Part 24

969 25 0
                                    

Hari sebelum mereka berangkat untuk lomba adalah hari senin mereka setelah pulang sekolah di wajibkan menginap di sekolahan karena besok mereka harus berangkat diawal.

Dihari itu mereka latihan terakhir dengan mengisi soal dan alhamdullillah Dyan lancar mengerjakannya begitu juga yang lainnya.

Mereka sebelum menginap disekolah pulang terlebih dahullu kerumahnya masing masing membersihkan dirinya dan kembali kesekolahan.

Sepanjang malam antara Dyan dan Suga mereka ngobrol satu sama lain sampai Dyan lupa bahwa ada hati yang harus ia jaga selama ini.

"Yan lo siap ga buat besok" ucap Suga.

"Hm insyaallah" ucap Dyan.

Dan mereka terus mengobrol lalu mereka tidur berbeda tempat yaa, dan jam 3 pagi Dyan bangun untuk melaksanakan solat Tahajud dan meminta Doa kepada allah agar lombanya dilancarkan. Begitu juga suga.

"Suga juga sering solat tahajud ya"batin Dyan sedikit melihat kearah depan.

Pukul 04.30 mereka berangkat olimpiade ke bogor sebelumnya Dyan sudah meminta izin kepada orang tuanya.

Setelah beberapa jam diperjalanan Bandung Bogor mereka pun sampai di pakuan di hati Dyan ada rasa bahagia ada juga rasa ragu, tetapi suga selalu menenangkan.

"Tetap semangat yan, meskipun kita ngga satu tim"ucap suga.

"Iya"balas Dyan singkat

Mereka mulai mengerjakan soal dibabak penyisihan dan alhamdullillah dua tim dari sekolahan kami masuk ke babak final.

"Semangattt teteh ya" ucap Tia kepada Dyan dan tim mereka selama Babak penyisihan mereka harus menjawab soal uraian sebanyak 20 soal dan ternyata mereka masuk ke babak final alhamdullilah tim Dyan yang masuk dan tim suga tidak lolos timnya menjadi juara harapan satu setelah final mereka sesi tanya jawab dan mereka berhasil menjadi juara peringkat satu dan akhirnya keraguan Dyan terbalas dengan kebahagiaan.

Mereka pulang dengan piala, sertifikat dan uang Dyan sangat senang dan bangga pada dirinya.

"Alhamdulillah"ucap Dyan sembali menghembuskan napas lega,

"Cie bahagia banget"ucap Ary sembari memperhatikan Dyan.

"Iya nih" ucap Dyan sembari tersenyum dengan gigi gingsulnya.

"Ih Ary ko malah perhatian ke Dyan bukan ke aku"ucap Peli ceberut.

"Udah ko malah berantem sih"ucap suga yang sedang memperhatikan Dyan yang terus tersenyum

"Gue seneng liat lo senyum kaya gitu yan, akhirnya segala keraguan lo selama ini membuahkan hasil yang sangat bagus" batin suga.

Dyan yang merasa ada yang memperhatikannya dari samping langsung membalik arah dan mendapati suga yang sedang memperhatikanya.

"Ih Suga ngapain sih liatinnya ke gitu banget" bantin Dyan.

Setelah merasa malu dengan tatapan Suga Dyan pun menghentikan kontak mata dengan Suga.

"Cie kayaknya ada yang Cinlok nih" ucap Irgi yang sedari tadi memperharikan Suga dan Dyan.

"Cie si teteh cinlok"ucap tia dengan polosnya.

"Eh apaan sih ngga ko kita cuma teman ko" ucap Dyan dan membuat Suga langsung mengalihkan pandanganya ke arah lain.

Akhirnya kami pulang dengan membawa kebahagiaan dan kebanggaan. Setelah sampai dirumah Dyan langsung menceritakan semuanya ke keluarganya.

"Assalamualaikum mah, pah kakak pulang nih" ucap Dyan dengan suara melengkingnya.

"Waalaikumsallam eh kakak udah pulang gimana hasilnya," tanya mamah

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang