Part 40

748 18 0
                                    

Sepulangnya Suga dari acara pensi itu ia langsung mendapat sambutan dari kedua orang tuanya dan ternyata ada sepupu jauhnya juga yang sedang berkunjung dirumahnya untuk sekedar silahturahmi.

"Wah ada murid teladan nih btw selamat yah"ucap Shirena biasa di panggil Shiren ia adalah sepupu Suga seumuran dan mereka lulus bersamaan tetapi berbeda daerah dan jarang sekali merek bertemu dan kini merena bertemu kembali.

"Apaan sih lo ah, oke thank ya"ucap Suga.

"Ohiya tadi gue sempet kekamar lo sorry yah"ucap Shiren.

"Ngapain ke kamar gue tanpa seizin gue, dari dulu gak berubah ya dasar sepupu laknat lo"ucap Suga sembari mengacak rambut Shiren.

"Ihh stopp jadi rusakkan rambut gue ah, eh iya ngomong-ngomong tadi gue gak sengaja liat poto cewek cantik dikamar lo siapa tuh pacar lo yah"ucap Shiren.

"What,, itu bukan pacar gue"tegasnya.

"Halah boong lo terus kalau bukan pacar ngapain lo pajang poto dia hah jangan ngelak lagi dah lo sama gue"ucap Shiren.

"Gue gak bohong jangan so tau dah, udah ah gue mandi dulu capek debat sama lo unfaedah"ucap Suga dan langsung menuju kamarnya tapi ia lupa untuk membawa ponselnya dan menaruhnya di meja dengan sigap Shiren langsung mengambil ponsel itu dan berencana memotret potonya dan menjadikannya story whatssap Suga.

Mungkin itu yang membuat Dyan menjadi kesal tapi sebenarnya itu bukan hal yang dilakukan oleh Suga tetapi hanya candaan sepupunya yang membuat Dyan benci kepada Suga.
    
                                        -----

Beberapa minggu setelah kejadian poto itu awalnya Suga sempat marah karena ia tidak suka dengan orang yang memainkan ponselnya tanpa seijinnya, tetapi Suga tidaj mengetahui bahwa Dyan sudah melihat postingan itu karena ia langsung menyuruh sepupubya itu untuk mmsegera menghapus.

"Suga kamu kenapa"tanya Umi melihat anaknya sedang kebingungan dengan tatapan fokus kepada ponselnya.

"Ini Umi kok Nomor Dyan gak bisa di hubungin yah"ucap Suga.

"Hmm mungkin dia lagi sibuk untuk persiapan kuliahnya"ucap Umi.

"Hmm tapi Suga ingin memberikan kabar bahwa minggu depan Suga akan pergi dan ingin Dyan hadir saat Suga berangkat"ucap Suga, memang keberangkatan Suga lebih dulu dari Dyan karena ia pergi ke Univ yang cukup jauh dan dia ingin seseorang yang ia sayang hadir dikala itu.

"Tanpa Dyan pun kamu harus tetap semangatt kalian sudah dewasa dan memiliki kesibukannya masing-masing, Dyan tidak harus selalu ada untukmu ia pun memiliki kesibukan untuk mengejar cita-citanya kamu harus tau itu"jelas Umi.

"Hmm iya mi Suga juga ngerti"ucap Suga dengan sedikit senyum.

Suga benar-benar tidak menyadari bahwa nomornya telah diblok oleh Dyan karena kejadian beberapa minggu yang lalu.

Dyan hari ini tengah duduk santai di teras kamarnya menikmati senja dengan sebuah ponsel di tangannya sembari menyusun kata dalam notenya menyalurkan perasaannya dan kemudian dibuat menjadi sebuah cerita singkat tentang dirinya dan seseorang yang ia kagumi sejak awal masuk sekolah.

Karena menulis atau mengarang cerita adalah salah satu hobynya sejak ia masuk sekolah menengah atas dan membaca buku kemudian ia mulai menulis sesuatu yang ada dipikirannya ketika ia sendiri atau di suasana sepi dan nyaman untuk ia mulai mengarang.

Ditengah menulisnya ia kemudian ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk dan itu adalah Rara sahabatnya itu.

"Hallo yan"ucap Rara.
"Iya ra, kenapa"ucap Dyan.
"Minggu depan gue berangkat lo harus anterin gue gamau tau pokoknya harus"paksa Rara.
"Lah kok minggu depan bukanya bulan depan"ucap Dyan.
"Ih Dyan bukan, minggu depan inget"ucap Rara.
"Hmm gue mau asalkan malam ini lo harus nginep disini mau gak"ucap Dyan.
"Hmm gimana yah"ucap Rara sembari memperhitungkan.
"Ayollah Ra sombong amat"ucap Dyan.
"Yaudah bentaran gue siap-siap dulu"ucap Rara.
"Oke bye"ucap Dyan

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang