Part 24

11.8K 1.1K 129
                                    




" Kenapa ribut2?"

Mendengar suara Taeyong mereka langsung terdiam. Taeyong menatap member dream satu persatu.

" Kenapa tidak ada yang menjawab? Jaemin? Ada apa?" Taeyong bertanya kepada Jaemin yang berdiri di depan Renjun yang tertunduk di pinggir ranjang. Yang lain mengelilingi mereka berdua.

" Gwenchana hyung." Ucap Jaemin dan ia langsung menerobos keluar kamar hotel itu.

" Hey? Jelaskan ada apa? Jisung? Jeno? chenle? Haechan? Renjun?" Taeyong menatap satu persatu nama yang ia sebutkan.

" Jaemin marah karna Renjun yang jatuh saat konser tadi hyung." Haechan menjawab. Taeyong mengernyitkan keningnya. Taeyong menatap Renjun.

" Memangnya masih sakit?" Tanya Taeyong lembut kepada Renjun. Renjun mengangkat kepalanya sedikit lalu menggeleng.

" Jaemin hyung hanya terlalu khawatir hyung. Gwenchana." Chenle pun ikut berucap.

" Lain kali tidak usah ikut lari2an seperti itu. Kami semua khawatir Renjun." Taeyong pun memberi nasehat. Renjun hanya mengangguk.


" Haechan ayo ikut hyung." Taeyong sekarang melambaikan tangannya meminta Haechan ikut dengannya. Haechan pun mendekat.

" Hyung dan Haechan pergi dulu ne? Jika kalian mau berkeliling tidak masalah. Asal tidak jauh2 dari hotel. Jangan lupa memakai topi dan masker." Pamit Taeyong. Semua member dream mengangguk.



Setelah kepergian Taeyong dan Haechan.

" Kau serius tidak apa2 kan Injun?" Jeno kembali mendekati Renjun.

" Sudah ku bilang tidak apa2. Cuma tadi memang terasa sakit. Tapi sekarang sudah tidak apa2." Jawab Renjun. Ia masih bersedih karna di marahi habis2an oleh Jaemin. Baru kali ini Jaemin terlihat begitu marah. Jaemin yang marah ternyata sangat menakutkan baginya.

" Aku juga hampir jantungan tau ge!" Chenle yang menunda kemarahannya karna kedatangan Taeyong untuk menjemput Haechan pun menumpahkan kemarahannya. Renjun menatap Chenle sebentar .

" Gege hanya terlalu excited dan ikut berlari seperti yang lain Lele." Bela Renjun. Chenle mendengus. Jisung di sebelahnya hanya mematung.

" Jangan ulangi lagi anak nakal." Jeno menyentil dahi mulus Renjun. Renjun meringis dan memegangi dahinya.

" Appo." Cicitnya.

" Ayo keluar?" Jeno menatap Renjun.

" Ayo hyung!" Jisung yang menjawab dengan melonjak.

" Aku ikut." Chenle sudah lupa dengan kemarahannya.

" Aku ingin makan ramen." Ucap Chenle lagi lebih bersemangat. Ia maniak Ramyeon, jadi ia juga menyukai ramen.

Jeno mengangguk kepada mereka berdua dan menatap Renjun kembali.

" Bagaimana?" Tanyanya.

 Need Your Love | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang