Merampok

102K 3K 9
                                    

    Matahari sudah terbit memunculkan sinarnya. Gadis cantik berambut panjang itu masih bergelung nikmat dibawah selimut didalam dekapan seorang pria. Siapa lagi kalau bukan Valencia dan Nick. Gadis itu melupakan tugasnya sebagai pengurus anak dari tuannya yang kini berada disisinya.

    Nick sudah bangun sebelum pukul Lima pagi tadi untuk memberitahukan pelayan bahwa Cia sedang ada tugas diluar dan tidak bisa mengurus Anzel pagi ini. Nick masih ingin seperti berpelukan seperti ini untuk hari ini. Bahkan Nick sudah memerintahkan pelayan untuk mengurus Anzel hari ini. Sebelum Anzel pergi, Nick sudah terlebih dahulu menemuinya agar anak itu tidak memasuki kamarnya sembarangan seperti biasa.

    Sekarang disini, diatas ranjang berukuran besar ini kedua manusia itu saling berpelukan. Entah kenapa Cia sangat terlelap hari ini. Tidurnya begitu nyaman hingga tidak terusik sedikitpun Walau ada pergerakan disisinya. Jam sudah pukul delapan pagi. Nick masih memandangi wajah cantik gadisnya sesekali ia tertawa kecil melihat tubuh Cia yang polos tanpa sehelai benang.

Engh....

    Cia menggeliat-geliatkan tubuhnya lalu perlahan membuka matanya secara perlahan. Objek utama pandangannya adalah dada keras tanpa pakaian. Seketika matanya membulat dan segera menarik diri sedikit menjauh. Matanya berlarian mencari jam dinding terletak. 'Oh tidak! Anzel pasti sudah pergi bersekolah!'

    "Hei? Ada apa?" Tanya Nick seraya mengelus pipi Cia.

    "Anzel pasti sudah pergi bersekolah. Kenapa tidak membangunkan!?" Cia berdecak kesal.

    "Pelayan yang mengurusnya." Nick kembali merapatkan tubuh Cia kembali menggunakan tangan kanannya. "Aku tidak tega membangunkan mu, sayang. Kau begitu nyaman dalam pelukan ku."

   Cia kembali berdecak. Matanya turun melihat kondisi dirinya karena merasa kulit mereka begitu menempel. Brak! Cia melilitkan seluruh selimut pada tubuhnya dengan cepat setelah menyadari bahwa dirinya belum menggunakan sehelai kainpun pada tubuhnya.

   "Dimana pakaian ku, bastard!"

   "Ssstt.... Jangan bicara kasar, sayang. Aku tidak suka." Nick menempelkan jarinya dibibir Cia. "Apakah kau lupa kalau tadi malam kita melakukan hal nikmat. Tidak kita. Tapi kau mendapatkan perlakuan nikmat." Ralat Nick. "Kau mendedahkan namaku setiap pergerakan jariku didalammu, sayang." Nick berbisik dengan suara serak.

   "Diam! Aku tidak mau mendengarnya lagi." Shit!

   "Kenapa kau marah? Ayo kita mandi. Setelah itu kita akan pergi."

   Cia tidak merespon. Segera ia turun dan memunguti pakaiannya lalu menuju kamar mandi Nick. Memangnya ia harus kemana? Keluar itu sangat tidak mungkin dalam keadaan begini. Brak! Dengan penuh kekesalan Cia menutup pintu dengan kasar. Hanya menutup, ia tidak mengunci karena tidak mengerti bagaimana caranya semua hanya Nick yang mengetahuinya.

    Selama menunggu Cia mandi, sesekali Nick tertawa geli melihat keaarah kamar mandi. Gadisnya terlihat sangat kesal sekali pagi ini.
"Honey? Kenapa lama sekali? Haruskah kita mandi bersama?"

Ceklek! Cia keluar dengan pakaian yang sudah lengkap.

    "Tidak perlu. Aku sudah selesai. Sekarang pergilah mandi bersihkan tubuhmu dan juga otak kotormu itu."

***

   Wajah kusut, tidak ada sedikit senyuman diwajahnya Walau berulang kali pria disampingnya banyak bicara untuk memancingnya menjawab. Tapi tidak satupun direspon. Akhirnya keduanya diam. Gadis yang duduk disamping pengemudi itu hanya diam Menatap jendela sementara pengemudi fokus pada jalanan.

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang