Pelajaran terakhir usai. Kini, Cia berjalan dengan Liana menuju keluar gerbang. Keduanya berbeda arah. Cia harus kembali kerumah Nick sementara Liana harus kembali ke asrama. Sepanjang perjalanan, Cia terus saja mengatakan ujaran kebencian terhadap Nick. Pria yang ia juluki pria mesum.
"Kenapa kau sangat membencinya, Valencia?" Tanya Liana heran.
"Kau tau? Dia mengambil first kiss ku! Aku kesal karena itu." Jawab Cia seraya menhentakkan kakinya kesal.
Liana tertawa keras. Lucu sekali ditelinganya. Harusnya Cia senang bisa merasakan bibir hot dari seorang Nick buka malah sebaliknya dengan membencinya. Ciuman bibir adalah hal biasa bagi Liana.
"Kenapa tertawa?" Tanya Cia keheranan.
"Kau lucu, Cia. Ciuman bibir adalah hal biasa. Kenapa kau jadi sebenci itu padanya? Bukankah kau beruntung karena ciuman mu diambil oleh Mr Nick?"
"Akh! Menyebalkan. Tapikan, semalam ada hal lucu yang membuatku senang," ucap Cia tersenyum lebar.
"Apa?" Tanya Liana penasaran.
"Usai dia menciumku. Aku menangis. Lalu, Anzel datang ke kamarku dan memarahi Nick karena melihat ku menangis." Cia terbahak. "Lalu?" Tanya Liana selanjutnya. Cia menoleh, "lalu dia meminta maaf padaku. 'Aku mohon maafkan aku, Cia.' Hahaha! "
Liana mengernyit keningnya. "Ah, ya. Anzelia sangat menyayangimu."
"Aku menyayangi gadis kecil itu," ucap Cia tersenyum. Sekarang, langkah keduanya sampai di luar gerbang.
"Daddy-nya?" Tanya Liana menggoda.
"No!" Cia menggeleng.
"Tidakkah kau tergiur dengan bentuk tubuhnya, Cia? Apakah kau tidak normal? Atau kau ada kelainan sehing--"
"Akh!" Pekik Cia tiba-tiba hingga Liana menghentikan ucapannya separuh jalan. "Hei? Apa yang kau lakukan Mr!?" Jerit Cia dengan tangan melambai pada Liana meminta bantuan.
"Menghukummu dengan hukuman kenikmatan!" Jawab Nick datar.
Liana mendengar itu. Lantas ia tertawa. Lalu ia menjerit dengan berkata, "nikmatilah Valencia. Nikmati."
Cia meronta. Mohon agar pria ber-jass hitam ini mau melepaskannya. "Lepaskan aku, Hiks!" Cia terus berontak.
"Diamlah! Kita menjadi bahan perhatian jika kau terus teriak-teriak!" Desis Nick melirik Cia. Tangannya terus menarik Cia hingga sampai dimobilnya.
"Apa mau kau sebenarnya!?" Pekik Cia setelah Nick masuk duduk di sebelahnya.
Nick diam. Wajahnya mendekat pada Cia. Menyatukan kedua benda kenyal itu. Nick melumat bibir bawah Cia bergantian atas bawah. Setelah semalam, Nick selalu memikirkan rasa manis dari bibir Cia. Dengan penuh gairah, nick memainkan bibir Cia dengan lihai tanpa memperdulikan protes dari wanita itu. Tangan Cia yang sedaritadi memukuli dadanya tidak ia hiraukan. seluruh isi mulut Cia sudah Nick kuasai. Nick mengorak-arik isinya sekaligus meng-absen tiap baris gigi rapi Cia. Napas Cia mulai memburu. Rasanya sangat sesak karena Nick belum juga melepas ciuman panas itu.
"Mmm... mmmpph... mpph..."
Kress..
"Akh! Apa yang kau lakukan!?" Nick memegang bibir bawahnya yang digigit kuat oleh Cia.
Napas Cia terengah. Cia Menatap nick tajam. Dengan secepat kilat Cia memukuli dada pria itu dengan brutal.
"Bastard!!" Bug... bug... bug.... Cia memukuli dengan membabi buta. Aura matanya menggelap karena amarah. "Dasar sialan! I hate u, Nick!!" Bentak Cia. Emosinya semakin tidak terkontrol. Bahkan Cia sudah tidak peduli apabila suaranya sampai keluar mobil.
"Ssyyut...." Nick menutup bibir Cia dengan telapak tangan kanannya. "Diamlah, sayang. Jangan berisik."
"Ahhh...." Nick tersenyum lebar. Cia mendesah setelah tangan kirinya hinggap didadanya dan meremas gemas disana. "Sialan! Apa yang kau lakukan!?" Bentak Cia.
"Menghukummu dengan sebuah kenikmatan. Ternyata, suara desahanmu merdu sayang." Bisik Nick ditelinga Cia.
"Ahh... hentikan, Nick. Hentikan, bastard!! Ahhh...."
"Hentikan? Tapi, kenapa kau mendesah, manis?" Nick tersenyum miring. Tangannya semakin bergerilya didada Cia semakin kedalam. Kini, bra putih Cia sudah menurun dan menumpahkan isinya. Nick mendekatkan wajahnya di ceruk leher Cia. "Oh! Sangat pas, sayang."
"Oh hentikan, Nick. Aku mohon, hentikan." Cia memelas agar Nick menghentikan kegiatannya yang membuat tubuhnya bergetar. Ada sesuatu yang berbeda. Terasa panas.
Nick tidak peduli. Tangannya sekarang sudah masuk menyusup pada celana kain yang Cia gunakan. Tubuh Cia semakin bergetar dan menggeliat tidak karuan. Tangan besar Nick sudah berada didalam dalamannya. Mengusap-usap disana.
"Basah, sayang. Kau terangsang? Hem?" Nick semakin berani. Tangannya sudah membelah kedua bibir bawah itu. Mengusap klitoris Cia dengan lembut dan menguliknya disana.
"Ahhh... ohh.. Nickhhh... heh! Shit! Hentikan, ahh...."
Cia terus berontak walau desahan nikmat yang ia anggap menjijikkan itu tetap keluar dari bibir sexy-nya. Ahh Cia kau menjijikkan! Umpatnya dalam hati.
Sleep!
"Ahh...! " Jerit Cia tak tertahan saat hari tengah Nick memasuki lubang sempit dibawah sana. Sial! Hukuman nikmat? Ahh... ini benar-benar nikmat, bastard!! Cia mengakui kalau ini memang benar nikmat. Nick tidak berbohong. Tapi, ini sangat memalukan. Ia punya harga diri. "Lepas!!"
"Lepas? Kau yakin!?" Nick mempercepat gerakan jarinya maju-mundur.
"Ohhh... apa ini? Ada yang mau keluar? Ahh...." Cia terlihat panik ditengah-tengah kenikmatan yang melandanya.
Nick tertawa. Gadis polos. Bahkan, dia tidak tau apapun tentang sex. "Kau akan orgasme, sayang? Sebut namaku!" Perintah Nick sembari menambahkan satu jarinya lagi. Sekarang, ada dua jari bersarang dalam milik Cia. "Keluarkan!"
"Ahhhh... Nick. Ahhh... brengsek kau!" Jerit Cia. Namun, tidak juga bibirnya berhenti untuk tidak memaki pria yang telah memberikan kenikmatan itu.
Cia lemas. Pandangannya menngedar pada isi mobil dan kaca jendela yang tertutup. Seketika kesadarannya pulih. Matanya membulat kaget. Jantungnya berdebar.
"Apakah orang diluar bisa mendengar suara kita?" Tanya Cia lirih.
"Tentu tidak, sweetie!" Nick mengerlingkan matanya. Ia puas. Puas karena telah menghukum gadis cantik disampingnya.
Hiks! Hiks! Hiks!
Menangis lagi? Ada apa dengan gadis ini? Kenapa hobi sekali menangis? Nick berdecak kesal.
"Are you okay?" Tanya Nick santai.
Cia melirik sini. tangisnya masih pecah saat Nick sudah melajukan mobilnya membelah jalan raya. "I not fine!" Isak Cia. "Bastard!! I hate you!" Jerit Cia tidak tahan lagi.
"Whatever you say," Nick menggendikkan bahu acuh seolah tidak terjadi apapun.
"Stop!! Aku mau turun!"
Nick tidak peduli. Kress.... "Argh! Apa yang kau lakukan!?" Bentak Nick saat Cia menggigit lengannya dengan kuat.
"Aku bilang aku mau turun!!" Bentak Cia.
Nick memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Nick Menatap Cia dingin. Tidak ada ekspresi diwajah itu. "Turun!!" Bentaknya.
Cia tersentak kaget. "Kau dengar aku baik-baik! Mulai detik ini aku keluar dari pekerjaanku. Sungguh kasihan Anzel mempunyai Daddy bastard seperti dirimu!" Cia langsung turun dan pergi meninggalkan Nick setelah memberhentikan angkutan kota.
TBC..
Syalalalalala😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Daddy (selesai)
Storie d'amoreIni khusus 20+++ Seorang wanita yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika namun, tiba-tiba semuanya menjadi rumit setelah dirinya sampai di sana hingga akhirnya ia memilih mencari pekerjaan untuk membiayai sebagian kebutuhan kuliahnya. Dia Vale...