Part 20

1K 36 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Dyan menjadi dewasa, tanpa dyan sadari hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Dyan pun sudah bangun pada pukul 04.30 untuk melakukan kewajibannya solat subuh, dan siap siap untuk sekolah mamahnya sudah membangunkan dyan.

" Dyan kamu sudah bangun belum" ucap mamah.

" Udah mah kaka lagi siap siap." Ucap Dyan.

Setelah berucap seperti itu Dyan langsung menghampiri mamahnya dan kaget bahwa di meja makan tidak ada siapapun kecuali surat dan hidangan makanan.

Dyan mengambil surat tersebut dan membacanya.

To Dyan.

Maaf yah sayang mamah ga ngasih tau kamu kalo mamah, damar sama papah ke jakarta soalnya papah kamu ada dinas mendadak dan tadi kamu masih di kamar untuk beberapa hari ini kamu dirumah sendiri dan mungkin kamu berangkat naik angkot saja bye sayang.

Mamah.

Setelah membaca surat tersebut Dyan sedikit kesal dan membuang nafas dengan kesal.

"Kenapa sih pada ninggalin gue ah Bi Eva mana sih tumben ga kesini dullu, mana udah siang" ucap dyan kesal dan langsung pergi tanpa sarapan .

Dyan pun menunggu angkot saat dyan menunggu angkot ada suara kelakson motor di depan dyan yang memakai helm sehingga dyan tak mengenalinya.

"Siapa sih berisik amat" batin Dyan.

Setelah berucap seperti itu lelaki yang berhenti di depan Dyan membuka helmnya dan orang itu adalah teman seangkatan dengan dyan yang satu organisasi denganya yaitu (pramuka)

" Assalamualaikum Dyan" ucap Suga si lelaki dewasa yang ganteng, ramah, kadang cuek dan banyak penggemarnya dan anak yang pintar.

Dyan masih kebingungan dengan keberadaan Suga yang tiba tiba muncul dihadapannya.

" Dyan jawab kali sallamnya" ucap Suga lagi Dyan yang sedang melamun pun jadi kaget.

"Eh waalaikumsallam kenapa"ucap Dyan. Dengan nada kagetnya.

"Kamu ko belum berangkat udah siang tau"ucap Suga.

"Lagi nunggu angkot" ucap dyan

"Jam segini mana ada angkot yan mending bareng sama Aku aja biar ga kesiangan dan di marahin bu wina" ucap Suga yang jarang bangett kelihatan ngomong panjang di depan orang apalagi cewe.

"Hmm takut ngerepotin " ucap Dyan.

"Ya nggalah mau ga "ucap Suga dan di anggukan oleh dyan, sebenarnya Dyan agak ragu untuk menerima tumpangan dari Suga karena dyan tahu bahwa temanya sedang menyukai ka suga.

Disepanjang jalan menuju sekolah tidak ada yang berbicara antara Dyan dan Suga karena Dyan yang memang sikapnya cuek dan suga pun seperti itu mungkin Suga ragu ragu untuk memulai pembicaraan pada dyan karena dyan orangnya kadang baik kadang cueknya minta ampun.

Mereka pun sampai di parkiran sekolah.

"Yan kekelasnya bareng aja kan searah" ucap Suga.

" Hmm " ucap Dyan dengan ragu.

"Kenapa" ucap Suga

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang