Part 30

724 23 2
                                    

"Lo gatau Ris kalo sejak dulu gue suka sama Suga tapi karena gue tau kalo pipit suka sama dia gue milih menjauh dan dekat dengan Davit, dari dulu gue suka sama Suga"batin Dyan.

Dyan terus bergumam di dalam lamumanannya Risma yang tidak dapat respon dari Dyan akhirnya berniat mengagetkannya.

"Yan, kamu mikirin apa"ucap Risma membuyarkan lamunan.

"Hah hm gaada"ucap Dyan menyembunyikan hal ini terhadap Risma karena ia tidak mau kalo hal ini ada yang tau kecuali hatinya saja.

Dyan sangat menyadari terhadap sikap Suga kepadanya ia sangat bahagia terhadap sikap baik Suga terhadapnya tetapi ia tak ingin ada seseorang yang mengetahuinya, Dyan tak pernah menyangka bahwa Umi adalah Uminya Suga saat ini Dyan hanya ingin mengetahui sifat aslinya Suga soal perasaannya ia akan pendam dan mungkin jika memang Suga jodohnya allah akan mempertemukan mereka kembali dalam keadaan apapun.

"Hayoh lagi mikirin Suga yah"ucap Risma

"Ih apaan si ngga, udah jangan berisik bentar lagi magrib kita siap-siap dan nanti kita ke malioboro yu"ucap Dyan.

"Jalan"tanya Risma.

"Iya, tenang gue lumayan tau si jalannya tapi jauh banget wkwk"ucap Dyan.

Mereka terus mengobrol didalam kamar hingga teman-temannya datang dan begitu juga Rara ia hanya diam saja diantara teman-temanya tetapi Dyan tidak memperdulikannya salah satu temanya ada yang langsung saling kerok entah itu karena mabok atau pusing.

Setelah selesai istirahat mereka mempersiapkan diri dengan mandi silih bergantian mereka menggunakan pakaian bagus untuk bermala  minggu di kota Istimewa itu dan mungkin ini saat paling tepat untuk orang-orang yang berpacaran. Berbeda dengan barisan jomblo yang menikmati malam minggu bersama temannya.

Dyan dan Risma Sudah melaksanakan solat magrib dan mereka langsung mengantri untuk makan malam teman satu kamarnya sudah mendapatkan makanan.

"Yan duduk dimana kita"ucap Risma.

"Udah penuh semuanya yah"ucap Dyan saat Dyan dan Risma sedang bingung mencari tempat duduk ada seseorang yang memanggilnya dari pojok.

"Yan sini"ucap Suga dan Dyan pun menghampiri ke arah suara itu.

"Yan lo mau ke malioboro gak"ucap Suga.

"Insyaallah sih"ucap Dyan Ragu.

"Bareng aja sama gue dan yang lainnya ya, gue gamau lo jalan jauh sendirian"ucap Suga.

"Iya deh"ucap Dyan tetapi Risma hanya terkekeh geli melihat ekspresi Dyan yang mulai memerah. Saat mereka sedang mengobrol ternyata Pipit menghampiri Suga.

"Suga, nanti kemalioboro bareng ya"ucap Pipit dan di anggukan oleh Suga.

"Ris kekamar yu"ucap Dyan.

"Bentar yan dikit lagi"ucap Risma.

"Yan buru-buru aja"ucap Suga.

"Disini panas"ucap Dyan langsung pergi di ikuti Risma meninggalkan Suga dan Pipit yang berdua yang kebingungan.

Didalam kamar Sudah ada teman-temanya yang sedang bersiap untuk pergi menuju malioboro Rara juga sudah siap pely Fitri tetapi mereka pasti ke sana dengan pasangannya.

"Ra lo ke malioboro mau ikut gue gak"ucap Dyan.

"Gue diajak sama Ikam Yan, kalo lo mau ikut gue juga gapapa"ucap Rara.

"Oh gausah ra"ucap Dyan. Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk dan ternyata Suga ia sudah menunggu di lantai bawah dengan teman yang lainnya Dyan pun langsung turun dengan Risma menghampiri Suga.

"Yan"panggil Suga.

"Suga"ucap Dyan disana Sudah ada barisan cowok-cowok yang tampan dan jago dalam hal tawar-menawar. Dan disana juga ada Pipit dan teman-temanya yang memasang wajah tak suka jika Dyan ikut.

"Yaudah kita jalan"ucap Suga.

Selama di perjalanan Dyan hanya terdiam karena ia terasa aneh berkumpul dengan orang-orang yang belum akrab dengannya dan Suga terus berada disamping Pipit.

"Yan jangan diem aja ellah"ucap Risma.

"Males gue"ucap Dyan

"Yan ayo nyebrang"ucap Risma yang langsung nyebrang sendiri meninggalkan Dyan sendiri di jalur yang berbeda.

"Ris gue gak bisa nyebrang"ucap Dyan panik karena kesal ia memutuskan untuk kembali ke hotel tetapi tanganya ditahan oleh Suga.

"Yan ayok"ucap Suga.

"Kenapa lo kesini"ucap Dyan

"Bantuin lo"ucap Suga.

"Gausah so peduliin gue, sono aja sama Pipit"ucap Dyan.

"Yan ko lo ngomongnya gitu"ucap Suga.

"Gapapa"ucap Dyan

"Jangan ngambek nanti lo jelek"ucap Suga

"Ih apaan sih"ucap Dyan tersenyum.

"Woyy yang di sana mau nyebrang apa mau pacaran"teriak Raehan.

"Eh yaudah deh"ucap Dyan. Mereka pun akhirnya menyebrang berbarengan.

"Yan"ucap Suga.

"Apa"ucap Dyan.

"Lo cantik"ucap Suga membuat muka Dyan seperti tomat.

"Yan muka kamu kenapa tuh"ledek Dinda.

"Suga lo apain Dyan wey"ucap Raehan.

Dyan yang malu berjalan lebih cepat dari Suga karena malu dengan sikap Suga berbeda dengan Pipit yang memperhatikan mereka dengan tatapan tajamnya.

Selama diperjalanan mereka terus melempar tawa dan Dyan sangat bahagia saat itu tidak memikirkan apakah Rara bahagia atau tidak dengan pacarnya karena ini malam terakhir Dyan tidak ingin merusaknya.

Setelah sampai di pasarnya mereka tidak langsung berfoto melainkan mencari baju atau oleh-oleh untuk keluarganya Dyan berbelanja di antar Suga dan Risma karena Dyan tidak pandai menawar.

"Yan mau beli apa lagi" ucap Suga.

"Hmm udah"ucap Dyan sembari mengangkat barangnya.

"Oh yaudah kita jalan-jalan dulu"ucap Suga.

"Iya aku laper banget nih"ucap Risma.

"Yaudah"ucap Suga.

Mereka memutuskan keluar dari pasar malioboro dan pergi jalan-jalan dan mencari makanan karena sudah malam dan perut mereka keroncongan karena lapar.

"Yan fotoin aku sama Raehan dong"ucap Dinda.

"Coba ambil posisi bagus"ucap Dyan sembari mengeluarkan camera canonnya.

"Bagus nih"ucap Dyan.

"Coba liat"ucap Dinda Dyan langsung memberikan cameranya karena Dinda dan Raehan ingin melihat hasil potretan Dyan.

"Bagus yan nanti kirim yah"ucap Dinda dan di iyakan oleh Dyan.

"Dari pada poto cuman berduaan doang yah mening kita poto bareng aja cari orang yang mau potoin aja gampangkan" ucap Diki.

"Yaudahh kita ambil posisi aja"ucap Raehan.

Semuanya sudah mengambil posisi bagus untuk berpoto bersama dan mereka sudah siap untuk dipotret dan mereka terus berpoto sampai jam menunjukan malam sudah larut meskipun mereka poto bersama tetapi Dyan dan Suga sama sekali.

# jangan lupa votee

# Ig: dian_ayu_r

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang