33

56.1K 2.3K 102
                                    

Seminggu sudah dari acara pensi sekolah, seminggu juga Jessa tidak bertemu Elvano entahlah laki-laki itu tidak mengabari Jessa sama sekali. Hari ini adalah hari pembagian rapot, satu kesempatan Jessa untuk bertemu Elvano semoga saja lelaki itu datang kesekolah untuk pembagian rapot.

Harapan gadis itu tidak terkabul, Elvanonya ternyata tidak datang. Kemana dia? Apakah lelaki itu akan pergi meninggalkannya? Jessa berusaha membuang jauh-jauh pikirannya itu.

Setelah pulang dari sekolah Jessa langsung masuk kedalam kamarnya, tidak ada mood untuk main Grace pun mengajak Jessa pergi berjalan-jalan menyusuri kota Jakarta dan gadis itu menolak.

Gadis itu duduk di tepi kasur membuka ponselnya, memberanikan diri lagi untuk menanyai kabar lelaki itu.

Jessalyn: Kamu dimana? Seminggu loh El kamu ga ada kabar.

Belum ada jawaban dari lelaki jangkung itu, Jessa pun merebahkan tubuhnya dikasur. Hingga terlelap tidur menunggu balasan dari lelaki jangkung itu.

Jam 7 pagi Jessa terbangun dari tidurnya hari ini adalah hari pertama liburan lebih tepatnya liburan yang membosankan menurut Jessa. Dia langsung mengecek ponselnya dan ternyata ada satu pesan, pesan dari seseorang yang selama ini dia tunggu.

01.45

Elvano: sorry Jess gue ga ada kabar kemarin ada sesuatu yg harus gue urus, dan selama liburan ini gue mau temenin nyokap di US.

Jessa mengucek-ngucek matanya takut salah membaca karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya. Dan ternyata benar pesan itu dari Elvano, Elvanonya.

Dengan cepat gadis itu membalas pesannya.

Jessalyn: hati-hati ya jaga kesehatan disana.

Padahal Jessa sudah merencanakan liburan kali ini dia akan liburan bersama tapi keinginannya itu harus dia buang jauh-jauh, Jessa tidak bisa egois hanya demi kepentingannya sendiri dan juga dirinya tidak memiliki hubungan dengan lelaki itu. Ingat hanya komitmen garis bawahi kata itu.

"Jessa!" teriak seseorang sambil membuka pintu kamar Jessa.

Siapa lagi kalau bukan Grace dan Anne, mereka memang tidak tau malu bertamu di pagi hari dan membuat berisik karena teriakan Grace yang cempreng itu.

"Ngapain sih kalian kesini gue tuh lagi gak mau main kemana-mana," ketus Jessa.

"Yaelah lagi dateng bulan lo? Jutek amat kaya ibu kosan di awal bulan," ledek Grace yang membuat Jessa semakin bete dengan kehadiran kedua sahabatnya itu.

"Jessa ayo lah liburan Anne pengen ke Dufan atau enggak kita ke.." Anne menggantungkan ucapannya mengetuk-ngetuk telunjuknya di dagu menyerupai seseorang sedang berfikir.

"Gak gue gak mau liburan," tolak Jessa.

"So boring you know," ucap Grace.

"Bodo amat gak peduli gue!"

"Gak seru nih Jessa tau ah bete," Anne mengerucutkan bibirnya.

"Lo lagi ada masalah?" tanya Grace serius.

Jessa diam.

"Masalah apa? Kak El?" Grace seakan bisa membaca arti dari dia Jessa itu mengatakan iya.

"Waktu pulang dari pensi sekolah gue.." gadis itu menggantungkan kalimatnya seakan ragu untuk bercerita pada orang lain.

"Gue apa?" Grace menunggu perkataan Jessa yang sempat gadis itu gantungkan sehingga temannya itu harus menunggu.

He Is Mine [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang