Hancur

68.8K 2.1K 17
                                    

Setelah mendengar informasi dari penjaga, Nick berlarian kesana dan kemari mencari keberadaan Cia. Waktu hanya tinggal dua menit lagi untuk masuk kedalam pesawat tapi Nick hiraukan. Untuk saat ini yang terpenting adalah calon istrinya.

Nick keluar dari zona tempat menunggu, pergi keluar untuk Mencari Cia diluar. Nick mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak menemukan Cia dimanapun.

"Arrrgghhh!" Teriaknya.

Nick menghempaskan tangannya setelah berteriak melepas emosi. Tiba-tiba matanya melihat dua sosok wanita yang sangat dikenalnya. Wanita berambut pirang tengah menarik paksa tangan wanita yang bersamanya. Segera Nick berlari dengan cepat dengan maksud mengejar. Tapi sayang, mantan istrinya itu sudah lebih dulu berhasil membawa masuk Cia kedalam mobil dan pergi begitu saja.

"Halo.. lacak alamat keberadaan Cecillia sekarang juga. Cepat! Tut.. tut.."

Nick mematikan panggilan lalu beralih memanggil salah satu bawahannya untuk mengantar mobil dan membawa kembali koper barang-barang Cia dan dirinya kembali ke rumah.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya mobil datang. Nick segera masuk dan menjalankan mobilnya. Sesekali ia membanting setir meluapkan rasa kesal dan marah yang sudah diubun-ubun.

"Wanita itu memang cari mati! Aku bersumpah tidak akan ku ampuni dia!"

------------------_______

Disisi lain, Cia kini duduk di atas kursi dengan tangan terikat kebelakang sedangkan mulutnya ditutup dengan kain. Matanya tetap Menatap wanita didepannya dengan tajam.

"Kenapa menatapku begitu? Kau tidak suka dengan apa yang aku lakukan?" Cecillia bertanya dengan lembut.

Cia menggeram dibalik tutupan mulutnya.

"Sudah aku katakan pada Nick. Kalau aku tidak bisa bersamanya maka, tidak satupun wanita boleh mendekatinya juga, termasuk kau!" Cecillia beralih duduk di depan Cia. Menatap cia sembari mengelus pipi Cia dengan lembut lalu mencengkramnya dengan kuat. "Asal kau tau, aku menyesal meninggalkannya dulu. Aku ingin kembali tapi kau menghalangi!"

Cecillia melepas penutup mulut Cia. Merasa tidak pas jika hanya berbicara sendiri.

"Kau tidak akan bisa bersamanya! Nick milikku!" Cia menekan ucapannya begitu penutup mulutnya terlepas.

"Kalau begitu kau juga tidak. Adil 'kan?" Cecillia tertawa pelan. Kembali ia menatap Cia dengan tajam. "Sudah dua tahun aku sendirian. Aku bosan! Aku ingin Nick kembali!"

"Hal itu tidak akan terjadi!" Sergah Cia dengan lantang.

"Why? Tentu saja itu terjadi jika aku membunuhmu. Mudah sekali untukku!"

Cia terdiam. 'Membunuh?'

"Kau takut?" Cecillia tersenyum kejam. "Oke, baiklah. Sekarang kau berdoa saja agar kau tenang di alam sana nantinya. aku harus pergi sebentar, oke?"

Cia menatap kepergian Cecillia keluar dari ruangan pengap dan gelap itu. Mau berteriak tolong juga percuma, tidak akan  ada yang mendengar.

Flasback!

Setelah berpamitan pada Nick untuk pergi ke kamar mandi, Cia langsung pergi.

Cia keluar setelah selesai buang air. Tiba-tiba seseorang menariknya. Mau berontak wanita itu segera membekap mulutnya dengan sebuah suntik berada ditangan kirinya.

"Diam atau kau akan mati dengan suntik bercairan racun ini!" Ancamnya.

Entah benar atau tidak kalau itu racun atau tidak, yang pasti Cia menjadi takut. Kalau dirinya mati maka buah hatinya akan ikut bersamanya. Mau tak mau Cia menurut mengikuti sesekali ia melirik sekeliling berharap ada Nick untuk menolongnya.

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang