Part 37

10.4K 1K 332
                                    




Jaemin dengan ragu membuka pintu rumahnya. Di liriknya para member  yang kini sedang berurai airmata. Beberapa dari mereka masih terisak. Masih terngiang2 di kepala mereka cerita lengkap Jaemin tentang menghilangnya dia dan Renjun.

Mereka sama sekali tak bisa marah kepada Jaemin karna apa yang di derita keduanya sudah cukup untuk menebus kesalahan mereka. Yang mereka semua sesalkan adalah adik mereka menderita tapi tak ada satupun dari mereka yang mendampinginya. Meskipun mereka sama2 tidak tau tapi tetap saja mereka merasa bersalah karna tidak bisa menjaga para maknae grup mereka.

Taeyong, Doyoung , Jungwo, Winwin dan Jaehyun yang paling keras terisak. Jeno Mark dan Haechan yang sudah tau sebelumnya pun masih saja ikut menangis karna memang masalah yang di hadapi member mereka itu sangat sulit. Apalagi kini keduanya telah memutuskan kontrak dengan agensi dan otomatis bukan lagi menjadi bagian dari NCT. Sekian lama bersama lalu akhirnya berpisah itu teramat menyakitkan. Kejadian Hansol kembali terulang.






" Hyung yakin akan masuk?" Jaemin menatap hyung2nya itu. Taeyong mengangguk cepat.

" Sebentar lagi Ten Jisung dan Chenle akan menyusul." Johnny memberikan informasi setelah melihat ponselnya. Beberapa mengangguk.

Jaemin menghela nafas sejenak sebelum benar2 membuka pintu rumahnya.


Sepi.

Jaemin kini memimpin masuk ke dalam membawa belasan membernya, ah atau mantan membernya itu. Rumah mungilnya kini terasa sesak. Sekali lagi Jaemin melihat para member nct yang biasanya ribut itu kini diam berurai airmata. Matanya yang sedari tadi sudah panas itu pun segera di kipas2inya agar airmatanya tidak jatuh.


" Renjunie! Renjunie!" Jaemin memanggil2. Tak lama kemudian terdengar sahutan dari arah dalam.

" Iya Na tunggu."

Semua member NCT, kecuali dreamis menahan nafas mendengar suara merdu si Golden Hand yang selama ini mereka rindukan. Yang sebelumnya airmatanya telah kering, kini matanya mulai berkaca2 kembali. Bahkan si raksasa Lucas dan Johnny berulang kali membuang muka untuk menyeka airmatanya.




" Nana sudah pu..." seruan Renjun terhenti ketika melihat siapa yang berada di belakang Jaemin. Matanya membelalak. Tanpa sengaja ia menggendong anaknya terlalu ketat hingga si anak menangis karna merasakan sakit, atau karna merasakan hati si ibu yang sedang remuk melihat pemandangan di depannya.

" Renjun...Renjun." Winwin meracau sembari mendekati Renjun. Yang lain hanya bisa terpana tanpa melakukan apa2.

Renjun diam saja ketika Winwin yang kini sedang mendekatinya dengan berurai airmata. Bahkan ia juga diam saja ketika Jaemin kini mengambil alih anaknya untuk di tenangkan.

Beberapa member bergantian melihat Renjun dan anaknya itu. Sebagian lagi masih terpana ke satu arah yaitu Renjun yang kini di peluk cium Winwin yang menangis keras.


" Kau jahat tidak memberitahu gege!" Winwin menangis keras dan meracau memakai bahasa mandarin.


" Gege." Satu kata yang lolos dari mulut Renjun mengawali tumpahnya airmata Renjun. Renjun ikut menangis keras memeluki Winwin, hyung kesayangannya, hyung yang telah menjaganya semenjak menjejakkan kaki di Korea.

Yang lain membuang muka ke sembarang arah agar tidak menyaksikan kesedihan yang ada di depannya. Mereka yang susah payah menahan laju derasnya airmata sekarang membiarkan airmata itu mengalir sederas mungkin. Beberapa saling rangkul menguatkan.

 Need Your Love | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang