Honey!?"
Valencia menoleh kearah sumber suara. Bukan suara Nick tapi seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut pirang yang menuju kearah mejanya berada. Mengganggu acara makan siangnya.
Cia berubah menjadi jengah. Ternyata pacar Liana. Pacarnya juga berkuliah disini tertanya dan wanita itu tidak memberi tahunya sama sekali dasar.
"Yes, honey. Much!" Sambut Liana, wanita itu berdiri lalu mengecup bibir kekasihnya itu dengan lembut.
"Pacaran jangan disini dong." Gerutu Cia pelan.
"Temanmu itu?" Tanya pria itu pada Liana yang dijawab wanita itubdengan anggukan. "Oh, perkenalkan, aku Reynald."
"Sudah tau! Hanya saja aku baru tau kalau kau berkuliah disini." Jawab Cia, pandangannya tetap fokus pada makanan dipiringnya.
Reynald berdehem. "Ini temanku, David."
Cia menoleh. Baru menyadari kalau kekasih Liana membawa satu temannya. tampan, hanya saja masih tidak sebanding dengan Nick yang begitu sempurna dimata Valencia.
"Oh, iya. Aku Valencia Zubair," sapa Cia seraya tersenyum tipis.
"Aku David Aurey. Senang berkenalan denganmu. Aku harap kita bisa menjadi teman dekat atau lebih," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Daddy (selesai)
RomanceIni khusus 20+++ Seorang wanita yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika namun, tiba-tiba semuanya menjadi rumit setelah dirinya sampai di sana hingga akhirnya ia memilih mencari pekerjaan untuk membiayai sebagian kebutuhan kuliahnya. Dia Vale...