Part 17

1K 38 0
                                    


Hari ini adalah hari pensinya di sekolahan damar dan kebetulan SD yang akan lulus juga ada sodara Dyan yaitu Faisal.

Pukul 08.00 pm acara sudah dimulai dengan sambutan kepala sekolah dan guru-guru.

Alhamdulillah Faisal dapat gelar rangking kelas juara dua begitupun damar setelah acara disekolah selesai kami pun pulang bersama.

Sebelum pulang kami sudah Poto bersama disekolahan

"Fais Lo lanjut sekolah kemana" tanya Dyan .

"Ya disini aja yang dulu Lo juga sekolah disana' jawab Faisal.

"Oh kirain gue Lo bakalan pesantren"ejek Dyan dengan ketawa kecil sehingga gigi gingsulnya terlihat.

" Eh apaan sih Lo tau kan gue gabakalan bisa pesantren dasar sodara laknat Lo"ucap Faisal lalu mencubit pipi Dyan

"Dua tahun lagi gue lulus, tiga tahun gue dijakarta Lo jangan lupain gue ya haha" ucap Dyan.

" Ga sabar gue nunggu Lo pergi dari sini haha" ejek Faisal.

"Wah awas aja yah, " ucap Dyan kesal lalu meninggalkan Faisal diruang tamu menuju kamarnya.

"Eh mau kemana kak, dasar tukang ngambek" ucap Faisal. Tapi tidak didengar oleh Dyan.

Setelah Dyan pergi menuju kamarnya kak Eva pun datang.

" Si Dyan kenapa tuh" ucap kak Eva.

"Gatau, lagi pms kali ka" jawab Faisal yang sedang memainkan game di hpnya.

" Ih aneh banget sih Lo, eh iya Lo daftar ke SMP-nya kapan mau sama uma apa sama gue" tanya kak Eva.

" Sama uma aja gamauuu sama Lo , bawel tau ga" ejek Faisal lalu pergi meninggalkan kak Eva .

"Faisssssss" teriak Eva tapi hanya dapat uluran lidah dari fais.

Liburan sekolah pun hanya Dyan lewati dengan diam dirumah dan sibuk menyiapkan alat untuk kemah blok peserta didik baru.

Dikamar.

Setelah Dyan meninggalkan fais diruang tamu Dyan hanya diam dikamar dan memperhatikan foto Davit yang iya pajang di dinding kamarnya.

"Kenapa Lo mau pergi sih dav, padahal gue udah suka sama Lo." gumamnya sembari memperhatikan foto Davit.

Setelah bergumam seperti itu Dyan pun tertidur dalam meja dan didepan foto Davit.

Thor Davit

Hari ini adalah hari terakhir dia dan orang tuanya tinggal dibandung, tapi adik davit yang bernama Sandra tidak ikut dia tidak mau ikut dengan orang tuanya serta kakaknya, Sandra memilih untuk menemani nenek dan kakeknya dibandung.

"Sandra yakin ga mau ikut ayah mamah sama ka davit nak" ucap ayah.

" Iya ayah Sandra gapapa lagian Sandra gamau jauh dari nenek, kalian juga disana cuman beberapa tahun kan" ucap Sandra dia juga baru lulus sekolah Dasar.

"Yakin kamu bisa jauh dari kakak de" ucap Davit.

" Yakin ka Sandra kan anak mandiri hehe " ucap Sandra.

" Yaudah ayo kamu Davit siapkan koper mu" ucap nenek.

"Udah ko ne" ucap davit.

Setelah ngobrol dengan keluarganya Davit pun langsung pergi ke kamarnya dia hanya menatap wajah perempuan yang selama ini iya sayang.

"Apa Lo bakalan rindu sama gue Yan, gue harap selama ini perasaan gue ke Lo adalah pilihan yang terbaik" gumamnya.

" Gue sengaja ga mau pamit ke Lo karena gue gamau bikin Lo kecewa yan, gue sayang sama Lo cuek" Davit.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang