Kencan I

114K 2.5K 32
                                    

Derrrtt.. derrrtt..

Suara ponsel bergetar dua kali tanda ada sebuah pesan masuk. Wanita yang sedang duduk bersantai ditaman belakang rumah, tepatnya dibagian kebun bunga. Ia menoleh ke atas meja kecil didekatnya, tempat ponselnya terletak---mengambilnya untuk melihat pesan dari siapa yang mengirim padanya.

Senyumnya mengembang saat melihat sebuah nama dari pesan itu.

Mr. Mesum❤️

'Bersiaplah malam nanti, Cia. Aku akan mengajakmu pergi.'

Pesan dari Nick Membuat Cia berpikir. Ada apa dengan pria itu. Sungguh selama ini Nick tidak pernah mengajak Cia pergi ketempat yang spesial walau hanya kencan.

"Apa Mr. Mesum itu mau mengajakku kencan?" Cia memainkan ponselnya dengan jarinya. Memutar-mutar tidak jelas. "Aku rasa begitu. Ya, Tuhan. Kenapa aku sangat senang. Aku rasa aku sudah mencintai pria mesum itu."

Cia tertawa sendiri. Membayangkan wajah, sikap, sifat dan kelakuan Nick selama ini. "Dasar!"

Braakk...

Cia tersentak, keluar dari zona nyamannya yang sedang membayangkan wajah sang pujaan. Ia menoleh kesumber suara.

"Liana, ngapain kau duduk ditanah?"

"Aku terjatuh bodoh.."

Liana berdiri---membersihkan celananya yang sedikit kotor lalu mendekat ke arah Cia dengan wajah cemberut.

"Tumben kau kemari, ada apa?"

"Hem.. " Liana mengambil cemilan diatas meja. "Aku hanya bosan di asrama. Lagipula ini hari libur."

"Oh.." Cia mengangguk.

"Bagaimana hubungan kau dengan Mr. Hot?" Liana memakan keripik di dalam toples yang ia pegang dengan perlahan. Mengulas senyum pada pelayan setelah satu gelas minuman sampai padanya.

"Baik. Aku rasa aku jatuh cinta padanya," jawab Cia dengan jujur.

Liana mengangguk-angguk. "Ya, sudah aku katakan dihari awal kalian bertemu bukan?"

"Ya, oh bagaimana hubunganmu dengan kekasihmu itu?"

"Baik. Dia sedang pergi makanya aku kemari." Liana cemberut, bibirnya manyun maju kedepan. "Aku rasa kau sudah seperti Nyonya besar disini. Kau bersantai ria memandangi Taman bunga yang indah. Hem.. kau beruntung."

"Emm.. begitulah."

"Hubungan ranjang bagaimana? Bagi testimoni sedikit." Goda Liana sembari menyenggol lengan Cia.

Cia membuang napasnya kasar sementara bibirnya terbuka, wanita itu tertawa. Sudah tidak ada keraguan lagi dalam persahabatan mereka. Keduanya sangat terbuka.

"Luar biasa," jawab Cia. Sukses membuat liana menjadi lebih fokus.

"Bagaimana? Ayolah beritahu aku." Desak Liana tak sabaran.

"Ya, dia begitu mahir. Sumpah demi apapun dia menjadikanku wanita liar."

Liana membulatkan bibirnya. "Benarkah? Hem... pasti--"

"Berhenti berpikir mesum tentangnya!" Lamunan Liana buyar. Lantas ia cemberut. "Pelit sekali."

"Biarin. Eh, bdw, aku rasa dia akan mengajakku kencan."

"Bagus dong! Kalian akan menghabiskan makan malam berdua, jalan bersama. Hem.. pasti asik."

Cia menarik kedua ujung bibirnya. Ia tersenyum memandang Liana yang memandangnya seolah bertanya 'ada apa?'

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang