Part 27

762 25 3
                                    

Setelah Davit menjelaskan itu semua melalu via whatssap Dyan menangis karena untuk kedua kalinya ia harus tersakiti oleh janji manis seorang lelaki dan terlelap tidur karena lelah menangis terus menerus di atas Kasurnya, semua barang yang ada di kamar Dyan berserakan termasuk poto Dyan dan Davit semua telah di robek olehnya.

Pagi hari.

Pukul 7 pagi Dyan masih belum bangun dari tidurnya dan kak Eva berniat untuk membangunkannya mengajak untuk mencari makan di luar karena mamah, adik dan umi sedang tidak berada di rumah.

Setelah sampai dikamar Dyan, Ka Eva hanya bengong dan kaget karena kamar Dyan amat berantakan seperti kapal pecah Ka Eva pun sontak langsung membangunkan Dyan.

"Yan bangun lo kenapa yan ayo bangun" ucap Ka Eva sembari menggoyangkan badan Dyan karena khawatir dengan keadaan Dyan mata sembab.

"Yan ayo kenapa lo kayak gini cerita sama Gue"ucap ka Eva semakin khawatir karena Dyan tak kunjung bangun.

"Yan kalo lo ngga bangun terus gue akan bawa lo ke RS" ucap Ka Eva.

"Apa kak" ucap Dyan dengan suara serak karena semaleman ia menangis dan berteriak tapi kak Eva tidak bisa mendengarnya karena kamar yang berjauhan dan kak Eva malam itu sedang mendengarkan musik menggunakan music box dengan volume cukup keras.

"Suara lo kenapa, mata lo sembab terus kamar lo berantakan barang dimana-mana terus kenapa poto lo sama Davit lo sobek-sobek sebenernya ada apa Dyan  Cerita sama Gue" ucap kak Eva yang khawatir pada Dyan.

"Kak Davit brengsek"ucap Dyan sebelum ia pingsan  dengan tatapan kosong, karena dari sepulang pengambilan Raport Dyan belum makan.

"Yan,, yan lo kenapa bangun yan"uca Kak Eva semakin panik karena di rumah hanya ada mereka berdua saja dan bingung untuk minta bantuan siapa. Tanpa berfikir panjang Kak Eva langsung menghubungi Suga karena di kontaknya hanya ada Suga dan kebetulan mereka sudah dekat.

Cal Suga.

"Halo Suga, lo lagi sibuk gak" ucap Kak Eva dengan nada Panik.
"Nggak kak kenapa ya kok kakak seperti sedang panik?"tanya Suga bingung.
"Dyan pingsan dirumah lagi nggak ada siapa-siapa plis gue minta tolong yah"ucap Kak Eva.
"Iya kak Suga kesana sekarang"ucap Suga dan langsung bergegas.

Sebelum Suga datang kak Eva langsung memakaikan kerudung pada Dyan, tidak lama menunggu akhirnya Suga datang dan langsung membopong Dyan memasukan ke mobilnya dan membawa ke RS.

Tak membutuhkan waktu lama mereka pun sampai di Rumah Sakit dan Dyan langsung di bawa ke Ruang UGD, sementara itu Kak Eva langsung menghubungi keluarganya agar segera ke Rumah sakit.

"Kak sebenarnya Dyan kenapa bisa pingsan sih"ucap Suga cemas.

"Kakak gatau dari kemaren sepulang sekolah ia dikamar tidak keluar, dan semaleman dia ngga ke kamar gue tapi pas tadi pagi gue cek kamarnya berantakan, mata sembab dan suaranya yang langsung serak gitu" ucap Kak Eva.

"Kok bisa ya, dia habis nangis bukan kak"tanya Suga.

"Bisa jadi soalnya matanya sembab terus poto dia sama Davit di robek-robek apa Davit bikin Dyan sakit hati, gue gamau Dyan sakit hatu untuk ke dua kalinya" murung kak Eva pada Suga.

"Handphonenya Dyan kakak bawa gak?" Ucap Suga.

"Oh iya ini ada kebetulan Dyan ngga kunci handphonenya" ucap Kak Eva sembari memberikan hp Dyan pada Suga.

"emangnya mau lo apain"ucap kak Eva.

Suga sedang fokus membuka HP Dyan dengan membuka aplikasi WhatsAppnya dan membuka Notifikasi dari Davit semalem alangkah terkejutnya dan kesalnya Suga membaca notifikasi semalam yang membuat Dyan seperti ini.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang