Part 41

560 24 1
                                    

Kejadian seminggu yang lalu, kini ia sudah berada di suatu tempat yang menjadi pilihan sahabatnya itu untuk menuntut ilmu dengan jurusan yang ia dambakan semasa SMAnya dulu.

"Yan kita poto bareng yu nantikan kita bener-bener sibuk sama dunia kita"ucap Rara.

"Oke Ra"ucap Dyan.

"Mah tolong potoin Rara sama Dyan yah"ucap Rara kepada mamahnya dan ditanggapi dengan anggukan. Mereka berpoto beberapa kali dan disaat Dyan akan menuju mobil Rara lari mengejar Dyan dan langsung memeluknya.

"Dyan, gue pasri rindu banget sama lo"ucap Rara.

"Iya Ra, lo betah yah wujuddin cita-cita lo bikin gue kagum oke"ucap Dyan.

"Oke yan, mamah sama Ayah hati-hati yah"ucap Rara sembari menyalimi kedua orang tuanya itudan memeluk mereka.

Setelah itu kedua orang tua Rara dan Dyan langsung kembali ke Rumahnya masing-masing dan kini hanya Dyan yang belum berangkat mebuju rumah saudaranya, sebenarnya ia sangat sedih karena ia tidak bisa mengantarkan seseorang yang ia sayangi tetapi karena kesalahan Suga hari itu mwmbuat Dyan teramat benci kepadanya.

Sesampainya ia dirumah mendapati mamahnya yang sedang menyiapkan makan siang untuk keluarganya itu dan adiknya yang sedang menonton televisi.

"Assalamualaikum mah"ucap Dyan sembari mencium punggung tangan mamahnya itu.

"Waalaikumsallam udah pulang kak, gimana tadi Raranya pasti nangis yah"ucap Mamah.

"Ih kok mamah tau hmm iya mah kasian deh liatnya"ucap Dyan.

"Hmm oh iya ini tadi ada yang ngirim surat katanya buat kamu"ucap mamah.

"Hah surat dari siapa mah"ucap Dyan.

"Cie ada yang dapet surat nih"ucap Damar.

"Ih dede jangan gitu, Mamah kurang tau kak coba nanti kamu baca sendiri yah"ucap mamah.

"Oh iya mah yaudah kakak kekamar dulu yah"ucap Dyan.

"Kamu gak makan dulu"ucap Mamah.

"Nanti aja mah"ucap Dyan yang labgsung mwnuju kamarnya. Karena ia sangat penasaran dengan isi surat itu dan siapa yang memberinya selain Davit.

Saat ia sudah sampai di kamar, ia duduk dikursi dam membacanya di meja belajarnya ia sangat terkejut dengan isi surat itu yang ternyata Suga yang telah mengirimnya.

"Dyan, Gue sebenarnya bingung kenapa lo blokir nomor gue kalo emang ada masalah kenapa gak bilang langsung aja, disini gue tulis pesan-pesan yang mungkin terakhir karena lo sama gue pasti sibuk sama urusan masing-masing, hari ini gue tau lo nganter Rara dan gue hargai itu tapi gue cuman butuh penjelasan kenapa lo blokir nomor gue, gue minta surat ini jangan pernah lo sobek atau bakar dan gue pasti rindu sama pertemanan kita dulu yan semoga sukses"

From
SUGA

Seketika Dyan melamun karena isi surat dari Suga, ia tak habis pikir dengan Suga sebenarnya ia ingin sekali menemui Suga tapi ia masih teramat kecewa kepada Suga, kini ia hanya bisa menyimpan dengan aman surat daei Suga dan menyimpan poto mereka bersama untuk ia bawa ke rumah sodaranya saat kuliah.

Thor Suga

Hari ini ia sudah siap untuk berangkat menuntut ilmu dan mengejar cita-citanya meski harus meninggalkan Umi dan abinya.

"Suga barang kamu sudah siap semuanya gaada yang ketinggalankan"ucap Umi.

"Insyaallah gaada hmm"ucap Suga.

"Kenapa, kamu masih kepikiran tentang Dyan"ucap Umi.

"Iya Mi Suga gak ngerti kenapa dia bisa ngeblokir nomor Suga"ucap Suga.

"Yasudah sekarang kamu gaboleh mikirin hal yang negatif lagi yah fokus ke tujuan utama kamu ya"ucap Umi.

"Iya Umi pasti Suga fokus kok hehe"ucap Umi.

"Oh iya, kakak udah dateng belum"ucap Suga.

"Udah kakak kamu ada di bawah sama Abi juga, yaudah kamu harus bener-bener rapih biar nanti gak Ribet"ucap Umi yang langsung keluar dari kamar Suga.

Sementara Umi keluar kamar Suga menyempatkan melihat potonya bersama Dyan dengan tatapan penuh sesal karena kenapa kini kedekatannya dengan Dyan kembali rentan, ia pun sangat bingung dengan jalan skenario tuhan padahal kini ia sangat membutuhkan kehadirannya untuk terakhir kalinya karena ia akan benar-benar pergi dari kota yang sangat ia sayangi dan entah ia kembali.

Sepanjang perjalanan menuju bandara pikiran Suga hanyalah Dyan meskipun ia tahu bahwa Dyan hari ini mengantarkan Rara juga menuju tempat kuliahnya tapi entah kenapa rasa sesalnya terus menghantui entah apa yang telah ia perbuat sehingga membuat orang yang ia sayang membencinya kembali.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang