Jaemin tengah menyuapi Renjun ketika Choi ahjussi masuk ke ruang rawat Renjun.
" Tuan muda. Beberapa berkas harus anda tanda tangani untuk keperluan surat kelahiran anak anda. Saya juga sudah membawakan beberapa berkas penting anda dan tuan Renjun."
Jaemin mendongak sesaat.
" Ah ye. Biarkan Renjun menghabiskan makan malamnya dulu." Ucapnya. Choi ahjussi mengangguk.
" Baiklah. Saya akan tunggu diluar." Ucapnya sebelum kembali membuka pintu dan keluar.
" Kapan kamu akan makan kalau sibuk seperti ini Na." Ucap Renjun yang hendak di suapi Jaemin. Jaemin tersenyum sekilas dan melanjutkan suapannya ke mulut Renjun.
" Setelah mengurus itu aku akan makan."
Renjun melirik box makanan yang masih teronggok tak tersentuh di atas meja lalu melirik jam yang tergantung di dinding kamar vip itu.
" Jam 10 malam. Bahkan kamu hanya sarapan pagi jam 7 tadi Nana."
" Jujur melihat kamu dan anak kita dalam keadaan baik saja sudah membuatku kenyang dan lebih bertenaga. Jadi mau jam berapapun aku makan hari ini itu tidak terlalu berpengaruh." Ucap Jaemin masih dengan senyum khasnya.
" Aku akan marah jika kamu berfikir seperti itu Nana-ya." Ujar Renjun dengan mimik wajah serius.
" Araseo araseo. Makanya cepat habiskan makananmu biar aku segera mengurus itu dengan cepat dan juga bisa segera makan malam Injung-a."
" Arra. Meskipun lidahku rasanya tidak cocok dengan makanan ini tapi agar kamu bisa makan dengan cepat aku akan menghabiskannya."
Jaemin tersenyum dan mengusak surai panjang Renjun.
" Nice." Ucapnya.
***
Sekembalinya Jaemin dari ruangan dokter Robert bersama Choi ahjussi, ponselnya berdering menandakan panggilan masuk. Ia merogoh kantong celananya dan melihat siapa yang menelponnya.
Melihat si penelpon hati Jaemin menjadi riang. Ia segera mengangkat telponnya.
" Ne eomma."
" Putramu benar2 tampan. Eomma rasanya ingin menangis melihatnya."
Jaemin tersenyum sumringah. Lorong2 rumah sakit tampak sepi pada jam itu.
" Ne. Dia benar2 tampan." Jawab Jaemin sembari menoleh ke Choi ahjussi yang meliriknya. Senyuman mengembang di wajah tampannya.
" Kenapa tidak memakai marga Na untuk kedua namanya?"
" Aku hanya ingin adil kepada Renjun eomma."
" Ah ya? Bagaimana keadaan Renjun? Apa dia terus2an kesakitan?"
Jaemin ingin melompat2 rasanya ketika eommanya menanyakan tentang Renjun.
" Ne eomma. Dia tidak bisa bergerak terlalu banyak. Aku lihat bekas sayatannya sangat panjang."
" Ah ne. Dalam 2 hari nanti ia juga akan bisa bergerak lebih bebas."
" Ne eomma. Gomawo eomma."
" Jangan lupa kirimkan lagi foto anakmu ke eomma. Dia sangat tampan.... hey, eomma tutup ne? Appamu memanggil eomma. Hati2 disana, jaga Renjun dan anakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Need Your Love | Jaemren ✔
FanfictionWelcome to : 2nd My Jaemren fanfict ' Need Your Love' BxB. If you straight, dont read it. Apa yang akan Jaemin dan Renjun lakukan jika sebuah masalah tak terduga datang menghampiri kehidupan mereka? Love you RenMin more. Di mulai Minggu 14 juli 201...