62

60.5K 2.3K 41
                                    

Akhirnya masa ujian selesai, besok dan seterusnya ia bisa bangun siang. Tidak harus bangun pagi dan berangkat sekolah.

Gadis itu baru bangun dia langsung turun ke bawah, mamanya belum pulang jadi gadis itu harus masak sendiri, karena Bi Mami diambil alih oleh Sinta.

Jessa kini sedang memakai celana pendek dengan kaos putih polos, dan rambut yang berantakan karena baru saja bangun tidur.

Dia sedang meminum susu yang terdapat di dalam kulkas, detik setelahnya dia tersedak karena mendengar suara lelaki yang beberapa hari ini membuatnya malu sendiri.

"Pagi," ucap lelaki itu.

"Ngapain ke sini?" tanya Jessa.

"Cuma mau liat lo sebelum ngampus, kemarin kan gue gak ketemu lo." lelaki itu cengar-cengir menatap Jessa.

Memang kamarin Jessa tidak bertemu Elvano karena dia tidak sanggup bertemu dengannya.

"Ya udah sana ngampus!"

"Kalo gue bolos aja gimana? Diem di sini sama lo gitu."

"Gak! Udah sana ngampus aja." tolak tegas Jessa.

"Oke, nanti pulang ngampus gue ke sini lagi, jangan kangen." Dengan pedenya Elvano berkata seperti itu.

"Dih, najis."

"Ya udah gue berangkat." Lelaki itu pun berjalan keluar dari area dapur, dan setelah Elvano benar-benar pergi Jessa mengembangkan senyumnya, sebenarnya dia rindu lelaki itu juga.

Gadis itu pun masuk kembali ke dalam kamarnya, dia menunggu kedua sahabatnya yang akan datang dan membawakan makanan. Jadi dia tidak perlu repot-repot memasak.

Sejam kemudian Grace dan Anne datang dengan membawa nasi uduk, ah dia sudah lama tidak memakan nasi uduk.

"Lama banget, gue nunggu dari tadi." ucap Jessa sambil menyambar keresek yang berisikan nasi uduk itu.

"Nih si Anne lama pake acara hpnya ketinggalan segala, jadi harus balik lagi." balas Grace sambil menunjuk Anne.

"Maaf."

"Ya udah gapapa, gue makan ya. Kalian mau ga?" tawar Jessa.

"Enggak kita udah makan tadi." tolak Grace.

Jessa melanjutkan menyuapkan nasi kedalam mulutnya, sudah lama mereka tidak berkumpul bertiga seperti ini. Karena Anne sungguh sulit diajak bermain atau hanya sekedar ngobrol di sekolah. Memang aneh dia hanya ingin sendiri dengan alasan ingin lulus di Universitas Negeri.

"Jess cepet lo cerita dong lo mau kuliah kemana?" tanya Grace penasaran, karena sahabatnya ini tidak pernah memberi tau bahwa dia akan berkuliah di mana.

"Nanti deh." ucapnya sambil mengunyah.

"Di Jakarta? Atau di luar kota?"

"Luar negeri." akunya.

"SERIUS?!"

Jessa melirik Grace lalu mengangguk.

"Di mana?"

"Aussie."

"Jess lo kok gak bilang kita sih!"

"Gue gak sanggup bilangnya."

"Jessa kenapa gak kuliah di Indo aja sih, kenapa harus jauh-jauh keluar negeri," komentar Anne.

"Anne itu mimpi gue, dan gue pengen wujudin itu."

"Justin tau? Kak El?" tanya Grace.

Jessa menggeleng. "Enggak, cuma mama aja yang tau."

Grace bisa menyimpulkan kejanggalan kenapa Jessa tidak mau menerima Elvano, apakah karena dia akan pergi keluar negeri?

He Is Mine [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang