part 25

803 24 0
                                    

Dirumah Dyan.

Dyan dan mamah sudah menyiapkan semuanya dari awal Dyan pulang sekolah, dan Dyan juga sudah memakai pakaian yang indah membuatnya cantik, setelah magrib dan pukul 7 semuanya sudah siap hanya tinggal menunggu teman-temannya saja.

"Mah gimana baju kakak"ucap Dyan.

"Bagus ka cantik banget lagi"ucap mamah yang membuat Dyan tersipu malu.

"Ih mamah mah bikin malu aja ah, kakak mau telpon Davit dullu ya"ucap Dyan dan di iyakan oleh mamahnya

Dyan pun langsung mulai mengambil handphonenya dengan membuka whatsaap dan menekan tombol panggilan untuk memulai obrolan dan memberitahu Davit bahwa ia berhasil membanggakan sekolahannya. Dan akhirnya oleh Davit di angkat.

"Assalamualaikum"ucap Dyan.
"Waalaikumsallam Dyan ada apa rindu ya"ucap Davit
"Masih mau nanya kemana aja gaada kabar udah lupa sama yang disini apa"ucap Dyan jutek karena Davit kini sulit untuk dihubunginya.
"Hmm maaf yan aku susah banget buat ngasih kabarnya aku juga ngga sabar pengen liat muka jutek kamu "ucap Davit
"Cie yang kamu pinter banget si bisa menang olimpiade"ucap Davit membuat Dyan heran karena Dyan baru saja ingin memberi tahunya.
"Ih ko kamu tau sih, padahal aku baru aja mau ngasih tau kamu" ucap Dyan.
"Dari ig osis sekolahan kita dulu"ucap Davit
"Dav udah dulu ya temen-temen aku udah pada dateng"ucap Dyan pada Davit.
"Iya, jangan bosen banggain sekolah sama diri kamu sendiri"ucap Davit. Telpon pun diakhiri.

Setelah telpon berakhir Dyan menghampiri mamah dan keluarganya karena semua teman-temanya sudah datang.

"Kak temenya sudah dateng nih"ucap mamah.

"Iya mah"ucap Dyan.

"Assalmualaikum om tante"ucap Suga.

"Waalaikumsallam, oh ini yang namanya Suga." Ucap mamah Dyan tertuju kepada salah satu pemuda yang tampan memakai jas.

"Hee iya tan saya Suga"ucap Suga sembari menyalimi Kedua orang tua Dyan disusul teman yang lainnya.

"Semuanya silahkan boleh duduk semuanya yang masak Tante dan Dyan selamat ya atas lombanya, berkat kalian Dyan bisa buktiin bakatnya"ucap Mamahnya.

"Terimakasih tante"ucap Pely.

Mereka pun memulai makan malam bersamanya semuanya terlihat hening dan hanya ditemani oleh suara sendok dan garpu saja karena mereka sedang fokus makan.

Disela makan terlihat Suga yang memperhatikan Dyan yang sedang makan karena mengenakan baju yang cantik.

"Dyan malam ini terlihat beda banget"batin Suga

Pely yang merasa Suga terus memperhatikan Dyan langsung menegurnya.

"Yan ada yang liatin terus tuh"ucap Pely yang membuat semua yang ada di meja makan langsung tertuju pada Suga tapi Dyan tidak memperdulikannya

Suga yang merasa malu akhirnya langsung melanjutkan makanannya, setelah semuanya selesai mereka mengobrol sebentar.

"Gimana pas lomba hawanya seru atau bagaimana"tanya papah Dyan.

"Seru om kita liat ekspresi orang lebih tegang beda dengan kita hanya dengan candaan ngisinya juga dan ngga kepikiran mau dapet juara"ucap Ary.

"Bener tu om hehe"ucap Tia.

"Yang satu tim dengan Dyan siapa saja memangnya"ucap Papah Dyan.

"Saya, Dyan dan Tia om"ucap Ary.

"Selamat ya, kembangkan terus prestasinya oke semuanya"ucap papah Dyan memberikan semangat kepada semuanya mereka pun tertawa.

Setelah itu teman-teman Dyan memutuskan untuk pulang karena sudah malam.

"Kami pamit ya om "ucap Ary.

Ary dan yang lainnya pun pamit dari ruamh Dyan hanya tersisa Suga karena diajak ngobrol sebentar dengan Papah Dyan. Dan Dyan membantu mamahnya membersihkan semuanya.

"Suga gimana sekolahnya lancar"ucap Papah Dyan.

"Alhamdulillah om lancar"ucap Suga.

"Oh iya terimakasih ya berkat bujukan dan telah membantu Dyan keluar dari rasa tidak peraya dirinya"ucap Papah Dyan.

"Sama-sama om Suga juga penasaran soalnya disekolahan Dyan orangnya tertutup sama Cuek banget hehe"ucap Suga blak-blakan.

"Masa sih Dyan cuek disekolahan padahal disini dia cerewet banget"ucap papah Dyan entah mengapa rasanya papah Dyan seperti menyukai Suga.

"Iya hmm Suga juga mungkin kalau tidak ada lomba ini gak akan pernah bisa deket sama Dyan "ucap Suga.

"Ngomong-ngomong setelah lulus kamu mau kerja apa kuliah terlebih dulu kalo boleh tau cita-cita kamu ingin menjadi apa?"tanya papah Dyan.

"Insyaallah kuliah om, saya ingin jadi polisi agar bisa jagain umi dan abi saya dan membanggakan mereka." Ucap Suga.

"Wah bagus itu, saya titip Dyan ya soalnya sebentar lagi Eva akan lulus saya takut Dyan ada yang jahatin pernah waktu dia kelas 10 ada yang sirik dan jahat sama Dia" ucap papah

"Hmm insyaallah om, oh iya kenapa Dyan jadi cuek sama tertutup sama cowok?"tanya Suga.

"Hmm sebenarnya saya benci sekali cerita ini karena Dyan itu adalah anak perempuan yang sangat saya sayang dan memang dia berani cerita apapun sama saya" ucap papah.

"Jadi dulu dia pernah punya pacar mereka bahagia pernah kesini si cowoknya juga tapi hubungan mereka tidak bertahan lama karena Sahabat Dyan yang sangat ia percaya akan semua keluh kesah tentang pacarnya ternyata malah merebut pacarnya jadi mungkin itu alasan kenapa ia menjadi cuek kepada lelaki" lanjut papah.

Mendengar ucapan Papah Dyan, suga semakin menyayangi Dyan tapi mungkin tmrasa sayang ini akan selalu ia pendam selama ia masih di masa sekolah dan akan kembali jika ia sudah sukses dan Suga akan menjaga amanah dari papah Dyan.

Selama mereka mengobrol tak lama Mamah dan Dyan pun ikut bergabung dengan mereka dengan candaan.

"Papah ngomongin apa sii" ucap Dyan karena adek Dyan sudah tidur dengan kak Eva.

"Kami hanya ngobrol biasa kok sayang"ucap Papah.

"Wah ini yang namanya Suga yang ngasih kado boneka yang besar itu yah Dyan sangat suka sekali sama teddybearnya"ucap mamah Dyan yang membuat Suga sedikit tersepu malu .

"Eh iya tan hehe"ucap Suga.

"Wah ternyata suga toh yang ngasih kado sebesar itu, Dyan suka sekali setiap malam aja dia selalu memeluk boneka itu, makasih ya Suga semoga cita-cita kamu terwujud"ucap Papah Dyan.

"Ih papah bikin Dyan malu aja"ucap Dyan.

"Iya om sama-sama, aamiin terimakasih doanya saya pamit pulang dullu ya"ucap Suga

"Sering-sering maen ke sini ya om biar ada teman ngobrol lagi"ucap papah Dyan.

"Iya om" ucap Suga sembari menyalimi kedua orangtua Dyan.

"Kak anterin Suga sampai Depan gih" ucap papah Dan diiyakan Oleh Dyan.

Setelah itu Dyan dan Suga sudah berada di di halaman depan rumah Dyan karena Suga akan pulang dan karena terlalu asik di ajak ngobrol dengan orang tua Dyan dia lupa bahwa malam semakin larut.

"Gue pamit dulu ya"ucap Suga.

"Iya hati-hati"ucap Dyan.

Suga pun menstater motornya lalu melesat dari rumah Dyan karena jarak rumahnya lumayan jauh dari kediaman Dyan.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang