Part 21

12.1K 1.2K 181
                                    




" Jadi tuan2, sudah bisakah kita memulai sesi interview malam ini?"

Dreamis yang baru saja mencecahkan bokongnya ke sofa menoleh kepada Haechan yang baru saja berbicara. Mereka baru saja selesai mandi setelah tadi latihan di agensi untuk penampilan keesokan harinya.

" Sejujurnya mulutku sudah gatal ingin menanyakan banyak hal kepada 2 pasangan tidak terduga ini." Lanjut Haechan menatap anggota membernya.

" Aku juga." Jeno menimpali. Jisung dan Renjun deg2an menunggu kelanjutan obrolan ini, sedangkan Chenle dan Jaemin terlihat santai.

" Ah aku ingin membuatkan kalian minum dulu." Renjun hendak berdiri tapi langsung di tarik Haechan hingga ia kembali duduk.

" Jangan coba2 kabur. Jeno, sebaiknya kau ambil minuman kaleng di lemari pendingin."

Jeno merengut karna Haechan seenaknya saja memerintahnya. Tapi di kerjakannya juga.

" Cemilan yang banyak Hyung!" Teriak Chenle ketika punggung Jeno menghilang ke arah dapur.

Tak lama kemudian Jeno berteriak dari arah dapur kepada Chenle untuk menolongnya membawakan makanan2 itu. Sedangkan Jisung dan Renjun ketar ketir di tatap Haechan. Beda lagi dengan Jaemin yang malah menyengir ketika Haechan memplototinya.

" Dasar gila. Apa yang harus ku jawab kalau Haechan menanyakannya? Memangnya sejak kapan kita jadian?" Renjun berbisik teramat pelan kepada Jaemin karna Haechan berada di sebelahnya. Sekarang memang ia sedang di apit Haechan dan Jaemin. Jaemin menunjukkan angka 2 di tangannya memberikan jawaban kepada Renjun. Karna suaranya sama sekali tidak bisa tidak untuk di dengar Haechan.

" Apa kalian bisik2 ha?!" Haechan ternyata dalam mode galaknya. Renjun meringis sedangkan Jaemin kembali menyengir dan menggaruk tengkuknya. Sedangkan Jisung yang berada di sofa satunya bergerak gelisah.

Jeno dan Chenle sekarang telah bergabung dengan mereka. Masing2 minuman telah berada di tangan Dreamis.

" Kita mulai dari pasangan mana dulu?" Haechan menatap Jeno ingin menanyakan pendapatnya.

" Aku penasaran dengan Jaemin dan Renjun. Tapi aku jauh lebih penasaran sama bocah2 ini." Jeno menunjuk Jisung dan Chenle.

" Baiklah. Pasangan bocah ini memang perlu di tanyai terlebih dahulu." Haechan menyetujuinya. Makin guguplah Jisung.

" Kenapa kau gelisah begitu Jisung?" Jaemin yang menangkap gelagat Jisung menyipitkan matanya ke arah Jisung.

" Santai sajalah." Chenle merangkul Jisung di sampingnya. Haechan mendecih.

" Sejak kapan kalian pacaran?" Jeno memulai.

" Cakkaman. Kalian benar2 tidak masalah jika kami pacaran?" Jisung bersuara kali ini.

" Apa maksudmu Sungie?" Jaemin bertanya.

" Bukankah hubungan kami terlihat tidak wajar? Jujur aku takut jika kalian memarahi dan mencibirku dan Chenle hyung." Jisung bertanya takut2. Ternyata itu yang mengkhawatirkannya.

Mendengar itu Jaemin tergelak dan Chenle mengangguk dan mengelus punggung kekasihnya itu. Tapi hanya Jaemin yang tertawa meskipun yang lain hanya diam.

" Hal itu memang tidak biasa bagi masyarakat kita. Tapi jika sudah terjadi aku pribadi tidak mempermasalahkannya. Kau bagaimana Jeno?" Haechan kali ini memilih untuk bermufakat dengan Jeno.

" Aku juga tidak masalah." Jeno menjawab.

" Aku ingat Chenle bilang kalau kalian berpacaran hampir setahun ini. Kenapa kalian bisa berpacaran?" Haechan mengambil alih introgasi.

 Need Your Love | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang