Putriku

88.7K 2.7K 8
                                    

  Wanita dengan langkah gontai dan wajah letih itu memasuki rumah megah milik Nick. Cuaca yang cukup panas di siang itu, Membuat tenggorokan siapa pun akan terasa kering.

   Langkah gontai itu berhenti, mengamati dan memperhatikan wanita berambut pirang dan panjang sedang duduk disofa bersama putrinya. Putri? Ya,Cia mulai mengakui anak itu putrinya.

   Tampak wanita itu sedang merayu dan membisikkan sesuatu untuk memaksa gadis kecil itu agar mendekat padanya. Tanpa menunggu lama, Cia mendekati sofa---melirik mantan istri Nick dengan curiga.

   "Mommy?" Wajah Anzel mendadak sumringah melihat kedatangan Cia yang kini berada didekatnya.

   "Iya sayang. Kamu sudah makan siang, hem?" Cia mengecup pipi gembul Anzel dengan gemas.

   "Sudah, Mom." Angguk Anzel.

   Merasa tidak diperdulikan, Cecillia berdehem membuat Cia mengalihkan fokus.

   "Apa maumu?"

   Cecillia tersenyum licik, "mau mengambil putriku."

   "Tidak akan terjadi. Dia putriku!"

  Cecillia berdiri---tertawa sumbang seraya Menatap Cia sinis. "Aku yang melahirkannya. Jelas, dia putriku."

  "Em, begini." Cia memberi jeda beberapa detik. Lalu, "kau melahirkannya, setelah itu kau meninggalkannya disaat dia masih membutuhkan sosok ibu lalu sekarang kau kembali untuk mengambilnya? Apa kau pantas disebut seorang ibu?"

   "Mom?" Panggil Anzel yang sudah mulai merasa takut. Tangan kecilnya menempel pada Cia---Cia mengangkat Anzel, menggendongnya.

   "Anzel. Aku Mommy kamu, bukan dia!" Cecilia Menatap Geram Cia. Sementara yang ditatap hanya tersenyum manis dan tampak santai saja.

   "Tidak. Mommy Cia adalah Mommy Anzel!" Kukuhnya.

   "Turunkan anakku! Aku akan membawanya." Perintah Cecillia dengan keras.

    Cia menatap Anzel. Ini tidak baik untuknya yang masih terlalu kecil. Akhirnya, Cia menurunkan Anzel seraya berkata, "masuklah ke kamar. Nanti Mommy akan menyusul."

   Anzel menggangguk. Belum sempat ia pergi, tubuhnya sudah ditarik kuat hingga membuatnya meringis.

  "Apa yang kau lakukan!" Cia mendorong Cecillia dengan kuat hingga tubuh tingginya terdorong kebelakang.

   "Aku akan membawa putriku!" Bentaknya lagi.

   Para pelayan hanya diam, sebelumnya sudah diusir tapi wanita itu bersikeras memaksa masuk dengan alasan sudah meminta izin dari Nick.

  "Lepasin! Ini sakit," ucap Anzel dengan mata berkaca-kaca.

  "Cecillia. Lepas. Kau menyakitinya."

   Cia mencoba mengambil alih namun dihalangi oleh Cecilia.

   "Bibi, tolong panggilkan security. Wanita ini sudah tidak waras!"

   Mendengar perintah Cia, pelayan dengan segera keluar untuk memanggil keamanan.

  "Ada apa ini!?"

  Hening. Aksi rebutan terhenti saat mendengar suara tegas dan keras itu memenuhi ruangan.

   Merasa genggaman terlepas, Anzel segera berlari menuju Daddy-nya berada. Nick mengangkatnya dalam gendongan. Nick berjalan mendekati wanitanya.

   "Cecilia. Pergilah. Aku tidak ingin membuat keributan. Apa yang kau inginkan?"

   "Aku hanya akan mengambil putriku. Itu saja. Tapi jalang ini menahanku melakukan itu dengan mengaku kalau Anzel putrinya? Yang benar saja!"

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang