Sah

98.9K 2.2K 11
                                    

Sejak terungkapnya rahasia kehamilan, Cia menjaga jarak pada Nick, tidak mau terlalu intim. Ibunya sudah terlalu baik memaafkannya walau Cia tau bahwa hatinya sangat kecewa jauh dilubuk sana.

Hari berlalu demi hari hingga hari yang telah ditunggu itu tiba. Seluruh sanak keluarga sudah berkumpul, Nick sengaja Membuat acara pernikahannya di kampung halaman Cia. Tidak ada yang bertanya pasal keluarga Nick, karena pria itu sudah lebih dulu menjelaskan bahwa dirinya sudah lama hidup berdua saja dengan putrinya tanpa keluarga. Kedua orang tuanya sudah lama pergi, tenang di alam sana akibat sebuah kecelakaan.

Setelah mengucap janji suci tampak dua insan itu sedang tersenyum penuh arti diatas panggung. Bisikan iri dan kagum terdengar di seluruh isi acara. Anzel dan Liana dibawah sana pun ikut tersenyum dan tertawa girang. Dalam hati senang karena bisa sekalian bertemu keluarganya disana.

"Anzel punya Mommy!" Pekik Anzel dengan senang memancing Senyum Ana yang duduk di sebelahnya.

"Pergilah. Temui Mommy kamu, lalu bisikkan padanya. Minta adik yang banyak, ya?" Perintah Liana jahil. Membiarkan Anzel menemui Cia yang sudah sah menjadi ibunya sekarang.

Diatas sana Cia melirik Nick dengan malu-malu. "Kenapa kau Membuat acara di negaraku?"

"Agar semua orang tau bahwa kau adalah milikku. Tidak hanya disini, setelah kembali kita juga akan membuat acara pesta yang besar. Mengenalkan pada semua orang bahwa kau adalah istri seorang Nick Johannes."

Nick tersenyum tipis, bahagia melihat sebuah rona diwajah wanita yang telah menjadi istrinya.

"Hai sayang,"

"Hai Mommy, Anzel senang sekali hari ini. Oh, ya. Kata Tante Liana, Anzel disuruh bisikkan pada Mommy kalau setelah ini buat adik yang banyak, ya."

Cia melirik Liana dibawah yang hanya tersenyum lebar. Mengetahui arti tatapan dari Cia. Kembali pada Anzel, Cia mengecup pipi gembul anaknya itu.

Nick pun ikut merunduk, mengecup pipi Anzel. Sangat berterima kasih karena berkatnya lah Ia bisa bertemu dengan Cia hingga menjadikannya istrinya seperti sekarang.

"Satu saja dulu. Setelah itu nanti baru tambah lagi," ucap Nick.

Cia mencubit pinggang Nick. Melototkan matanya mengkode untuk tidak mengatakan hal-hal melenceng pada putri polosnya.

"Bermainlah sana pada GrandMa dan tante Liana, sayang." Ucap Cia memberi pengertian.

Anzel mengangguk lalu ia turun ke bawah untuk kembali bergabung dengan keluarga barunya.

"Hem... nanti malam adalah malam pertama kita, Cia." Bisik Nick.

"Malam pertamanya sudah habis!" Ketus Cia.

"Nanti malam adalah malam sakral. Aku sudah lama tidak menyentuhmu. Ya.. setidaknya kau harus tau, berhubungan setelah halal lebih enak, honey." Bantah Nick.

Cia melirik wajah Nick sejenak lalu mengarah pada para tamu dan keluarga. "Kau lihat. Ada ibu, adikku, Liana, Anzel dan lainnya. Kau mau melakukan malam pertama seperti katamu? Yang benar saja!"

"Kalau begitu siapkan saja dirimu dari sekarang. Setelah kita kembali aku tidak akan melepasmu, honey."

Lagi dan lagi Cia berdecak. Memutar bola matanya jengah. Berusaha untuk tidak menghiraukan ucapan-ucapan Nick disampingnya.

Much!

Nick mengecup pipi Cia singkat karena merasa tidak diperdulikan. Seketika itu juga Cia memukul bahunya dengan kuat. Mengundang tawa dari pada keluarga yang sebagian memperhatikan.

Hottest Daddy (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang