Saat jam istirahat,Arvin tidak melihat Gita dikantin.entah kenapa ia merasa bersalah atas perkataannya yang mungkin bisa membuat Gita terluka.
Arvin yang sedang nikmat menyantap semangkuk bakso,tiba-tiba pandangannya tertuju pada Dira,yang tak lain adalah teman yang paling dekat dengan Gita.
Kalau ada Dira,Gita nya mana.batin Arvin.
"Woy---bengong aja lo." Ucap Rama yang sedang asyik makan semangkuk mie ayam.
Azzam yang sedang makan pun ikut memandang Arvin yang ada dihadapannya itu."lo lagi cari sesuatu,Vin?"
Gue lagi cari Gita.batin Arvin.
Lagi-lagi ia hanya bisa bicara dalam hati,kalau ia ungkapkan yang sejujurnya bisa-bisa ia diledekin sama teman-temannya saat ini.
"Eh---anu---hmm---enggak,itu dari tadi gue lagi lihat kok kantin ramai,sih?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Arvin begitu saja,membuat teman-temannya itu kebingungan dan mencerna perkataan Arvin dengan baik.
Arvin merutuki kebodohannya dihadapan teman-temannya.yang dilakukan Rama dan Azzam hanya menahan tawanya agar tidak ketahuan.
"Lo kenapa sih?gak biasanya lo kayak gini tahu." Ujar Azzam.
"Jangan-jangan lo punya hutang ya sama orang?atau lagi cari gebetan lo yang baru?" Ledek Rama.
Arvin mendelik tajam kearah Rama."nyebelin banget,lo!"
Rama hanya terkekeh."sorry,Bro!"
"Eh kok gue gak lihat sih Gita,ya?soalnya gue cuma lihat Dira doang." Ucap Azzam.
Arvin berhenti mengunyah ketika mendengar ucapan temannya ketika mengatakan sesuatu tentang GITA.sepertinya nama Gita sudah berhasil membuat dirinya menjadi khawatir saat ini.
"Lah iya ya,gue juga baru tahu,untung lo bilang.kemana ya dia?"
"Kepo lo!" Tukas Arvin.
"Iya gue kepo nih tentang Gita." Jawab Azzam.
Sebenarnya Azzam tidak sepenuhnya kepo perihal Gita,hanya saja ia merasa kalau Arvin yang sedang mengkhawatirkan Gita tapi karena sikapnya yang terlalu acuh membuat dirinya ikut bertanya tentang Gita.
"Vin,emangnya lo gak tertarik gitu sama sih Gita?ya---secara kan dia itu udah cantik,baik,ya---bisalah masuk kedalam katagori cewek idaman.tapi sayangnya dia cuma tertarik sama lo.kalau enggak mah bakal gue jadiin pacar tuh." Jelas Rama.
"Ambil aja,lagian juga gue gak suka sama dia." Dengan mudahnya Arvin berkata seperti itu.tanpa mengerti perasaan yang sesungguhnya.
"Awas nanti dari benci jadi cinta,loh!" Azzam memperingatkan Arvin agar tidak terlalu acuh terhadap Gita.
"GUE GAK SUKA SAMA GITA."
"Elo harusnya beruntung bisa dapatin hatinya Gita,gue kalau jadi lo mungkin udah jadi cowok yang paling beruntung."
"Sayangnya gue bukan apa yang elo pikirkan,tuh."
Ketika mendengar pernyataan dari seseorang yang selama ini ia percaya sepenuhnya,kini dalam sekejap ia berhasil menghancurkan kepercayaan itu.
Yap ! Arvin berhasil menghilangan kepercayaan itu dari Gita.
Kini Gita membenci dirinya sendiri karena sudah menyukai orang yang salah,menyukai orang yang tidak pernah menghargai perasaannya,menyukai orang yang tidak pernah peduli dengannya.
Azzam dan Rama memberikan kode pada Arvin kalau dibelakang Arvin ada seseorang.Arvin yang menyadari kode dari temannya itu langsung berbalik badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGITA (SELESAI)
Teen Fiction(Sequel Aruna #1) "Kamu adalah ilusi yang saya harapkan." mereka pernah menyukai seseorang yang sekarang sudah menjadi milik orang lain. akhirnya, dengan berat hati,mereka berdua mengubur masa lalunya dalam-dalam, melanjutkan kehidupan selanjutnya. ...