Part 39

694 18 2
                                    

Acara Pensi.

Hari ini adalah hari dimana semua siswa siswi kelas 12 akan berpisah dengan guru-guru yang sangat mereka cintai dan sahabat yang mereka sayang atau teman seperjuanganya.

Kini Dyan dan Keluarganya akan berangkat menuju sekolahanya untuk menghadiri acara pensi, dan saat mereka sudah sampai di parkiran sekolah tiba-tiba papahnya Dyan bertemu sahabat lamanya dan tak disangka sahabat lamanya yaitu Abinya Suga.

"Assalamualaikum pak Wijaya masih ingat saya gak nih"ucap Abinya Suga.

"Waalaikumsallam eh yaallah Pak wira masih dong masa sama sahabat lupa sih nggak kok"ucap Papah Dyan.

"Ternyata Dyan ini anaknya kamu toh"ucap Abinya Suga.

"Iya, lah ko Suga dia anak kamu juga"ucap Papah Dyan.

"Kok bisa kebetulan gitu ya mi"ucap Abi kepada Umi.

"Iya yah jangan-jangan"ucap Abi.

"Jangan-jangan apa"ucap Dyan dan Suga secara bersamaan.

"Loh kok barengan sih ngomongnya"ledek Damar.

"Apaan sih de yaudah yu kita masuk nanti acaranya keburu di mulai"ucap Dyan yang langsung berjalan masuk kesekolahan tanpa memperdulikan kedua orang tuanya dan Suga yang sedang tertawa melepas Rindu.

"Gimana nih Pak Wijaya anak kita apakah bisa"ucap Abinya Suga sembari memberi kode.

"Wahh nanti saja kita bicarakan kembali yah haha"ucap Papah Dyan.

Akhirnya kedua sahabat itu mulai bersama-sama menuju acara pensi anak-anaknya masing-masing dan saat acara dimulai Papah Dyan dan Abinya Suga terus berbincang begitu juga dengan Umi Suga dan mamahnya Dyan sampai akhirnya mendengar bahwa anak mereka berdua menjadi siswa siswi yang mendapatkan nilai UN tertinggi di antara teman-teman yang lainnya.

Kedua orang tua Dyan dan Suga sangat antusias melihat anak mereka yang sangat mereka sayangi dapat menjadi murid teladan di sekolah begitu juga dengan orang tua Dyan yang bangga dicampur kaget karena anaknya yang dulu biasa saja dalam pelajaran kini berkembang sangat pesat membuat mereka sangat bahagia.

Setelah itu Dyan sangat bahagia sekali dan anehnya ia dan Sugalah yang mendapatkan nilai terbesar disekolahannya kini ia sedang berbincang dengan Rara sahabatnya dan tak lama ada Tia adik kelasnya yang sempat menjadi timnya saat lomba waktu itu ia mengajaknya untuk berpoto bersama karena di perintah oleh Pak Gundar dan Dyan pun mengiyakan ternyata disana sudah kumpul semuanya termasuk Suga.

Mereka langsung mengambil posisi yang telah diintruksikan oleh juru potonya setelah berpoto mereka berbincang cukup lama menanyakan kemana mereka setelah lulus sekolah apakah akan berkerja atau melanjutkan ke jenjang perkuliahan itulah yang pak Gundar tanyakan dan pak Gundar berpesan kepada Dyan dan Suga "Jangan pernah kamu tergoda dengan nafsu setan selama menuntut ilmu" pesan pak Gundar, mungkin maksudnya jangan pernah tergoda dengan nafsu untuk berpacaran karena itu adalah hal terbenci oleh pak Gundar dan ia juga bilang jangan lupa kalau sudah sukses kalian harus mengabari saya.

Setelah menghampiri pak Gundar, Dyan kembali kepada orang tuanya yang telah menunggu begitu juga Suga dan karena acaranya sudah selesai Dyan cukup sedih karena harus meninggalkan sekolahan yang telah membuat dirinya berhasil, begitu juga dengan guru-guru yang telah memberinya ilmu yang sangat bermanfaat sekali sahabatnya pun dan teman-teman yang lainya juga.

Dyan pulang kerumahnya dengan rasa bahagia dicampur sedih karena setelah ini ia harus pergi menuntut ilmu kembali dan meninggalkan orang-orang yang ia sangat sayang dan harus bersosialisasi dengan lingkungan barunya. Mungkin waktunya untuk bersama dengan orang-orang yang ia sayang hanya tersisa satu bulan atau 3 minggu lagi karena itu ia gunakan dengan baik entah itu mengemaskan pakaian atau beemain dengan Adik semata wayangnya itu dan berkumpul dengan keluarganya.

Saat ia sedang senang dan melihat keadaan ponselnya dan melihat story Whatsapp tetapi ia malah dibuat kesal dengan story Whatsapp dengan melihat postingan Suga yang memajang wajah wanita cantik dengan Caption emotikon bahagia, memang Dyan tidak mengenali wanita itu Suga pun tak pernah memperkenalkan sodara wanita atau gebetannya tapi sungguh itu membuat hati kecilnya sedikit tergores.

"Kok Suga gitu sih"gumamnya sembari memandangi wanita di postingan Suga.

Ia tak habis pikir dengan seorang Suga yang tak pernah ingin dekat dengan wanita yang bukan siapa-siapanya atau akrab denganya tetapi kini ia dengan bangganya memanjang potret wanita di ponselnya, Dyan sangat benci sekali tetapi ia sangat beruntung karena sebentar lagi ia akan pergi jauh dengan itu ia langsung memblokir dan menghapus kontaknya. Dengan sedikit air mata yang keluar dari kelopak matanya ia hanya bisa memendam rasa kecewanya itu.

Ia merenung dan berpikir apakah ia harus bercerita tentang perasaannya itu kepada Rara karena hanya Raralah yang mengerti tentang perasaanya itu, tapi lagi-lagi sikap ragunya mengalahkan niatnya itu akhirnya ia hanya bisa merenung sendiri.

Dan akhirnya ia memutuskan untuk memberitahukan melalui via telepon Whatssappnya kepada Kak Eva karena hanya Kak Evalah yang mengetahui perasaanya kepada Suga.

"Kak"ucap Dyan.

"Kenapa yan, tumben telepon gue"ucap kak Eva.

"Hmm Dyan mau cerita Kakak lagi sibuk gak"ucap Dyan.

"Cerita apa tenang aja lagi gak sibuk kok"ucap Kak Eva.

"Kak tadi Dyan liat Story whatsappnya Suga dia posting poto cewe cantik terus Dyan kesel aja liatnya langsung Dyan hapus sama blokir nomor dia kak"ucap Dyan.

"Hah masa sih Suga kaya gitu"ucap kak Eva.

"Dyan juga mikirnya gitu tapi yaudahlah kak bentar lagi juga pada pisah bisa kok Dyan lupain dia hmm"ucap Dyan.

"Hmm yaudahlah yan kalo dia emang bukan yang terbaik buat kamu ikhlasin aja toh kalo jodoh nanti juga balik lagi"ucap kak Eva menenangkan Dyan.

"Iya kak makasih yah, eh iya bentar lagi Dyan berangkat ke rumah mbak di jakartakan mau kuliah"ucap Dyan.

"Oh iyayah duh sorry banget gue gak bisa nganterin lo"ucap kak Eva.

"Ya gapapa gue juga ngerti doain aja biar betah disana dan jadi lulusan terbaik wkwk"ucap Dyan.

"Tenang aja, oh iya gua gak nyangka lo bakalan jadi murid teladan disekolah jago juga yah peningkatan lo"ucap Kak Eva.

"Hmm gue juga gak tau kak padahal nih ya di sekolahan banyak banget yang pinternya termasum Pipit"ucap Dyan.

"Yaudahlah syukurin aja banyak loh yang mau kaya lo udah jadi murid teladan terus deket sama Suga lagi wkwk"ucap Kak Eva.

"Hmm udahlah kak males gue denger nama itu"ucap Dyan.

"Iya deh oh iya udah dulu yah gue ada tugas nih"ucap kak Eva.

"Oh oke thank's ya kak"ucap Dyan

Kemudian telepon pun terputus antara Dyan dan kak Eva karena keduanya memiliki kesibukan masing-masing, dan mungkin sampai saat ini Dyan masih berpikir dengan maksud dari postingan Suga itu, tapi ia tidak boleh terus-terusan untuk merenung hanya karena hal tersebut kini yang harus ia kejar dan perjuangkan adalah tujuan ia untuk menjadi sorang dokter yang diinginkan oleh kedua orang tuanya.

"Duh jadi Rindu sama Alfi setiap ada masalah pasti dia dengerin sama beri nasihat"batin Dyan.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang