Sekarang terserahmu, ingin hidup dengan masa lalumu atau melupakan itu dan terus hidup denganku di masa depan.
**
Hari senin banyak anak snap WhatsApp bilang senin itu horor, mungkin bukan hanya anak remaja di snap wa tapi di kehidupan realita pun begitu.
Selesai upacara gadis berambut panjang sedikit pirang itu berjalan menuju kantin. Dia duduk di meja kantin sendirian, sampai tak lama ada seorang lelaki menghampirinya dan duduk di depannya.
"Hei Meiy," sapa lelaki itu.
Gadis itu menoleh dan memberikan senyuman ramah. "Eh To, tumben lo sendiri."
"Iya sengaja mau ngobrol sama lo," kata Dito.
"Ngobrol?" tanya Meiyra heran.
Dito mengangguk. "Sekarang lo udah gak official kan?"
Meiyra mengernyit. "Dih so tau."
"Lo udah putus kan sama pacar lo itu?"
"Elvano?" tanya Meiyra memastikan.
"Iya, anaknya Ibu Tasya atasan nyokap gue di kantor."
"Emang kenapa lo berasumsi kaya gitu?"
"Kemarin gue kan liburan ke puncak bareng dia ada acara kantor gitu, dan gue liat si Elvano berduaan terus sama cewek, gue kira itu elo tapi bukan. Malam pertama nih mereka berduaan di taman kek orang pacaran gitu terus di kebun teh gendong-gendongan, dan dalem bis duduk berdua, gila lengket banget kaya amplop sama prangko gak bisa lepas." jelas Dito pada Meiyra.
Fakta apa lagi ini? Masalah yang kemarin saja belum ia selesaikan. Dan sekarang ada lagi, Meiyra sebenarnya tidak tau bahwa Elvano akan berlibur ke puncak dan bersama wanita entah lah siapa itu.
Karena Meiyra tidak mengabari Elvano sama sekali dia perlu berfikir, dan Elvano pun selalu mengerti bila gadis itu menjauh berarti dia butuh waktu untuk sendiri.
"Ah masa?" tanya Meiyra tidak percaya.
"Menurut lo gue ngarang cerita gitu?" Dito sedikit mendelik bisa-bisanya perempuan di depannya itu tidak percaya setelah ia berbicara panjang lebar.
"Ya gak gitu, ah masa sih sepupunya kali."
"Ya gatau juga." Dito pun tidak bisa langsung mengiyakan karena dia memang tidak tau hubungan Elvano dengan gadis yang dilihatnya di puncak.
"Emang ciri-cirinya kaya gimana sih?" tanya Meiyra penasaran, entah dia ingin memperpanjang topik ini.
"Mirip lo deh, rambutnya panjang pirang gitu, tingginya se kuping lo kayanya," Dito tampak berfikir, "matanya abu-abu deh kalo gak salah, dan udah ah segitu."
Meiyra tampak membuka ponselnya dan menunjukan sesuatu pada Dito. "Dia bukan?"
Dito mengacungkan jempolnya sepertinya tebakan Meiyra benar, "100% bener."
"Serius?!" gadis itu sedikit meninggikan suaranya.
"Iya, kenapa kaget gitu sih,"
Meiyra menggeleng. "Gue ke kelas dulu."
Belum mendapatkan jawaban dari Dito gadis itu sudah berdiri lalu berjalan keluar kantin.
Gadis itu pergi ke rooftop sekolah, beda dengan SMA Angkasa bila rooftop di SMA Angkasa Putih lebih di pakai untuk mencari udara segar dan tempatnya pun terkontrol.
Meiyra mendudukan pantatnya di sebuah kursi di sana. Dia menatap langit-langit lalu menunduk.
"Kenapa harus Jessa," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine [Revisi]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Elvano Adhitama Naufal adalah lelaki populer di SMA Angkasa, dia hampir mendekati kata sempurna, dia tampan, kaya, tinggi, berkharisma, kapten basket, mendekati sempurna, bukan? Banyak siswi SMA Angkasa yang menyukainya, nam...