Hari ini hari pertama Jessa kembali kesekolah setelah tiga hari diskors. Dia sedikit tidak bersemangat mengingat kejadian tempo hari itu, pasti semua orang disekolah akan menganggap Jessa cewek murahan.
Kemarin Jessa dan Justin memang seharian full dimarahi oleh Sinta, eh lebih tepatnya dinasehati. Terutama pada Justin agar tidak pulang larut malam. Fasilitas mereka pun dikembalikan tadi pagi, seperti handphone dan kendaraan juga uang jajannya kembali serta tabungan Jessa yang dipinjamkan kepada Justin dikembalikan oleh Sinta.
Jessa datang kesekolah pagi-pagi sekali berbarengan dengan Justin entah kerasukan apa lelaki itu ingin berangkat pagi. Jessa memang berangkat pagi untuk menghidari tatap sinis dan tajam dari orang-orang.
Karena dikelas hanya ada Lala yang sedang membaca buku tanpa membalas sapaan dari Jessa. Mungkin Lala sudah malas berteman dengan orang mesum seperti Jessa yah asumsi orang Jessa orang mesum. Karena diabaikan oleh Lala, Jessa berjalan menuju stopkontak yang ada di pojok kelas karena waktu Sinta memberikan ponselnya dengan keadaan habis batrei. Dia mem-charger handphonenya lalu menghidupkannya karena sudah beberapa hari dia tidak membuka ponselnya itu.
Setelah ponselnya menyala tiba-tiba handphonenya mendapatkan banyak notifikasi karena terus-terussan bergetar. Dia membuka aplikasi pesan dan melihat ada banyak notifikasi dari Elvano dan Grace, lalu banyak lagi pesan-pesan jahil dari kakak kelasnya. Tapi pandangannya tertuju pada pesan Daffa, lelaki selama yang ngundang bencana ke hidup Jessa.
Daffa: Jess lo knp?
Daffa: Tadi El tiba-tiba ngebogem gue
Daffa: gue udah tau ceritanya, tapi bukan gue orangnya Jess
Daffa: gue aja ga ngerti knp El nyudutin gue kaya gtu
Daffa: Jess tlng bales gue, jangan buat gue merasa bersalah gini
"Gue inget waktu muka kak El memer, mungkin gara-gara berantem sama kak Daffa?" asumsi Jessa, yang memang benar.
Pesan itu sudah beberapa hari yang lalu, mungkin Daffa mengirim pesannya setelah Elvano mendatanginya tempo hari. Gadis itu tidak sudi membalas pesan dari Daffa.
Setelah membaca pesan dari Daffa dia melihat pesan-pesan lagi, takutnya ada sesuatu yang penting selama beberapa tidak memegang handphone. Jessa membulatkan matanya melihat pesan dari Freya.
Freya: Gimna? Kejutan gue cukup mengejutkan lo ga? Anggap aja perpisahan gue karena sebentar lagi gue ga sekolah disitu lagi kan, jangan salahin orang dulu ga baik berprasangka buruk sama orng lain.
Jessa terkejut membaca pesan dari Freya, dia mengerti maksud Freya apa 'kejutan' yang Freya maksud adalah bencana yang sedang Jessa hadapi. Karena Freya pernah mengirim pesan kepada Jessa akan memberi kejutan. Kenapa Jessa tidak teringat kepada Freya? Dan malah berasumsi langsung bahwa Daffa lah penyebab semuanya. Tapi kenapa bisa Freya mengirim pesan lewat handphone Daffa? Oh benar Daffa adalah kakak sepupunya.
Jessa langsung mencari kontak seseorang yang akan membantu Jessa mencari pelakunya. Dia mengetik.
Jessalyn: Kak ini penting aku mau ngomong.
Elvano: oke, rooftop jam istirahat.
**
Bel istirahat sudah berbunyi, gadis berambut panjang itu sesegera berjalan menuju rooftop. Semua pasang mata menatap Jessa sinis dan ada pula yang mencibirnya. Tapi Jessa tidak mau mendengarnya toh kebeneran sebentar lagi akan terungkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine [Revisi]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Elvano Adhitama Naufal adalah lelaki populer di SMA Angkasa, dia hampir mendekati kata sempurna, dia tampan, kaya, tinggi, berkharisma, kapten basket, mendekati sempurna, bukan? Banyak siswi SMA Angkasa yang menyukainya, nam...