Part 4

18.2K 1.9K 67
                                    






Sepertinya mereka sudah melupakan kejadian yang telah sebulan berlalu itu. Haechan tak lagi protektif menjaga Renjun ketika mereka melakukan acara bersama.

Padahal sebelumnya Haechan akan melotot marah ketika Jaemin mencoba dekat-dekat dengan Renjun membuat member lain agak bingung.

Begitu juga saat pulang dari suatu acara secara bersama-sama, Haechan tak mempermasalahkan lagi ketika Jaemin duduk di sebelah Renjun saat di mobil.

" Jaem, kenapa?"

Renjun yang sedari tadi memperhatikan Jaemin yang agak pucat dan selalu mengernyit sembari menyentuh punggungnya dengan susah payah.

Mendengar ucapan Renjun semua Dreamis menatap Jaemin dan menghentikan keributan mereka.

Wajah Jaemin langsung berubah ke mode biasa, tertawa bodoh.

" Memangnya ada apa Injunnie?" Ucapnya sembari memamerkan cengiran lebarnya Seperti biasa.

" Kau pucat." Jeno juga ikut-ikutan. Yang lain membenarkan.

" Itu karna aku lelah saja." Ucapnya.


Renjun menyipitkan matanya. Jaemin berbohong, dan hanya ia yang tau.

Yang lain hanya mengangguk membenarkan. Ikut mengeluh karna latihan mereka ekstra berat dengan melakukan gerakan dance dengan hoverboard.

" Bagaimana kalau kita mampir untuk makan hotpot?" Ujar chenle. Jisung, Haechan dan Jeno tampak bersemangat menyatakan persetujuan.

" Kalian saja. Aku ingin segera kembali ke dorm dan beristirahat." Jaemin membuat semangat membara itu jadi luruh.

" Aku juga ingin istirahat." Renjun menyahuti.

" Hey? Bukankah kalian berdua yang sangat menyukai hotpot?" Seru Chenle. Haechan tampak memicing dan menatap kepala Jaemin dan Renjun yang berada di kursi depan.

" Kan hyung sudah bilang lele, hyung sangat lelah." Jaemin menjelaskan.

" Lalu gege?"

" Gege juga sangat lelah Lele. Bukankah kau tadi juga bilang kalau kau juga lelah."

Chenle menggerutu.

" Padahal sebelum mampir ke dorm 127 kita bisa makan di restoran China."

" Tidak masalah jika kalian berempat saja yang mampir." Ucap Renjun.

" Jadi kalian ingin berduaan di dorm?" Ucapan Tajam Haechan menyambar telinga mereka.

Jisung dan Chenle tertawa keras mencie-ciekan RenMin dan Jeno tersenyum tampan seperti biasa. Tapi wajah Haechan tampak serius.

" Aku hanya ingin istirahat. Apa itu tidak boleh?" Jaemin balas berucap tajam. Ia menggigit bibirnya. Renjun menatapnya khawatir.

" Aku ingin turun disini saja. Maaf Chan. Aku tidak ikut ke dorm 127." Ucap Jaemin lagi lalu memerintahkan sopir van mereka untuk berhenti.

Saat van mereka menepi Jaemin langsung keluar tanpa bisa di cegah Renjun. Kekuatan Jaemin tidak main-main hingga cengkraman Renjun terlepas ketika ia menyentakkan tangannya.

Jaemin agak membanting pintu lalu segera menyetop taksi yang lewat dan segera masuk dan berlalu.

" Kalian keterlaluan!" Geram Renjun.

" Hey, aku kan hanya ingin tau." Haechan mengedikkan bahunya. Tapi diam-diam ia merasa bersalah juga karna terlalu keras dan mencurigai Jaemin.

 Need Your Love | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang