Sarapan

78.7K 2.2K 9
                                    

Dua manusia yang sedang dumabuk cinta itu saling melempar canda dan tawa. Suasana romantisme mengisi suasana ruang dapur sembari tangan mereka memasak.

Nick tidak berhentinya menggoda Cia tentang apa saja yang diucapkan wanita itu semalaman. Sesekali Nick mengecup pipi Cia saat melewatinya hanya untuk mengambil sesuatu dirak piring.

Pagi ini mereka memutuskan akan memasak sarapan paling sederhana didunia. Nasi goreng adalah yang paling tepat. Cara mudah dan praktis.

"Mau aku bantu, honey?"

"Tidak perlu. Kau cuci saja daun selada ini, biarkan aku merajang bawang dan cabai ini." Tolak Cia.

Nick menurut, ia mencuci selada yang Cia berikan. Setelah itu ia kembali mendekat. Memeluk wanitanya dari belakang setelah menaruh daun itu di sisi tangan Cia.

Cia pasrah. Melarang Nick jauh lebih susah daripada melarang seorang anak kecil. Cia tetap fokus pada kegiatan merajangnya---membiarkan Nick memeluknya. Bibir Cia merekah, ia tersenyum. Sebelumnya, ia tidak pernah se-bahagia.

Cia begitu larut dalam bahagia hingga tanpa sengaja mata pisau yang dipegangnya menyayat ujung telunjuknya.

"Awwhh!" Pekiknya.

Nick melepas pelukannya. Meraih tangan Cia lalu menghisap telunjuknya. Cia menatap haru---ada raut khawatir diwajah prianya.

"Maafkan aku, honey. Ini pasti karena aku." Sesalnya.

"Tidak. Bukan salahmu. Hanya saja, aku kurang berhati-hati." Cia menaruh telapak tangannya di bibir Nick. "Sekarang, biarkan aku melanjutkannya."

"Tidak! Biar aku saja! Kau duduklah disana." Nick membawa Cia duduk di kursi meja makan lalu kembali mengerjakan acara memasaknya.

Cia memperhatikannya. Tidak menyangka kalau pria yang dulu ia kenal sangat arogan dan angkuh itu ternyata pandai memasak. Senyum terukir dibibir manisnya. Ia harap tidak akan ada penghalang dalam hubungannya. Cia semakin yakin bahwa Nick adalah yang terbaik.

Sepuluh menit berlalu. Akhirnya, sajian dua porsi nasi goreng siap dan sudah tersedia diatas meja makan. Cia tertawa melihat Nick yang lagi dan lagi bertingkah konyol. Pria itu menyajikan seakan seorang koki yang handal.

"Silahkan dimakan wanita tercintaku." Nick tersenyum sembari mengambil sendok dan garpu.

"Terima kasih." Cia menerima sendok yang Nick berikan. Memakan sajian nasi goreng spesial buatan sang tercinta. "Ini enak." Puji Cia.

"Masuk menjadi suami idaman?" Seloroh-nya.

Cia tidak menjawab. Wanita itu kembali tertawa merasa sangat lucu. Berbulan-bulan sudah Cia tinggal di negara ini tapi hari ini adalah hari dimana ia tertawa terus menerus.

Begitupula dengan Nick. Bahagia hatinya melihat Cia tertawa karenanya. Melihat Cia puas karenanya dan melihat Cia nyaman karenanya. Inilah yang diinginkannya. Sebuah kenyamanan.

"Setelah ini kita pulang?" Tanya Cia.

"Aku rasa tidak. Lagipula, Anzel belum pulang dari sekolah."

Cia mengangguk. cia mengambil gelas berisi air---meminumnya. "Kita akan apa?"

"Bermanja-manja? Aku rasa, aku libur bekerja satu hari ini hanya untukmu."

Cia terkikik. Mendengar kata bermanja-manja dari bibir Nick sangatlah lucu terdengar oleh telinganya.

"Apa ada yang lucu?" Tanya Nick sambil menatap Cia yang sedang membereskan piring bekas mereka makan. "Seharusnya kau senang, honey. Kau wanita pertama yang aku perlakukan seperti ini."

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang