50

63.9K 2.6K 196
                                    


Selamat tinggal, berbahagialah.

**

Meiyra kesal karena lelaki yang dia sukai kini berubah, itu disebabkan oleh perempuan yang datang sesaat di hati Elvano.

Kalau Elvano berubah dirinya pun bisa berubah dari sikap maupun penampilannya, sekarang tidak ada lagi Meiyra yang baik.

Kini Meiyra sedang berada di basecamp geng Khola mereka adalah remaja-remaja nakal yang hobinya balapan liar di jalanan.

Leader dari Geng Khola adalah Rafi, dulu Rafi selalu mengejar-ngejar Meiyra tapi karena Meiyra tidak suka padanya dia selalu mengabaikan Rafi. Tapi sekarang dia memanfaatkan itu untuk membalas rasa sakit hati dan kekacauan dalam hubungannya.

"Jadi aku harus apa by?" tanya Rafi dengan menggunakan embel-embel by.

Sungguh enek Meiyra mendengar embel-embel itu, tapi dia harus pura-pura tidak terusik dengan itu. Karena mau bagaimana pun Rafi sangat berpengaruh untuknya saat ini.

"Kamu masih suka kan sama aku?" tanya Meiyra memastikannya.

"Pasti, aku selalu suka sama kamu," katanya sambil mencolek dagu Meiyra.

"Aku boleh minta kamu lakuin sesuatu?" pinta Meiyra yang dapat anggukan dari Rafi.

"Boleh, apapun yang kamu minta aku lakuin."

"Serius? Apapun?"

"Ya, tapi ada syaratnya."

Meiyra mengernyit kenapa jadi seperti ini, dia kira Rafi akan suka rela melakukannya. "Syarat?"

"Iya, mau?"

"Syaratnya apa?"

Rafi mendekatkan tubuhnya kepada Meiyra lalu berucap. "Kamu jadi pacar aku."

Oh tidak, bagaimana bisa ini?

"Mau?" tanya Rafi karena Meiyra tidak menjawab.

"Meiy?" panggilnya.

"Gak ada syarat lain?" tanya Meiyra, dia tidak habis fikir bahwa lelaki di depannya ini akan licik juga.

"Kalo gak mau gak papa, aku gak akan ngelakuin yang kamu suruh." Kemudian Rafi membalikan badannya ingin berjalan menuju kerumunan kawan-kawannya.

"Iya aku mau," ucap Meiyra dengan lantang sehingga lelaki itu membalikan badannya tak percaya apa yang dia dengar.

"Bener kamu mau?" tanya dia antusias.

"Iya." dengan berat hati dia berkata begitu.

"Jadi apa yang harus aku lakuin?"

**

Jessa baru saja pulang bimbel, gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur sembari memejamkan matanya.

Lalu kakaknya masuk ke dalam kamar gadis itu dengan raut wajah yang serius.

Jessa merubah posisinya menjadi duduk, lalu menaikan alisnya sebelah. "Ada apa?"

"Kenapa lo gak cerita?" tanya Justin.

"Cerita apa? Gak jelas banget."

"Pacar lo yang dulu itu Vano kan?"

Deg, kenapa kakaknya harus tau sih? Padahal dia tidak mau ini terjadi, karena hal ini akan membuat persahabatan mereka runyam.

"Bener kan?" tanya Justin lagi, gadis itu tidak menjawab, "De bener kan?"

"Kenapa lo gak cerita kalo dia cuman jadiin lo pelampiasan hah?" tutur Justin. "Kalo bukan Abil yang cerita ke gue mungkin gue gak tau." Abil adalah teman sekelas Justin.

He Is Mine [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang