Part 23

11.5K 1.2K 178
                                    



" Hyung!"

Jaemin yang sedang bermain game lewat ponsel bersama Chenle pun menoleh ke arah Maknae Jisung yang berdiri di hadapan mereka dengan membawa sebuah kotak yang di pegangnya di sisi tubuhnya. Mata Jaemin seketika membelalak setelah melihat lebih jelas kotak yang di bawa Jisung.

" Hyung kenapa ada s-susu ibu h-hamil di kamarmu?" Jisung berucap terbata. Jaemin menatapnya nanar dan membanting ponselnya ke lantai yang di lapisi permadani. Ia segera berdiri dan menghampiri Jisung dengan wajah merah padam menahan amarah.

" Kau?! Siapa yang memintamu masuk sembarangan ke kamarku!" Jaemin berteriak tepat di depan Jisung dan memegang kerah baju Jisung yang membuat anak itu pucat dan ketakutan. Chenle sudah berteriak hendak melerai meskipun ia bingung kenapa hyungnya yang biasanya santai dan penyayang itu tampak sangat marah. Baru kali ini ia melihat Jaemin seperti itu.

Sebelum Chenle bertindak, seseorang yang entah dari mana menarik Jaemin hingga genggaman tangan Jaemin di kerah Jisung terlepas.

Jaemin menatap nanar orang yang menariknya itu.

" Jangan ikut campur Haechan." Geramnya dengan nada rendah. Haechan balik menatapnya tajam.

" Bukan saatnya kau marah Na Jaemin. Cukup jelaskan kepada kami, kenapa ada susu ibu hamil di kamarmu dan Renjun?" Haechan berucap dengan nada yang teramat dingin. Ternyata Haechan berada disana ketika Jisung mengatakan ada susu ibu hamil di kamarnya itu. Dan juga ternyata Haechan bersama dengan Mark. Mark yang sebelumnya berada di belakang Haechan juga lebih mendekat dan menatap Jaemin.

" Bisakah kau menjelaskannya kepada kami? Kenapa ada susu itu dan kenapa kau begitu marah? Aku tidak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya." Mark turut berbicara ketika di lihatnya Jisung sekarang terisak dengan mata berair yang sedang berada dalam dekapan Chenle.

Jaemin menggertakkan rahangnya.

" Tidak bisakah kalian menghargai privasi disini?" Geramnya. Haechan menatap Jaemin muak.

" Privasi apa yang kau harapkan? Selama ini kita terbiasa keluar masuk kamar setiap member. Mengambil makanan member tanpa izin. Memakai barang member tanpa izin. Bahkan kau juga tidak marah ketika maknae itu mengacak kamarmu ketika kau menempati kamar sendiri. Coba jelaskan padaku sekarang! Kau menyembunyikan apa?!" Haechan habis kesabarannya. Mark berusaha menenangkan Haechan dengan mengelus punggung pemuda tan itu.

" Ayolah Na. Tidak bisakah kau berbagi dengan kami? Orang yang kau anggap saudara sendiri? Aku masih bingung sebenarnya, ada apa dengan susu itu. Setahuku kau tidak terlalu suka minum susu, apalagi susu ibu hamil. Dan lebih membingungkan lagi ketika kau tega2nya bersikap seperti itu kepada adik kesayanganmu sampai ia menangis ketakutan seperti itu." Mark berucap jauh lebih lembut dari Haechan.

Jaemin sekarang sadar ia tidak bisa menyembunyikan apapun lebih lama lagi, semuanya terbongkar. Saat ia melirik Jisung, rasa bersalah mulai menggerogotinya. Akhirnya ia berjalan perlahan dan mendudukkan dirinya di sofa.

" Duduklah. Aku akan menceritakan semuanya pada kalian."

Mark mengajak Haechan untuk duduk, Haechan terlihat emosi begitu karna sikap Jaemin kepada Jisung. Chenle juga menuntun Jisung yang sesenggukan untuk duduk.

" Katakanlah. Kami akan mendengarkannya." Titah Mark. Meskipun Mark telah lulus dari Dream, ia masih sering mengunjungi mantan membernya itu.

" Aku harap jangan ada yang menyelaku ketika aku bercerita." Mark mengangguk mewakili yang lain. Karna Haechan masih kesal, Jisung yang takut dan Chenle yang berusaha menenangkan kekasihnya itu.

 Need Your Love | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang