"Ah, tidak perlu, Mama. Uang tabungan ku masih ada. Mama tidak perlu memberiku uang lagi. Aku disini kerja sampingan. Simpan saja uangnya buat keperluan sekolah Raghav."
"...."
"Oke, Mama. I love u, much!"
Cia mengakhiri panggilannya pada Ana, Ibunya. Setiap seorang Ibu pasti selalu saja memikirkan anaknya walau keadaannya sedang susah. Cia mengecup ponselnya sebelum memasukannya kedalam saku celana yang ia gunakan.
Malam ini, Ibunya mengatakan akan mengirimkan uang. Tentu saja Cia menolaknya. Disana, Ibunya cuma berjaga kedai sederhana dan masihbada adiknya yang harus dibiayai sekolahnya.
"Aku tidak akan mengecewakan mu, Mama." Gumam Cia lirih. Matanya kembali Menatap pada ranjang dimana Anzel sedang tertidur diatasnya.
Cia dirumah Nick. Pria mesum itu. Merasa bosan, Cia memasangkan earphone ditelinganya. Jam masih pukul sembilan malam. Matanya belum mengantuk untuk diajak tidur.
Namun, belum sempat Cia menikmati alur lagu yang diputarnya, sudah ada pesan masuk di ponselnya membuatnya mengerang kesal. Selalu saja ada yang mengganggu.
Mr. Mesum.
'Princess, datanglah ke kamarku sekarang.''Aku tidak mau!'
Mr. Mesum
'Harus mau, sayang. Kau masih menyayangi studi mu kan?''Kau mengancam ku!? Baiklah. Aku akan kesana. Tapi, ingat satu hal! Jangan macam-macam padaku!'
Cia beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kamar Nick. Tuhan, selamatkan aku! Rapal Cia dalam hati seakan-akan mau memasuki kandang binatang.
Ceklek...
"Halo,sayang." Sapa Nick menghadang langkah Cia yang masih berada di depan pintu.
"Halo!" Balas Cia ketus.
Cia menjerit seketika. Nick memeluknya dengan gerakan cepat dan membawa Gadis itu duduk diatas ranjang besarnya.
Ingin rasanya Cia memaki Nick. Tapi, tidak bisa. Suaranya tercekat di tenggorokan saat hidungnya mencium aroma tubuh Nick. Dadanya yang keras membuat Cia seakan terhipnotis.
"Tubuhmu pas dalam pelukan ku, sweetie."
"Lepas Nick. Ini tidak benar."
Nick melepasnya, Menatap Cia dengan intens hingga membuat gadis itu salah tingkah karena ulahnya. Cia membuang pandangan berlawanan arah dari Nick. Tiba-tiba pipinya bersemu merah. Pipinya memanas.
"Kau semakin cantik saat tersipu, Cia. Much!" Nick mencium sekilas pipi kanan dan kiri Cia bergantian semakin menambah warna rona itu.
"Nick, please!" Tegaskan Cia tanpa menatap wajah pria tampan itu sedikitpun. "Apa yang kau inginkan?"
"Tidak ada. Hanya ingin kau ada disini saja. Tidak ada alasan lain."
"Kau yakin? Hanya itu? Aku mengerti isi dari otak kotormu itu."
Nick terbahak seraya mengangkat kedua tangannya dan memegang kedua pipi Cia. Mendekatkan wajahnya dan mengecup dengan lamat bibir lembab wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Daddy (selesai)
RomanceIni khusus 20+++ Seorang wanita yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika namun, tiba-tiba semuanya menjadi rumit setelah dirinya sampai di sana hingga akhirnya ia memilih mencari pekerjaan untuk membiayai sebagian kebutuhan kuliahnya. Dia Vale...