Sepulang sekolah lagi dan lagi Elvano muncul di depan kelas Jessa. Jessa sudah tau apa yang akan Elvano sampaikan padanya.
"Jangan buang-buang waktu gue deh minggir, kalo kakak gak mau ikut bujuk aja Tante Tasya kenapa jadi nyusahin gue sih?" ucap Jessa tak habis pikir pada lelaki di depannya ini.
"Kalo gue bisa udah gue lakuin! Dan gue gak akan ada di depan lo kaya orang bego minta bantuan segala."
"Yaudah sono berusaha dong jangan cuma ngandelin gue," Sembur Jessa dengan kata-katanya yang mungkin itu akan membuat lelaki di depannya itu marah bodo amat pikir Jessa.
Tapi untung saja Dymas lewat kelas Jessa jadi dia bisa kabur dari laki-laki tak tau malu ini. "Kak Dymas bareng yuk," ajak Jessa sambil berjalan kearah Dymas dan tidak memperdulikan Elvano.
"Heh biji gue belum selesai ngomong!" teriak Elvano.
"Bodo!"
**
"Kenapa Jess?" tanya Dymas yang sekarang sudah berada di parkiran sekolah.
"Enggak kok cuma mau kabur aja kak El ngeselin, yaudah gue balik dulu ya kak," pamit Jessa yang segera berjalan.
"Kenapa gak bareng aja sama gue? Bukannya tadi mau bareng?"
"Emang mau?"
"Iya mau lah yu naik."
**
"Meiy kamu ini kenapa sih? Bete? Aku buat salah ya sama kamu? Aku bukan malaikat yang bisa baca pikiran kamu," ucap Elvano karena sedari tadi pacarnya mendiamkan dia.
"Aku gak papa, mending kamu pulang aja deh aku cape mau tidur," akhirnya perempuan ini bersuara hanya saja dia menyuruh Elvano pulang.
"Kamu ngusir aku Meiy?"
"Bukan ngusir aku cuma nyuruh kamu pulang, lagian kita ini sekarang cuma berduaan di rumah gak baik nanti diliat warga jadi salah paham," Jelas Meiyra berbohong padahal di dalam rumahnya ada ART.
"Bi Yem kemana?" tanya Elvano.
"Pulang kampung, udah El pulang sana aku mau tidur,"
"Yaudah aku pulang, semoga besok kamu baik lagi ke aku, bye Be." Elvano hendak mencium pipi kiri Meiyra tapi gadis itu langsung menepis kepala Elvano.
"Udah sana pulang."
Setelah Elvano pulang Meiyra langsung menelepon Rega entah ingin apa.
**
Pagi ini Jessa harus kesiangan sungguh hari yang menyebalkan terlebih lagi dia harus di hukum untuk yang kedua kalinya bersama Elvano. Menyebalkan.
Kali ini bukan Pak Budi atau pun Pak Heri yang menghukum mereka, melainkan Bu Dira selaku guru BK.
"Ini sudah jam 8 ibu tidak bisa toleransi kalian karena sudah satu jam pelajaran," ucap Bu Dira sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Bu hari ini ada ulangan matematika, saya harus ikut semalem saya bergadang buat ngafalin rumus-rumus, ya Bu?" pinta Jessa sedikit memelas.
"Maaf, tidak bisa Jessalyn kata Pak Egi kamu tidak boleh masuk kelas karena kesiangan jadi dia serahin kamu ke ibu buat dihukum," Bu Dira berbicara dengan tidak enak hati karena kasian pada anak muridnya itu. "Tapi tenang aja kamu bisa ikut susulan bareng dengan yang remedial katanya."
"Ibu akan kasih hukuman kali-"
"Bersihin wc kan?" potong Elvano.
"Tidak, bereskan buku-buku yang ada di perpustakaan, tata rapi dan bila ada debu harus dilap," begitulah pengutaraan dari Bu Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine [Revisi]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Elvano Adhitama Naufal adalah lelaki populer di SMA Angkasa, dia hampir mendekati kata sempurna, dia tampan, kaya, tinggi, berkharisma, kapten basket, mendekati sempurna, bukan? Banyak siswi SMA Angkasa yang menyukainya, nam...