Part 32

808 29 6
                                    

Setelah cukup lama berlibur akhirnya mereka sudah kembali masuk sekolah bedanya tahun ini Dyan sudah berada di kelas 12 dan mereka fokus kepada tugas dan ujian akhirnya.

Dyan fokus belajar agar ia bisa masuk ke universitas yang ia inginkan dan fakultas yang ia dambakan sejak lama, mungkin jarak antara Dyan dan Suga semakin menjauh karena sikap Dyan yang dingin dan itu juga karena dia tidak mau Pipit semakin membencinya karena Suga.

"Kak ayo makan"ucap mamah.

"Iya mah bentar"ucap Dyan yang sedang mengerjakan tugasnya dan langsung menghampiri mamah dan keluarganya

"Wah ada sayur asem nih"ucap Dyan.

"Iya nih buat kamu spesial hehe"ucap mamah.

Mereka memulai makan dan berbicara tentang Dyan ia kedepanya ingin apa apakah ingin kuliah apakah tidak disini Dyan mencurahkan keinginannya bahwa ia ingin kuliah.

"Mah sekarang kak Eva udah gak disini lagi aku gaada temen cerita lagi deh hmm"ucap Dyan merenung.

"Baru 5 bulan dia kuliah udah ngerasa kesepian aja, oh iya dia besok mau pulang dulu deh"ucap Mamah.

"Wah serius mah ngapain kak Eva pulang dulu"ucap Dyan.

"Ada barang yang ketinggalan katanya yaudah sekarang kamu istirahat jangan belajar lagi udah malem yah besok terserah kamu kamu mau cerita apa aja ke kak Eva"ucap mamah.

"Okayyy"ucap Dyan.

"Selamat tidur princes papah"ucap papah sembari mencium Dyan yang langsung pergi kekamarnya.

Pagi hari ini Dyan sudah siap untuk berangkat sekolah dan semuanya sudah Dyan siapkan seperti tugas atau buku paketnya.

"Kak udah siap belum"ucap Mamah.

"Udah mah"ucap Dyan.

"Kak mau sarapan dulu gak"ucap Mamah.

"Iya mah"ucap Dyan.

"Kak untuk beberapa hari kedepan nanti berangkat sekolah bareng papah dan pulangnya bisa naik angkotkan"ucap papah.

"Yah kok gitu memangnya motornya kemana"ucap Dyan.

"Motornya dipinjem dulu sama pakde yah"ucap papah. Tetapi sebenarnya papah Dyan tidak ingin Dyan sekolah membawa motor untuk saat ini karena rawan yang kecelakaan dan juga lagi musim hujan.

"Hmm yaudah deh pah kakak nurut aja"ucap Dyan.

"Oke sekarang berangkat takut kesiangan"ucap papah dan di anggukan oleh Dyan dan Damar.

Disekolahan.

Dyan sudah berada di gerbang ketika Dyan ingin melangkahkan kaki menuju kelas ada seseorang yang mengganggunya siapa lagi kalau bukan orang yang pernah menyukai Davit tetapi tak pernah mendapatkan respon yaitu Dina.

"Eh Dyan gimana sih rasanya di khianatin sama orang yang paling di sayang"ucap Dina

"Maksudnya"ucap Dyan.

"Jangan so bego deh ya, lo di tinggalin Davitkan demi orang lain mangkanya jangan so kecantikan jadi orang"ucap Dina yang berhasil membuat hati Dyan terluka tanpa ingin berpendapat Dyan langsung pergi meninggalakan Dina dan teman-temannya yang sedang tertawa.

Dyan berjalan menahan rasa sakit dengan ucapan Dina ia setelah itu ia langsung masuk ke kelasnya, selama pelajaran pertama dan kedua Dyan sama sekali tidak memperhatikan karena moodnya yang sedang berantakan.

Bell istirahat pun berbunyi..

Rara yang merasa aneh dengan sikap Dyan pun langsung menanyakan keadaan Dyan karena khawatir.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang