Pagi ini Dyan sudah bangun dan sudah siap untuk berangkat sekolah,
"Pagi mah pah"ucap Dyan kepada kedua orang tuanya itu.
"Loh ka ko cuman papah sama mama aja yang di sapa, dede ko ngga sih" ucap seorang anak kecil yang tak lain adik semata wayangnya Dyan.
Dyan memang mempunyai ade lelaki yang bernama dlDamar, memang sih mereka jarang akur bahkan mereka sering berantem, tapi Dyan sangat menyayangi adiknya itu..
"Eh lupa kirain gaada orang haha"ucap Dyan sembari mengacak-ngacak rambut adiknya.
"Udah-udah sekarang kalian makan dan habis itu berangkat sekolah"ucap papah.
Dyan pun sudah selesai makan dan berangkat menuju sekolahnya bareng kak Eva lagi, dan lumayan lama di perjalanan kami pun sampai di sekolah.
"Yan, gue mau cerita nih" ucap kak Eva ke Dyan.
"cerita apaan kak, pasti tentang ka ikbal yah" ucap Dyan membuat kak Eva senyum senyum sendiri.
"Wkwk, ko lo tau sih, eh jadi gini nih gue rasa ka ikbal juga punya rasa deh sama gue" ucap kak Eva.
"Maksudnya?" ucap Dyan nggak ngerti.
"Nih jadi pas kemaren itu kan gue pulang sendiri karena lo kumpulan padus dulu terus pas gue lagi nunggu temen ka ikbal nyamperin guedan dia nawarin tebengan, coba lo bayangin aja rumah gue sama dia itu kan beda arah ya gue seneng sama ada kasiannya juga ada wkwk" ucap kak Eva panjang lebar.
"Wah bagus dong apa lagi kalo sampai jadian mantulkan" ucap Dyan menyemangati sodaranya itu..
"Doain aja, yaudah gue kekelas dulu yah byee"ucap kak Eva melambaikan tangannya lalu pergi.
Dyan pun jalan menyusuri lorong kelas untuk menuju kelasnya, tapi saat di perjalanan tiba-tiba ada yang sengaja ngedorong dia dari belakang dan Dyan pun terjatuh.
Brughhhhh jatuh
"Aww"ucap Dyan kesakitan karena didorong lumayan keras oleh si Dina.
"Yah kasian yang jatuh sakit yah, sini gue bantuin"ucap Duna sambil mengulurkan tangannya dia sedang senang karena melihat Dyan kesakitan dan melihat kakinya terluka.
"Gue gak butuh bantuan loh"ucap Dyan kesal dan langsung menangkis tangan dina terus langsung pergi meninggalkan dina yang sedang tertawa melihat Dyan jalannya pincang.
"Rasain loh mangkanya jangan suka kegatelan sama Davit." gumam Dina
Diperjalanan menuju kelasnya Dyan sangat pucet karena dia gakuat kalau melihat darah, dan kini darahnya terus keluar dan menembus roknya.
"Assalamualaikum"ucap Dyan dan langsung duduk di dekat Rara.
"Waalaikumsalam Dyan"ucap semua penghuni XMipa 4 semuanya nampak heran karena melihat Dyan pagi pagi sudah pucat.
"Yan lo kenapa"ucap Rara khawatir.
"Gue gapapa Ra"jawab Dyan dengan lemas.
"Gapapa gimana yan muka lo pucet banget, terus rok lo kenapa banyak darah."ucap Rara.
"Tadi pas dilorong gue didorong sama Dina Ra sampai gue jatuh"ucap Dyan.
"Wah bener-bener tu anak nyari masalah aja dia"ucap Rara kesal dan bel masuk pun berbunyu.
Untung saja guru ekonomi selama 3 jam ngga masuk dan ga ngasih tugas jadi Dyan bisa tidur dikelas.
Ber istirahat pun berbunyi...........
Siswa siswi pun berhamburan ke kantin untuk makan."Yan bangun kita kekantin yu"ajak Fitri.
"iya yan ayo "sambung Peli.
"Hmm gue nggak ikut yah kepala gue pusing nih"ucap Dyan sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Emang lo gapapa kita tinggal kekantin sendirian"ucap Rara.
"Gue gapapa Ra, gue cuman butuh istirahat aja ko"ucap Dyan dan langsung menenggelamkan kepalanya kedalam lingkaran tangannya.
"Yaudah ih kita kekantin aja kasian Dyan kayaknya dia masih kesakitan deh karena kakinya berdarah"ucap Rara dan mereka langsung kekantin.
Dikantin memang belum penuh mereka pun langsung duduk dimeja tengah dan tak lama mereka duduk Davit and the geng dateng.
"Hey boleh gabung gak?"ucap Aldy
"Boleh, gabung aja"ucap Peli.
Mereka pun gabung dan Davit nampak heran karena tak menemukan Dyan di samping teman-temannya itu, dia pun berniat untuk menanyakan Dtan pada Rara.
"Ra Dyan mana?"tanya Davit ke Rara.
"Ada dikelas tapi kayanya dia sakit deh soalnya kaki dia berdarah gitu, dia emang sih gakuat liat darah mangkanya dia pucet banget tadi"ucap Rara ke Davit.
"Yaudah gue duluan yah"ucap Davit meninggalkan teman-temanya dan membeli makanan untuk Dyan.
Davit sudah membeli makanan dan minuman sekarang dia menuju kelas Dyan untuk mengetahui keadaanya, sesampainya dikelas dyan dan memang benar saja gadis itu sedang tidur sendirian di kelasnya.
"DYan" ucap Davit sambil mengelus-ngelus puncak kepalanya
Dyan yang merasa ada yang ngeelus-elus kepalanya pun terbangun, dan dia pun kaget melihat davit didekatnya.
"Haah Davit"ucap Dyan kaget.
"Lo kenapa ga kekantin?"ucap Davit.
"males"ucap Dyan yang sedang memegang kepalanya yang sakit lagi.
"Yan lo konapa muka lo pucet banget"ucap Davit khawatir ekhmm wkwk.
"Lebay, gue gapapa"jawab Dyan menahan rasa sakit dikakinya.
"Nggak-nggak sekarang lo ikut ke uks, kalo ga luka lo bisa infeksi emang kenapa sih lo kok bisa jatuh gini?"tanya Davit yang sangat khawatir.
"Jadi pas tadi pagi dilorong kelas gue didorong sampai jatuh"jawab Dyan menceritakan kejadian tadi pagi sembari di bantu berjalan oleh Davit menuju uks.
"Siapa yang dorong lo?"tanya Davit.
"Dina" jawab Dyan dan langsung duduk di ruang uks.
- jangan lupa vott💕💕
- maaf kalo ga nyambung.😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
RomanceCinta dalam diam itu memang menyenangkan tetapi tidak selamanya cinta dalam diam itu berujung kebahagiaan terkadang apa yang kita pikirkan diawal, pasti berbeda diakhir cerita jika tuhan sudah berkehendak. Atau karena adanya seseorang yang datang de...