Kencan II

93K 2.5K 15
                                    

Nick sampai diapartemen miliknya---menutup pintu lalu menguncinya. Seperti ucapannya tadi, malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk dirinya dan Cia.

Nick tersenyum sembari merapatkan tubuh Cia dibalik pintu---mengukungnya.

"Ini adalah malam untuk kita. Nikmati dengan baik." Nick berbisik. Bibirnya mengecupi tiap centi bagian leher Cia hingga sampai ketelinga lalu menggigitnya pelan.

"Apa ini juga termasuk bagian kencan? Enghhh...."

Sambil terus memberi kecupan, Nick menjawab. "Tentu saja. Ini kencan yang sebenarnya. Menghabiskan waktu berdua."

Cia menaruh tangannya dipundak Nick. Membuka jas hitam yang Nick kenakan dengan perlahan, menyisakan kemeja putih didalamnya.

Merasakan kecupan Nick semakin menjadi dilehernya Cia memegang kendali. Memegang kedua pipi Nick dengan kedua telapak tangannya setelah menjatuhkan jas ditangannya.

"Minggu depan libur kuliah akan tiba. Katakan, kapan kau akan Menemui orang tuaku?" Tanya Cia---wanita itu mengelus-elus pipi berjambang Nick menggunakan hidungnya. "Aku nenerimamu, menginginkanmu menjadi pendamping hidupku. Suamiku."

"Saat kau libur kita akan menemuinya. Mengurus segalanya lalu kita akan menikah. Membangun keluarga baru untuk kita, Anzel, dan calon anakku yang akan tumbuh disini." Nick mengelus perut ramping Cia dari balik dress.

Cia tersenyum---mendekatkan bibirnya merapat hingga menyentuh bibir Nick. Cia melumatnya dengan penuh penghayatan---memberi tekanan dan gigitan gemas. Mengajak Nick untuk berperang lidah di malam yang senyap ini.

Nick membalasnya sesuai dengan gerakan bibir Cia. Lembut dan penuh cinta. Tangannya Nick turut andil menyapu bagian punggung Cia dengan telapak tangannya---mencari resleting dress merah itu lalu menurunkannya hingga pakaian Cia jatuh kelantai. Menyisakan bra dan celana dalam.

Nick melepas bibirnya---Menatap mata Cia yang sudah sayu membalas tatapanya. Hawa panas menggelora dalam dirinya.

"Kau tidak adil. Kau masih berpakaian lengkap," ucap Cia. Wanita itu menggigit bibir bawahnya berusaha menggoda pria didepannya.

"Lepaskan untukku." Pinta Nick, ia menarik tangan Cia menuju kancing kemejanya.

Cia menurut. Tangannya mulai aktif mencerai satu persatu kancing kemeja putih yang Nick kenakan. Menampilkan tubuh sempurna pria dihadapannya ini. Perlahan Cia menariknya keluar dari tangan Nick tanpa ragu dan malu.

Sejauh ini Cia tidak pernah melakukan apapun pada tubuh pria-nya walau ia ingin. Tapi, hari ini adalah malam milik mereka. Cia bebas melakukan apapun pada tubuh prianya. Jiwa posesif Cia muncul. Dirinya menekankan dalam hati dan jiwanya bahwa Nick adalah miliknya. Ia mencintai pria itu. Cia mengusap-usap dada Nick menggunakan telapak tangannya, menciptakan hawa panas dalam tubuh Nick semakin membara.

"Apa yang kau lakukan, hem?"

Cia tidak menjawab. Tindakannya yang menjawab. Cia mendekatkan wajahnya mengarah pada dada keras Nick yang menonjol sempurna. Semua wanita akan mengakui keindahan tubuh itu. Cia menghisap ujung dada Nick seperti yang Nick lakukan pada dadanya. Nick merespon dengan pejaman mata menikmati.

"Darimana kau belajar hingga pandai seperti ini, hem?" Nick meremas bokong sintal Cia. Mengangkat satu kakinya agar bertengger dipinggangnya.

Cia melepas hisapannya didada Nick. Mendongak menatap lekat wajah penuh nafsu prianya. Cia kembali melumat bibir Nick. Sementara tangannya yang bebas ia gunakan untuk membuka kancing dan resleting celana Nick. Menurunnkannya hingga celana kain itu terjatuh kebawah. Cia menggerakkan tubuhnya yang sekarang ini menempel dipusat gairah Nick. Milik keduanya masih tertutupi dalaman.

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang